Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan rokok elektrik atau vaping semakin meningkat sehingga terdapat peningkatan transaksi dalam industri ini.
Hingga saat ini, pengguna vape di Indonesia diperkirakan telah mencapai 2,2 juta pengguna dan 5.000 penjual vape di seluruh Indonesia merujuk pada data dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI).
Diperkirakan bahwa vapers di Indonesia membelanjakan lebih banyak untuk rokok jenis ini.
Melihat potensi itu, pemain lokal PT. Foom Lab Global di Indonesia Foom meningkatkan kanal penjualan produknya.
Selama ini, kanal penjualan Foom mulai dari distributor resmi, toko ritel, juga online melalui situs web Foom.id atau melalui saluran online e-commerce, Foom.
Foom berencana untuk meningkatkan kanal penjualan di toko ritel Alfamart menjadi 2.000 gerai di seluruh Indonesia dalam tahun ini. Mereka juga optimistis akan menjadi pemain lokal terkemuka untuk industri rokok ekektrik
“Misi utama Foom adalah membantu perokok dewasa beralih dari rokok konvensional ke cara yang lebih aman dan lebih bertanggung jawab dalam mengonsumsi nikotin. Foom bertujuan untuk membantu perokok untuk melupakan merokok dengan cara lama. Foom memberikan kebebasan untuk hidup mereka. " ujar Co-Founder Foom Lab Global, Feranti Susilowati dalam siaran persnya.
Berdasarkan tren saat ini, permintaan dan pasar untuk rokok elektrik masih sangat tinggi. Pada 2018, pasar rokok elektrik di Indonesia mencapai USD410,6 juta. Sementara, pendapatan negara dari cukai Hasil Tembakau Lainnya (HPTL) pada 2019 telah mencapai Rp427,1 miliar.