Bisnis.com, JAKARTA – Sampah menjadi salah satu persoalan di dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan peran serta masyarakat dalam memilah dan memisahkan sampah dalam kategori kering dan basah, sehingga dapat didaur ulang.
Berdasarkan studi yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia, hampir sebagian besar masyarakat mulai memilah sampah kering dan basah di rumah yakni mencapai 77,6 persen. Meskipun persentase ini tinggi, tetapi tetap dibutuhkan edukasi kepada konsumen untuk memisahkan sampah lebih dari dua kategori ini.
Reza Andreanto, Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia, mengatakan bahwa konsumen juga perlu tahu mengenai pentingnya memilah sampah ke dalam kategori lain, seperti kemasan karton bekas minum (UBC).
Saat ini, lebih dari 70 persen karton Tetra Pak terbuat dari kertas karton yang berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber terkontrol lainnya.
“Artinya kalau bisa memilah lebih spesifik lagi maka dapat didaur ulang dan dijadikan berbagai produk seperti kertas daur ulang, lembaran atap dan furnitur yang terbuat dari PolyAl,” ujarnya, Senin (14/12/2020).
Apalagi, Indonesia telah menjadi salah satu negara penghasil kertas terbesar di Asean dan mengimpor sekitar 4,5 juta ton limbah kertas untuk dijadikan bahan baku industri penghasil kertas.
“Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa kemasan karton bekas minum memiliki potensi yang sangat besar,” tambahnya.
Untuk lebih mengedukasi masyarakat Tetra Pak Indonesia membuka booth edukasi interaktif di Taman Pintar, Yogyakarta. Di dalam booth tersebut, pengunjung akan memahami perjalanan kemasan karton Tetra Pak--mulai dari mempelajari bahan-bahan penyusun karton hingga memahami apa yang dilakukan paska konsumsi.
Pengunjung juga akan belajar tentang pemanfaatan sumber daya secara bertanggung jawab, proses 3L #LipatLetakLepas, daur ulang karton dan produk akhir apa yang dapat dihasilkan dari daur ulang kemasan karton bekas minum.
Dalam acara tersebut, Tetra Pak juga mengumumkan kemitraan baru mereka dengan RAPEL, sebuah mitra pengumpul sampah rumah tangga dan industri sesuai permintaan.
RAPEL merupakan aplikasi online yang dapat diunduh pengguna yang memungkinkan mereka untuk menjual sampah anorganik yang sudah dipilah ke dalam kategori dan masih memiliki nilai, seperti kemasan karton bekas minum (UBC).
Sampah tersebut kemudian dijual kepada kolektor atau agen pengepul sampah yang menjadi mitra aplikasi, nantinya baik pengguna maupun pengumpul akan mendapatkan poin yang dapat mereka tukarkan dengan berbagai hadiah.
Melalui kemitraan strategis dengan RAPEL ini, Tetra Pak membantu untuk memperluas peluang pasar pada material daur ulang sambil mendukung pengumpulan lokal dan infrastruktur pemilahan untuk UBC.