Bisnis.com, JAKARTA -- Sebelum memenangkan pemilihan kepala daerah 2017 lalu dan menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno lebih dikenal sebagai pengusaha dengan berbagai lini bisnis.
Dalam salah satu episode COBAZ Podcast dengan entrepreneur Basuki Surodjo, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu menuturkan bahwa awalnya Sandiaga tidak begitu tertarik untuk terjun ke dunia politik.
"Saya waktu itu terpicu setelah perbincangan empat mata dengan Prabowo," ujarnya seperti dikutip Selasa (1/12).
Dia mengatakan kepada Sandiaga bahwa di antara tokoh-tokoh muda, sedikit sekali yang masuk ke politik.
Awalnya Sandiaga menolak ajakan untuk berpolitik. Namun, sepenggal pesan dari Prabowo mengubah keputusannya.
Sandiaga mengutip Prabowo yang meyakinkan dia bahwa kontribusi kepada bangsa dan negara akan lebih dirasakan dampaknya bukan hanya dengan membayar pajak, mengembangkan bisnis atau membuka lapangan kerja.
Baca Juga
Tetapi, kontribusi lebih dapat diberikan dengan turut terlibat dalam menentukan kebijakan publik yang pada akhirnya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Di situlah asal mulanya saya totalitas [di dunia politik]. Saya tinggal dunia usaha [pada] 2015, masuk di politik sampai sekarang," ujarnya.
Selang menjabat sebagai wakil gubernur selama kurang lebih dua tahun, Sandiaga kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil gubernur untuk maju sebagai calon wakil presiden bersama dengan Prabowo pada pemilihan presiden 2019.
Meskipun kalah, jalan Sandiaga untuk berpolitik masih cukup panjang. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu memilih untuk rehat sejenak dari dunia politik sejak kontesasi lima tahunan itu.
Kini, sebagai salah satu pencetus program OKOCE, Sandiaga disibukkan dengan pengembangan kewirausahaan untuk generasi muda melalui berbagai platform media sosialnya.
"Saya selalu bilang jangan pernah mencampurkan bisnis dan politik. Karena kalau kita campurkan itu akhirnya kita akan mempolitikan bisnis dan membisniskan politik," tutur Sandiaga.