Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan survei dalam program Ibu Berbagi Bijak, para pelaku UMKM yang mendaftarkan dirimengakui bahwa pendanaan dan pemasaran merupakan dua hambatan utama dalam mengembangkan usaha mereka.
Sekitar 55,2% dari mereka menghadapi masalah permodalan, sementara 37,4% berpendapat hambatan utama mereka adalah memilih strategi pemasaran yang tepat.
Selain itu, 65,7% mengakui tidak memiliki catatan keuangan yang baik, dan 83,7% lebih mengandalkan dana pribadi untuk membiayai usahanya dibanding mendapatkan pinjaman dari bank (12,7%), kerabat (3%), atau investor (0,6%).
Karena itu, dalam kampanye Ibu Berbagi Bijak dari Visa tahun ini akan digelar workshop mengenai manajemen keuangan dasar, juga sesi pendampingan memberdayakan pelaku UMKM perempuan dari Maxi Consulting.
“Ada 14 workshop managemen keuangan yang akan digelar dan pendampingan selama enam bulan selama enam bulan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung kami berharap ini mendukung para UMKM perempuan di tegah pandemi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini bisa dilihat di instagram @Ibuberbagibijak,” ujar Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman dalam webinarnya hari ini.
Sekitar 320 pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam program online ini selama enam bulan dan merasakan pengalaman yang bermanfaat, seperti digital onboarding gratis, akses pasar, dan promosi online.
“Banyak pelaku UMKM yang menghadapi beragam tantangan serupa, seperti mengelola arus kas dan digitalisasi. Karean hambatan tersebut, banyak yang terpaksa menghentikan usaha mereka secara sementara. Oleh karena itu tahun ini kami menyediakan pendampingan untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bertumbuh di ekosistem digital,” ujarnya.
Ibu Berbagi Bijak sendiri adalah program literasi keuangan yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2017 guna memberdayakan perempuan agar memiliki pemahaman manajemen keuangan yang lebih baik dan meraih kebebasan finansial.
Workshopnya sendiri akan dimulai pada 30 Agustus 2021 dan dilanjutkan mentoring dan lain-lain di bulan oktober hingga Januari.
Program yang mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sejak awal ini telah membantu lebih dari ratusan ribu perempuan dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen keuangan.