Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yava Tangkap Peluang Cuan Tren Makanan Sehat

Yava memanfaatkan tren hidup sehat dengan merilis camilan bernutrisi tanpa pengawet, bekerja sama dengan petani lokal untuk produk berkualitas dan berkelanjutan.
Kuliner Yava/yava
Kuliner Yava/yava

Bisnis.com, JAKARTA - Tren hidup sehat kini semakin berkembang. Semakin banyak orang yang sadar untuk menerapkan gaya hidup sehat, dari semakin sadar untuk berolahraga, hingga memilih camilan yang lebih sehat. 

Hal ini ditunjukkan salah satunya melalui hasil survei Tren Hidup Sehat 2025 dari yang dirilis oleh Jakpat, yang menunjukkan bahwa tahun ini kesehatan sudah mulai menjadi prioritas. 

Laporan terbaru Jakpat menunjukkan bahwa kesadaran kesehatan akan meningkat pada tahun 2025, meskipun perubahan perilaku masih belum merata. 

Dari 601 responden, sebanyak 28,5% di antaranya semakin rutin minum air putih setiap hari, tetapi 32% lainnya mengaku sering lupa. Di sisi lain, 32% masih mengonsumsi minuman manis 1-2 kali sehari, sementara 19% telah menerapkan gaya hidup bebas gula.

Untuk pola makan, 62% responden masih mengonsumsi nasi setiap hari, dan 17% mengaku masih mengonsumsi gorengan. Meskipun demikian, 57% responden telah menerapkan pola makan seimbang, dengan konsumsi sayur dan buah. Beberapa juga mulai mengurangi karbohidrat (14%) dan memeriksa label nutrisi (12%).

“Tahun ini, kami melihat perubahan positif dalam perilaku, meskipun masih berlangsung secara bertahap. Konsumsi air meningkat, kesadaran akan bahaya gula meningkat, dan semakin banyak orang yang berupaya menjalani pola makan seimbang. Ini berarti kebiasaan hidup sehat mulai menjadi bagian dari rutinitas masyarakat,” ujar Farida Hasna, Peneliti Utama Jakarta, dikutip Kamis (21/8/2025). 

Sejalan dengan tren ini, brand camilan sehat Yava, menangkap peluang dengan merilis berbagai camilan yang bernutrisi dengan rasa yang nikmat. 

Marketing Director Yava, Lydwina Suherli mengungkapkan bahwa berdasarkan riset pasar dan dari berbagai data yang ada, secara tren, kesadaran akan kesehatan di Indonesia mengalami kenaikan. 

"Nah, dengan tren kesehatan di Indonesia naik, maka kalau kita lihat ke toko-toko itu makin banyak makanan-makanan yang berbeda jenisnya, dan dari company besar maupun yang baru naik itu pun mengeluarkan makanan-makanan yang sehat, termasuk Yava," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/8/2025). 

Menurut Wina, makanan, termasuk camilan sebagai salah satu kebutuhan pokok sehari-hari manusia sangat menunjang tren untuk hidup sehat. Oleh karena itu Yava turut serta mengeluarkan berbagai varian camilan sehat yang tidak digoreng, diberi perasa buatan, dan pengawet. 

Berdiri sejak 2012 dari sebuah usaha kecil di Bali, Yava harus menghadapi tantangan berkompetisi dengan brand-brand besar untuk merilis camilan-camilan sehat. Oleh karena itu, Yava bekerja sama dengan petani lokal untuk memproduksi produk-produknya.

"Yava jadi lebih dari sekadar perusahaan makanan, tapi juga menekankan pada misi kemanusiaan untuk menjawab tantangan mentransformasi kekayaan alam lokal menjadi produk yang enak, bergizi, sekaligus memberdayakan komunitas pertanian," ujar Christopher Lawrence Bailey, CEO YAVA.

Yava berkomitmen menggunakan 100% bahan-bahan asli Indonesia dan diproduksi secara bertanggung jawab, serta membawa dampak nyata bagi kesejahteraan komunitas dan kelestarian lingkungan. 

"Kami percaya bahwa makanan bisa menjadi jembatan antara keberlanjutan, kemanusiaan, dan kenikmatan. Kami juga ingin orang tidak perlu lagi memilih makan makanan yang sehat atau enak, kalau bisa keduanya kenapa tidak? Sambil tetap menyeimbangkan antara tradisi dan inovasi, bisnis dan dampak sosial,” imbuh Christopher. 

Dari produksi kacang mede di Bali, kini Yava telah memiliki beberapa varian produk, seperti granola, snack bar, dan snack bites dari buah-buahan seperti pisang dan kelapa, serta menggunakan gula lontar sebagai pemanis yang diyakini lebih sehat karena memiliki indeks glikemik rendah. 

"Dengan gula lontar bisa lebih mengenyangkan, padat nutrisi, dan memberikan energi tanpa lonjakan gula darah," jelas Wina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro