Bisnis.com, JAKARTA - Peluang pembangunan proyek infrastruktur hijau di Indonesia makin terbuka, menyusul dukungan dana pemerintah Jerman senilai Rp41,25 triliun dalam kurun 5 tahun mendatang. Empat provinsi terpilih untuk pelaksanaan inisiatif tersebut, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Dukungan Jerman tersebut merupakan bagian dari kerja sama untuk transformasi dan inovasi di wilayah perkotaan guna mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia.
Kedutaan Besar RI di Berlin, Jumat (5/3/2021), menyatakan implementasi kerja sama Indonesia dan Jerman tersebut resmi diluncurkan pada Kamis (4/3/201) secara virtual, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dan terkait dari kedua negara.
Dari Indonesia hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Suharso Monoarfa, dan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno. Adapun dari pihak Jerman ialah Menteri Federal Urusan Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) Gerd Muller, dan Dubes Jerman untuk Indonesia Peter Schoof.
Menurut Menko Luhut, sebagai sesama anggota kelompok 20 ekonomi terbesar dunia (G20), Indonesia dan Jerman telah mengimplementasikan bentuk tanggung jawab bersama terkait isu penting global saat ini, terutama tentang perubahan iklim, melalui kerja sama yang disebut “Inisiatif Indonesia – Jerman untuk Infrastruktur Hijau”.
“Dalam kapasitas sebagai Menko Maritim dan Investasi, saya ingin meyakinkan semua pihak yang hadir saat ini, inisiatif ini akan mencapai sasarannya. Keinginan kita untuk melakukan perbaikan lingkungan, pengurangan emisi karbon, dan penyediaan fasilitas layanan yang lebih baik bagi masyarakat sudah tampak titik terangnya,” ujar Luhut seperti dikutip Antara.
Baca Juga
Melalui skema kerja sama ini, Jerman akan mengucurkan pendanaan 2,5 miliar euro, setara dengan kurang lebih Rp41,25 triliun, dan akan diberikan secara bertahap selama lima tahun melalui kemitraan dengan Bank Nasional Jerman yakni KfW.
Empat provinsi pelaksanaan inisiatif pun telah dipilih, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
“Dalam waktu ke depan kita akan bisa saksikan bersama sungai-sungai yang lebih bersih, sampah laut berkurang, akses air bersih yang lebih luas bagi masyarakat, serta sarana transportasi publik yang lebih efektif dan lebih baik,” lanjut Luhut terkait inisiatif yang menjadi bentuk sinkronisasi antara tantangan pengembangan wilayah perkotaan dan komitmen untuk mengatasi masalah lingkungan itu.
Selain pendanaan, program ini juga akan diwujudkan melalui kerja sama alih teknologi, kampanye penyadaran publik, serta dialog pada tataran kebijakan antara pemerintah kedua negara.
Gerd Muller mengatakan pihaknya meyakini strategi dan target yang ditetapkan Indonesia untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025, serta program pengelolaan sanitasi, penyediaan air bersih, dan pembenahan sistem transportasi publik yang lebih efektif dan ramah lingkungan perlu didukung.
“Untuk negara yang memiliki jumlah pulau lebih dari 17.000, target-target tersebut sangat luar biasa dan perlu didukung," katanya.
Indonesia dengan 93 juta hektar hutan itu dinilai memiliki peran penting dalam penanggulangan perubahan iklim. Muller mengaku telah meninjau hutan-hutan Indonesia yang baginya sangat menakjubkan.
"Untuk itu kita perlu bekerja sama. Mari bekerja dengan erat bersama dan mengambil langkah cepat. Indonesia terbukti sebagai mitra andal dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global“, tambah Muller.
Selain para menteri dan dubes kedua negara, turut hadir dalam acara peluncuran tersebut Gubernur Provinsi Jawa Barat, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Provinsi Bali, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur dan sejumlah pejabat tinggi dari kementerian Indonesia dan Jerman.
Mari ambil peran dan tangkap peluang!