Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei CIO Indonesia: Ubah Model Bisnis Jadi Prioritas Utama Saat Pandemi

Hampir seluruh CIO pesimis pandemi akan berlangsung singkat. Di mana, 39 persen CIO berpendapat pembatasan aktivitas bisnis dan penerapan cara bekerja baru seperti physical distancing dan work from home (new normal) akan berlangsung lebih dari 1 tahun
Ilustrasi work from home/istimewa
Ilustrasi work from home/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Komunitas para Chief Information Officer dan eksekutif senior di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), iCIO Community melalui survei terbarunya mengungkapkan bahwa Pandemi Covid-19 telah mendorong perusahaan mempercepat upaya adopsi model bisnis berbasis digital.

Abidin Riyadi Abie, Koordinator Divisi Riset iCIO Community mengungkapkan bahwa survei yang dilakukan 12 Juni 2020 hingga 15 Juni 2020 ini mencakup tiga aspek yakni pengaruh wabah Covid 19 pada ekonomi dan bisnis, belanja TIK, serta prioritas transformasi perusahaan dan organisasi setelah pandemi.

Survei tersebut dilakukan secara online melalui 10 pertanyaan dan melibatkan 50 CIO dari berbagai industri mulai perbankan, asuransi, layanan kesehatan, pemerintahan, manufaktur, logistik, telekomunikasi, pendidikan, ritel, minyak, dan gas hingga transportasi.

“Hampir seluruh CIO pesimis pandemi akan berlangsung singkat. Di mana, 39 persen CIO berpendapat pembatasan aktivitas bisnis dan penerapan cara bekerja baru seperti physical distancing dan work from home (new normal) akan berlangsung lebih dari 1 tahun,” tuturnya lewat rilis yang diterima Bisnis, Selasa, (16/6)

Menurutnya, 37 persen berpendapat bahwa pola kerja tersebut akan berlangsung selama 6--8 bulan, dan 24 persen percaya bahwa akan bertahan hingga 9--10 bulan. Dia mengatakan bahwa 49 persen CIO sepakat hingga satu tahun ke depan work from home masih akan diterapkan kepada 25-50 persen karyawan.

“Penerapan normal baru menghadirkan tantangan tersendiri dan mendorong perusahaan dan organisasi untuk beradaptasi dan menerapkan model bisnis baru berbasis digital. 57 persen CIO menyatakan mengubah model bisnis baru berbasis digital harus segera dilakukan jika perusahaan atau organisasi mereka ingin bertahan dan bisa terus tumbuh,” jelasnya.

Namun, dia menjelaskan bahwa transformasi itu bukan hal yang mudah, karena ada tiga tantangan berat yang menjadi kendala.

Pertama, Infrastruktur TIK yang dimiliki perusahaan dan organisasi belum siap secara optimal untuk menjawab kebutuhan yang disebabkan oleh perubahan pasar dan perilaku pelanggan.

Kedua, seluruh karyawan belum terbiasa dengan budaya kerja remote namun tetap kolaboratif dan poin terakhir adalah tuntutan untuk mendesain ulang produk dan model bisnis perusahaan.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa terdapat pengaruh pandemi Covid-19 pada belanja TIK. Di mana, 41 persen CIO mengatakan anggaran TIK perusahaan atau organisasi mereka tidak berubah hanya saja alokasinya diubah dengan prioritas diutamakan untuk menjawab tantangan yang muncul sebagai akibat dari adanya pandemi Covid-19.

“Sementara itu, 21% mengubah alokasinya menjadi opex dari sebelumnya yang lebih banyak capex, 20% mengubah alokasi dengan prioritas untuk operasional. 13% CIO mengaku anggaran TIK-nya justru ditambah dan sisanya 5% mengungkapkan anggaran TIK-nya tidak berubah sama sekali baik jumlah maupun alokasinya,”jelasnya.

Survei tersebut juga mencatatkan terdapat tiga teknologi yang menjadi prioritas untuk diadopsi dalam kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan tren di pasar, yaitu virtual meetings dan collaboration tools; digital dan e-commerce, serta network dan access security.

“ Krisis ini menjadi kesempatan bagi CIO menyakinkan jajaran manajemen untuk mengakselerasi implementasi strategi transformasi digital, mendorong perusahaan untuk terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi agar selalu relevan dengan tantangan dan mampu terus berkembang dantumbuh secara berkelanjutan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper