Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus, industri makanan dan minuman justru tumbuh 0,22 persen dan meningkat sekitar 1,87 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Hal ini menandakan bahwa industri makanan minuman menunjukkan stabilitas signifikan di tengah pandemic berkepanjangan dan membuka peluang besar bagi pelaku usaha makanan dan minuman termasuk Haus! Indonesia, start-up minuman lokal yang tengah berkembang pesat.
Bahkan, perusahaan yang didirikan oleh Gufron Syarif sejak 2018 lalu ini berhasil memikat BRI Ventures dan menginvestasikan dana sebesar Rp30 miliar melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara.
Lantas apa yang membuat Haus! Indonesia dilirik oleh BRI Ventures?
VP of Inventor Relations & Strategy BRI Ventures, Markus Liman Rahardja mengatakan ada lima hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memberikan pendanaan kepada startup, seperti Haus! Indonesia.
Pertama, aspek people yaitu siapa sosok yang ada di balik kesuksesan bisnis tersebut. Misalnya untuk Haus! Pendirinya adalah Gufron Syarif. Maka BRI Ventures akan melihat seperti apa sosok founder tersebut, apakah dia mengerti akan bisnisnya, pangsa pasarnya, dan prospek bisnis ke depannya.
Kedua, produk. Apakah produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang terbaik, memiliki keunikan yang membedakannya dari brand lain. Tak hanya sekedar unik tetapi juga harus produk yang dicari atau dibutuhkan masyarakat.
“Waktu kami belum invest ke Haus! Salah satu riset yang kami lakukan adalah menggunakan mystery shopper yang kami tempatkan di beberapa tempat, tugasnya memantau dan melihat apakah benar yang membeli sebanyak itu, dan ternyata benar,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/12/2020).
Ketiga dari sisi performa perusahaan hal ini bisa dilihat dari segi financial matriks, apakah perusahaan sudah benar dalam mengatur dan mengelola keuangan.
Keempat, potensial market. “Ini sangat menarik karena market yang disasar Haus! Ini sangat luas dan saya percaya semua orang berhak untuk minum enak bukan hanya segelintir orang saja, dan Haus! Bisa mewujudkannya.”
Kelima, prospek ke depan. Seperti apa nilai pertumbuhan bisnis ini dalam kurun beberapa tahun ke depan. Apa saja strategi yang dilakukan untuk terus ekspansif, terkait juga dengan pertumbuhan bisnisnya.
“Perusahaan harus memiliki pertumbuhan yang sustainable, bukan hanya sekadar bakar uang. Ini terlihat juga dari margin keuangan yang sehat,” ujarnya.
Di samping itu, Markus juga melihat bahwa Haus! Memiliki tiga keunikan yaitu dari segi harga, berani untuk menyasar pangsa pasar kelas menengah bawah dengan tetap mempertahakan kualitas rasa dan branding.
Kemudian dari segi lokasi, Haus! Berani beda dengan memilih tempat-tempat yang dekat dengan masyarakat bukan memilih lokasi di mall seperti yang banyak dilakukan oleh brand minuman kekinian lainnya.
Ketiga, Haus! Dinilai mampu melakukan komunikasi yang baik dengan para customernya sehingga para customer bukan hanya sekadar membeli produk tetapi menjadikan Haus! Sebagian bagian dari gaya hidup.
“Hyper Localization itu penting yaitu mengerti pasar lokal dan tahu cara mengatasinya. Haus! Ini dia berani mendekatkan diri pada komunitas dan memilih lokasi yang dekat urban area, daerah yang padat penduduk karena yakin memang pangsa pasarnya ada di sana.”
Sementara itu, sebagai pelaku usaha, Gufron sadar betul bahwa agar usaha yang dijalankan dapat terus berkembang, dibutuhkan tertib administrasi yang baik mulai dari keuangan, perpajakan, legal, hingga standar operasional perusahaan (SOP).
“Tertib administrasi ini sangat penting dan sudah kita persiapkan dari 1 tahun yang lalu sehingga ketika suatu saat ada investasi dari venture capital kita sudah siap dan layak diinvestasikan,” ujarnya.
Dia juga menyarankan kepada para pelaku usaha startup untuk mempersiapkan diri dengan menerapkan tertib administrasi dan tertib financial dengan tidak mencampurkan antara keuangan perusahaan dan keuangan pribadi.
“Dari awal, kami memang sudah sangat disiplin tentang masalah ini sehingga ketika kesempatan itu datang, kita sudah layak diinvestasikan oleh venture capital dan brand kita akan berkembang menjadi lebih besar,” tutupnya.