Bisnis.com, JAKARTA - Sektor peternakan ayam petelur di Indonesia terus mengalami tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional yang kian meningkat.
Kebutuhan akan telur sebagai salah satu sumber protein hewani utama semakin mendesak seiring pertumbuhan populasi.
Namun, produktivitas di sektor ini masih menghadapi kendala klasik, seperti keterbatasan teknologi, akses pembiayaan, serta sistem distribusi yang belum efisien.
Kondisi tersebut menjadikan sebagian besar peternak, khususnya skala kecil dan menengah, sulit berkembang secara optimal.
Upaya modernisasi peternakan ayam petelur telah menjadi perhatian banyak pihak dalam beberapa tahun terakhir. Penerapan teknologi dalam sistem kandang, pakan, dan pemantauan kesehatan ternak dinilai sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Di beberapa daerah, sudah mulai muncul inisiatif lokal yang mencoba menggabungkan teknologi sederhana dengan praktik peternakan tradisional. Meski demikian, dampaknya masih terbatas karena skala implementasinya belum masif.
Baca Juga
Selain soal teknologi, akses terhadap pendanaan juga menjadi hambatan yang banyak dikeluhkan para peternak. Banyak pelaku usaha di sektor ayam petelur yang kesulitan memperoleh pinjaman karena terbentur masalah agunan atau riwayat kredit yang tidak terdokumentasi dengan baik.
Hal ini semakin memperlemah daya saing mereka di pasar domestik maupun internasional. Padahal, sektor ini memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional jika ditunjang dengan sistem pendukung yang memadai.
Bisnis ternak ayam, juga bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menguntungkan jika Anda bisa mengelolanya dengan baik.
Dilansir dari laman Chikin Indonesia, berikut tips menjadi pengusaha ternak ayam pemula
1. Cari Tahu Ilmu Tentang Ternak Ayam
Luangkan waktu untuk membaca buku, artikel, atau menonton video edukasi seputar peternakan ayam. Semakin banyak ilmu, semakin siap Anda menghadapi tantangan di lapangan.
2. Belajar dari Praktisi atau Mentor
Carilah orang yang sudah lebih dulu sukses beternak ayam. Belajar langsung dari mereka akan memberikan wawasan yang lebih praktis dan sesuai dengan kondisi lapangan.
3. Gabung dengan Komunitas Peternak
Bergabung dengan komunitas bisa memberikan banyak manfaat. Selain menambah relasi, Anda juga bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi dari sesama peternak jika menghadapi masalah. Scroll bawah untuk bergabung dengan komunitas peternak Chickin.
4. Siapkan Mental untuk Untung dan Rugi
Dunia peternakan tidak selalu manis. Terkadang, panen gagal atau harga ayam turun. Mental yang siap rugi akan membuat Anda lebih kuat menghadapi dinamika bisnis ini.
Cara Beternak Ayam yang Efektif untuk Pemula
Setelah memiliki dasar pengetahuan dan mental yang siap, Anda bisa memulai ternak ayam dengan beberapa strategi berikut:
1. Ikut Program Kemitraan Ayam
Bergabung dalam kemitraan ayam broiler atau layer adalah cara paling aman bagi pemula. Biasanya, Anda akan mendapatkan bantuan berupa DOC (anak ayam), pakan, pendampingan, dan kepastian pasar dari perusahaan mitra. Informasi kemitraan Chickin klik disini
2. Rekrut Anak Kandang yang Berpengalaman
Jangan ragu untuk merekrut anak kandang atau karyawan yang sudah berpengalaman. Mereka bisa menjadi tulang punggung operasional harian kandang.
3. Gunakan Teknologi untuk Mempermudah Operasional
Saat ini, banyak teknologi peternakan seperti sensor suhu, sistem ventilasi otomatis, hingga aplikasi pemantauan yang bisa membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kesalahan manual.
Tubagus Syailendra Wangsadisastra, CEO Chickin mengatakan perlunya mendorong industri perunggasan yang lebih modern, inklusif, dan berdampak bagi masa depan pangan Indonesia.
"Karena itu kami bekerja sama dengan LINKTA Technologies Holdings Limited dan Rainmakers Ventures membangun proyek percontohan peternakan ayam petelur yang dapat diakses peternak dan pelaku usaha skala menengah di Indonesia," ujarnya.
Model ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret atas terbatasnya akses untuk berkembang di sektor ayam petelur sebagai salah satu segmen penting dalam industri perunggasan yang selama ini belum terlayani dengan optimal.
Chickin sendiri akan membawa pendekatan digital yang sebelumnya sudah diterapkan di sektor ayam broiler ke proyek ini. Platform teknologi yang dikembangkan mencakup penilaian kredit digital, pemantauan performa kandang, serta sistem keterlibatan peternak.
Sementara itu, LINKTA mendukung dari sisi teknis dengan jaringan peralatan peternakan, otomasi kandang, dan teknologi bangunan modular. Rainmakers berperan sebagai co-investor strategis untuk memperkuat pembiayaan serta mempercepat ekspansi proyek.
Proyek percontohan ini rencananya akan dimulai di wilayah Jawa Tengah atau lokasi lain yang ditentukan bersama sesuai kelayakan teknis dan strategis. Fokus awalnya adalah memvalidasi performa teknis dan finansial sebelum direplikasi dalam skala lebih luas.