Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi UMKM Kembali Bangkit di Tahun 2021

Para pelaku usaha juga harus jeli melihat peluang yang ada dan bergerak cepat dengan beradaptasi
UMKM go online. /IM2
UMKM go online. /IM2

Bisnis.com, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang 2020 lalu telah menghantam perkembangan bisnis sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Tak sedikit diantaranya yang mengalami krisis akibat menurunnya jumlah pendapatan dan keuntungan di masa pandemi.

Berdasarkan laporan terbaru dari Progam Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Development Programme (UNDP) dan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, setidaknya sembilan dari sepuluh pelaku UMKM dinyatakan mengalami penurunan permintaan produk mereka selama pandemi COVID-19.

Sementara itu, 2/3 UMKM telah mengalami penurunan pendapatan, 80% lainnya mencatat keuntungan yang lebih rendah, dan lebih dari 53% UMKM mengalami penurunan nilai aset.

Sophie Kemkhadze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia mengatakan dalam kondisi saat ini, masih sulit bagi pelaku UMKM kembali ke situasi normal kecuali mereka mampu melakukan startegi dan transisi pada bisnisnya.

Adapun salah satu strategi alternatif yang diterapkan oleh UMKM untuk meminimalkan pengeluaran mereka adalah dengan mengurangi konsumsi listrik/air, sehingga menurunkan tagihan mereka.

"Selain itu, sekitar 44 persen UMKM yang disurvei telah bergabung dengan pasar online atau e-commerce  selama pandemi COVID-19. Angka ini naik dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 28 persen," ujarnya.

Para pelaku usaha juga harus jeli melihat peluang yang ada dan bergerak cepat dengan beradaptasi serta memodifikasi produk-produk yang mereka jual sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi. misalnya dengan menjual masker, APD, frozen food, dan lain sebagainya.

“Jika memang bisnis yang dijalankan saat ini stagnan, maka harus segera bertransformasi baik dengan mengganti core bisnis yang dijual atau memperluas sistem pemasaran baik secara offline maupun online,” tuturnya.

Sementara itu,  Yuswohady, Managing Partner Inventure mengatakan ada lima langkah yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk bisa mengembangkan kembali bisnisnya pada 2021 ini.

Pertama, menjaga cash flow keuangan perusahaan. Yaitu dengan melihat kembali stok barang, kemudian melakukan negosiasi pembayaran dengan supplier, selanjutnya mempercepat pembayaran piutang, menunda investasi serta mereview kembali biaya penyusutan HPP.

Kedua, memahami kebutuhan konsumen serta melakukan healthiness dan safety branding sehingga dapat membangkitkan kembali kepercayaan dari konsumen.

“Pelaku usaha juga dapat memodifikasi produk lama dengan fungsi yang berbeda, atau membuat produk baru yang cocok dengan situasi saat ini. Serta membuat varian produk dengan kemasan yang ekonomis dan harga terjangkau,” ujarnya.

Ketiga, mengatur ulang rantai pasok dengan cara mencari supplier lokal terdekat, membangun relasi personal dengan supllier, hindari bahan baku impor, perkecil jumlah stok inventory, serta yang tak kalah penting adalah memperhatikan standar kebersihan dan kesehatan bahan baku.

Keempat, memikirkan kembali tenaga kerja dan tempat kerja. Sebagai pemilik usaha maka perlu untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tim, mereview kembali struktur organisasi. “Pelaku usaha juga bisa mempertimbangkan freelancer atau pekerja magang untuk pekerjaan temporary,” ujarnya.

Selain itu, pelaku usaha juga perlu memberikan fleksibilitas tempat kerja atau mendesain ulang tempat kerja sesuai protokol kesehatan serta memberi pemahaman dan motivasi kepada tim di saat sulit ini.

Kelima, adalah memperkuat digitalisasi. Misalnya mebangun kompetensi digital pada karyawan, mempersiapkan infrastruktur IT, memanfaatkan cloud system untuk efisiensi proses binsis, menggunakan digital marketing untuk ekspansi pasar, dan mulai membangun saluran penjualan melalui kanal digital.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper