Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha event organizer dalam bisnis meeting, incentives, convention, and exhibition (MICE) akan mulai mengandalkan bisnis pameran secara virtual pada masa normal baru untuk tetap menjaga pembatasan sosial.
General Manager Debindo-ITE, Raditia Zafir mengakui selama 3 bulan terakhir pihaknya sudah menyusun strategi pameran pada masa normal baru.
Sebagai contoh, dengan sekitar 20 event yang dibatalkan dan beberapa di antaranya punya potensi transaksi yang sangat besar.
Raditia menjelaskan, kondisi pandemi membuat sejumlah pameran mundur atau dibatalkan. Umumnya, pameran yang diundur adalah proyek pameran bekerjasama antar stakeholder dengan pemerintah.
Penjadwalan ulang pameran direncanakan Debindo sekitar Oktober 2020. Meski demikian ada pula pameran dari pemerintah yang akhirnya diundur ke 2021.
“Kami yang ikut menyelenggarakan Trade Expo Indonesia dari Kementerian Perdagangan tahun ini sangat merasakan imbasnya, juga pameran lain yang direncanakan Maret, April, Mei, terpaksa postpone. Slotnya kami pindahkan ke September dan Oktober,” ujarnya
Baca Juga
Untuk sementara waktu, Debindo-ITE juga berstrategi untuk memprioritaskan pameran yang berskala nasional ketimbang internasional. Hal ini mengingat anjuran untuk bepergian di beberapa negara masih cukup restriktif dalam menyikapi Covid-19.
Debindo pun mulai membuat mekanisme pameran virtual, konferensi virtual, dan business matching program secara virtual.
Selain itu, Raditia juga menyebut pameran atau konferensi virtual ini bisa lebih efisien dengan menghubungkan lebih banyak pelaku dari seluruh dunia secara online.
“Di luar negeri framework pameran sudah dikeluarkan dan sudah mulai pameran misalnya di China dan Korea Selatan, sebab ini [pameran] sangat menggerakkan roda ekonomi,” tuturnya.
Oleh sebab itu kini pihaknya sudah merencanakan beberapa alternatif dan terobosan baru pada era new normal yakni pendaftaran pengunjung masuk pameran secara online. Jika tak ada pendaftaran secara online maka pengunjung tidak bisa masuk area pameran. Hal ini penting untuk mengendalikan jumlah pengunjung.
"Cara dari kami juga bisa dengan cara membuat jam shift kunjungan. Sehingga pengunjung saat mendaftar online bisa mengecek sendiri mereka bisa datang jam berapa. Ini bagus mengatur tingkat keterisian," tuturnya.