Bisnis.com, JAKARTA - Mati suri selama tiga bulan membuat pelaku usaha meeting, incentives, convention, and exhibition (MICE) telah menyusun protokol baru pameran dan konferensi masa normal baru.
CEO MICE and Event Business Sinarmas Land, Alim Gunadi menyatakan pandemi Covid-19 jelas membuat pariwisata secara umum dan MICE khususnya terdampak. Kondisi ini terutama karena adanya PSBB dan juga pembatasan dikeluarkannya terkait ijin yang menimbulkan kerumunan orang.
"Pendapatan ICE BSD saat ini diperkirakan tergerus lebih dari 40 persen untuk perkiraan selama tahun 2020," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu yang lalu.
Oleh sebab itu dia berharap pemerintah dapat diberikan beberapa insentif atau stimulus yang dapat mendorong industri MICE bisa bergeliat. Hal ini mengingat pemerintah belum menerbitkan peraturan dan kebijakan yang terkait dengan new normal atau normal baru MICE industri.
Dia juga menilai pentingnya insentif dan stimulus terkait akibat masa pandemic pelaku MICE termasuk EO, promotor, dan pemilik exhibition dan convention Hall. Hal lain yang tak kalah penting adalah dukungan pihak terkait yang memberikan ijin atas event-event MICE.
Selain itu juga peraturan terutama regulasi seperti protokol kesehatan untuk MICE. Hal itu dapat memberikan kepastian industri MICE ini bisa bergerak.
Memasuki masa normal baru, dia mengatakan akan ada perubahan kebiasaan untuk para stakeholders di industri MICE. Hal ini terutama terkait dengan masalah kebersihan dan kesehatan.
Selain itu juga akan ada perubahan model bisnis karena ada beberapa tantangan terkait dengan kebiasaan baru dari masyarakat.
Misalnya, virtual meeting, virtual seminar, virtual exhibition dan proses digitalisasi lainnya.
Saat ini dari sisi EO dan promotor, ataupun institusi baik swasta ataupun pemerintah akan lebih mengutamakan terkait protokol kesehatan dalam setiap event konferensi dan pameran.
Dia memastikan ICE BSD City saat ini juga bersiap untuk hal tersebut. Misalnya dengan melakukan disinfektan secara berkala terhadap exhibition hall dan convention hall, juga fasilitas penunjang lainnya.
Pihaknya menjamin penyediaan hand sanitizer di beberapa titik di dalam gedung dan himbauan mencuci tangan secara berkala, melakukan pengecekan suhu tubuh untuk setiap karyawan atau tamu yang masuk ke dalam gedung. Semua orang juga wajib menggunakan masker.
"Kami juga mempersiapkan klinik kesehatan yang bekerjasama dengan Rumah Sakit jika diperlukan tindakan medis," tuturnya.
ICE BSD City sendiri sudah melakukan standar pengaturan untuk konferensi dan pameran serta akan melakukan koordinasi dengan EO, promotor dan instansi terkait protokol kesehatan yang akan diterapkan.
Secara rinci untuk konferensi, ICE BSD City telah membuat layout dengan mengatur jarak bangku dan meja sesuai protokol kesehatan menyesuaikan dengan kebutuhan dari jumlah peserta.
Untuk pameran, karena exhibition hall ICE BSD City sangat luas dan terintegrasi maka Alim mengaku perusahaan akan berkoordinasi dengan EO atau promotor untuk mengatur persentase pengunjung yang masuk ke dalam exhibition hall sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan.
Aturan ini juga mengatur jarak antrian bagi para pengunjung baik di dalam exhibition hall atau pada saat akan masuk gedung pameran
Terkait pengaturan tenant, saat ini ada beberapa tenant yang melakukan pengaturan ulang jadwal event serta menunggu terkait kebijakan pemerintah atas kegiatan MICE.
"Otomatis dengan dengan adanya era normal baru ini pendapatan atas pameran akan terkoreksi," sambungnya.
