Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brand Lokal, Mau Dapat Pendanaan Rp50 Miliar? Ini Syaratnya

Hypefast bukan hanya memberi investasi dana yang besar, juga menyediakan fasilitas, sistem bisnis, ekosistem dan tim yang berpengalaman.
Pekerja membuat tas berbahan kain di tempat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (31/7/2021). Perajin UMKM tersebut tetap bertahan untuk berproduksi meskipun saat PPKM permintaan turun dari sebelum pandemi 20.000 buah per bulan menjadi 2.000 buah per bulan dengan harga Rp9 ribu hingga Rp18 ribu per buah. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Pekerja membuat tas berbahan kain di tempat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (31/7/2021). Perajin UMKM tersebut tetap bertahan untuk berproduksi meskipun saat PPKM permintaan turun dari sebelum pandemi 20.000 buah per bulan menjadi 2.000 buah per bulan dengan harga Rp9 ribu hingga Rp18 ribu per buah. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi para pemilik brand lokal yang saat ini tengah mencari pendanaan, ada kesempatan dari Hypefast kolaborasi dengan Adythia Pratama mencari 10 brand lokal yang akan diberi investasi dengan total nilai Rp 500 miliar atau masing-masing brand mendapatkan Rp50 miliar hingga akhir tahun 2021.

Adythia Pratama, Pendiri & CEO PT Braja Biru Abadi mengungkapkan, kolaborasi bertujuan mendorong pelaku bisnis dan pemilik brand lokal Indonesia untuk terus berkembang.

Hypefast bukan hanya memberi investasi dana yang besar, juga menyediakan fasilitas, sistem bisnis, ekosistem dan tim yang berpengalaman.

"Dana memang penting untuk mengembangkan usaha, tetapi ekosistem bisnis dan pengalaman serta relasi bisnis yang sudah dikembangkan oleh Hypefast di Asia Tenggara akan menjadi nilai tambah yang sangat membantu dalam pengembangan bisnis brand lokal," ujarnya.

Penandatangan MoU oleh Adythia Pratama dan Hypefast dengan resmi menunjuk Adythia Pratama sebagai Scout Investor untuk Hypefast Asia Tenggara.

Adapun kriteria menerima investasi tersebut adalah: bisnis harus sudah beroperasi selama lebih dari 12 bulan. Memiliki omset minimal Rp300 juta hingga Rp500 juta dalam sebulan. Bisnis tersebut haruslah memiliki 50 persen omset yang datang dari kanal online.

Pemasukan omset dari kanal online menjadi penegasan penting, karena perubahan bisnis model yang sekarang terjadi di tengah masyarakat membuat bisnis yang memiliki basis penjualan online menjadi lebih diminati oleh calon investor.

Adythia Pratama selaku pengurus di Asosiasi Digital Marketing Indonesia juga menegaskan, bahwa pemasaran online bukan lagi sebuah pilihan atau alternatif, melainkan suatu hal yang menjadi fokus utama di kala Pandemi bahkan hingga new normal.

Hal ini tetap berlaku sekalipun bisnis tersebut merupakan bisnis konvensional.

Adythia Pratama menambahkan, hadirnya dukungan investasi dari Hypefast dan penerapan strategi marketing gerilya pada bisnis lokal, maka ke depan bisnis dalam negeri akan berkembang dengan efektif dan mampu menembus pasar global dengan lebih cepat.

Hypefast merupakan perusahaan yang dibangun oleh Achmad Alkatiri (Ex CMO Lazada) pada Januari 2020.

Sejak didirikan, Hypefast telah melakukan penanaman modal atau investasi kepada 20 brand lokal di Indonesia. Investasi ini dilakukan kepada bisnis dengan kategori busana, kecantikan, kebutuhan ibu dan anak, kesehatan dan gaya hidup.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper