Bisnis.com, JAKARTA - Terlepas dari iklim ekonomi yang suram akibat pandemi COVID-19, terdapat optimisme tinggi terkait belanja di musim liburan yang dapat menguntungkan bisnis kecil.
Saat musim liburan akhir tahun semakin dekat, UKM memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika mereka ingin memaksimalkan peluang penjualan kritis dan memenuhi daftar permintaan pembelian konsumen yang terus bertambah.
Jajak pendapat terbaru oleh VISA terhadap 2.000 UKM, 4.500 konsumen dan 8 pasar dunia, menunjukkan sebagian besar konsumen (88%) berencana untuk berbelanja saat liburan, meskipun ada tantangan yang ditimbulkan pandemi.
Mayoritas konsumen (52%), mengatakan mereka berencana untuk melakukan setengah atau lebih dari masa liburan dengan berbelanja online musim ini dan 24% lainnya akan mencoba mendukung bisnis lokal, dan lebih dari sepertiga
(36%) berencana untuk membagi belanja mereka secara merata antara bisnis lokal dan pengecer yang lebih besar.
"Untuk beradaptasi, UKM sedang mempertimbangkan strategi untuk mengelola musim liburan dan mengimbangi dampak COVID-19, dengan 60% pemilik UKM mengambil langkah untuk bersiap.," seperti dikutip melalui laporan VISA back to Business Study Holiday Edition, Senin (28/9)
Ini termasuk lebih dari seperempat (27%) UKM yang berharap untuk memperpanjang jam kerja, diikuti dengan digitalisasi bagian dari operasi bisnis (26%) dan berinvestasi lebih banyak di infrastruktur fisik (19%).
Terlepas dari sifat COVID-19 yang tidak dapat diprediksi, mayoritas (68%) UKM global melaporkan bahwa musim liburan musim dingin tetap menjadi peluang penjualan utama untuk bisnis mereka.
Untuk mengimbangi perubahan kebutuhan konsumen dan mencapai sasaran penjualan, 60% pemilik UKM mengambil langkah-langkah persiapan, dengan banyak yang beralih ke strategi yang mengutamakan digital.
Lebih dari tiga perempat (76%) dari UKM dengan online presence melihat liburan musim dingin sebagai penjualan peluang, dibandingkan dengan hanya 33% dari mereka yang tidak memiliki online presence.