Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pemerintah dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, memicu kerugian bagi para pelaku UMKM.
Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) memperkirakan pendapatan UMKM mengalami penurunan sebesar 60 persen akibat PPKM. Selain itu, sektor pariwisata yang selama ini juga menopang sektor UMKM sama-sama mengalami penurunan pendapatan akibat peraturan bepergian yang diperketat.
Ayunda Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster mengatakan agar tetap bertahan, maka prioritas UMKM di masa pandemi ini, memanfaatkan kanal go digital.
Go online masih menjadi strategi efektif UMKM bertahan di masa pandemi, mengingat konektivitas digital juga semakin meningkat pada masyarakat. Dalam Niagahoster Business Owner Survey Report 2021, sebesar 93 persen pemilik bisnis dari lintas industri mengaku perlu untuk beralih ke online. Sementara 34,4 persen dari jumlah tersebut mengaku go online untuk memperluas jangkauan pasar.
“Go online sekarang sudah menjadi keharusan, bukan hanya jadi pilihan. Namun, jika proses on-boarding-nya sulit dan SDM juga belum siap, maka go online pun akan terhambat.” ungkap Amelalui siaran pers yang diterima Bisnis.com di Jakarta pada Kamis (5/8/2021).
Apalagi, On-boarding atau proses persiapan go online sendiri telah diagendakan oleh pemerintah. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah menargetkan melakukan on-boarding go digital kepada 18,3 juta UMKM pada 2021 - 2023.
Namun menurut Ayunda, melihat kondisi UMKM di lapangan saat ini, proses on-boarding go online memang perlu disesuaikan. Baik dari sisi besaran skala UMKM (mikro, kecil, menengah), pengenalan platform go online yang digunakan, hingga peningkatan kapasitas SDM.
Untuk memudahkan proses on-boarding go online UMKM, diperlukan kerja sama dan kontribusi dari pemerintah, pelaku UMKM, penyedia layanan teknologi, dan dukungan masyarakat. Seperti dengan memudahkan akses pelatihan, menyediakan infrastruktur teknologi pendukung, menyalurkan bantuan modal, hingga mempermudah penggunaan platform go online.
Karena itu, Niagahoster melakukan penyederhanaan proses membuat website untuk bisnis dan UMKM. Melalui layanan Website Instan, baik pemula, pemilik bisnis, dan UMKM, dapat membuat website dengan mudah dan dalam waktu singkat.
“Website merupakan salah satu kanal penting untuk memperkuat branding bisnis, terlebih di masa pandemi seperti ini. Tapi masih banyak orang beranggapan membuat website itu ribet dan sulit.”, ungkap Mas Aji Gustiawan, Product Manager Niagahoster.
Paket hosting, tema, hingga kapasitas pada Website Instan juga sudah disesuaikan dengan jenis bisnis dan kebutuhan pemilik UMKM. Melalui layanan ini, harapannya para pemilik bisnis dapat terbantu dalam proses on-boarding-nya, serta menciptakan pengalaman go online yang mudah, cepat, dan bermanfaat bagi kehadiran online bisnis tersebut.
Saat ini, Website Instan sendiri telah digunakan oleh lebih dari 1,000 pemilik bisnis dan UMKM di Indonesia. Niagahoster menargetkan layanan ini dapat menjadi solusi cepat untuk UMKM yang ingin mengembangkan pasar, serta memperlebar jangkauan pemasaran ke audiens yang lebih luas lagi.
Baca Juga
Cara untuk mendaftar :
Pertama, Anda bisa langsung mengakses niagahoster.co.id/membuat-website.
Kedua, pilih tema website yang Anda inginkan. Klik tombol “Lihat Fitur & Demo” untuk mengetahui informasi tema secara lengkap.
Ketiga, pelajari fitur website dan gunakan fitur Live Demo untuk melihat tampilan website secara penuh.
Keempat, lakukan order setelah Anda yakin dengan pilihan website Anda. Ikuti langkah-langkahnya dan selesaikan pembayaran.
Kelima, tim Niagahoster akan memroses pesanan Anda dalam kurun waktu maksimal 24 jam.
Dan terakhir, website Anda sudah dapat dikelola melalui Member Area Niagahoster.