Bisnis.com, JAKARTA -- Besarnya jumlah umat muslim di Indonesia menjadi peluang pasar yang potensial bagi para pelaku usaha fesyen muslim di Tanah Air. Salah satu pelaku usaha yang konsisten mengembangkan ekosistem fesyen muslim di Indonesia ialah Diajeng Lestari, Founder Hijup.
Sejak didirikan pada 2011 lalu, sebagai pionir e-commerce fesyen muslim di Indonesia, Hijup memang telah mengusung konsep mal online yang menjadi perantara antara para desainer fesyen muslim dan modest fesyen Indonesia dengan para konsumen.
Menurutnya, sejak Hijup berkembang selama satu dekade ini banyak ditemui brand-brand lokal yang memiliki kualitas bagus dan diminati konsumen hingga mancanegara. Untuk itulah Hijup ingin membangun ekosistem fesyen muslim dengan berkolaborasi bersama brand fesyen muslim lokal sehingga dapat bertumbuh bersama-sama.
“Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, kita ingin meng capture potensi itu. Dan komitmen kami menghadirkan produk-produk terbaik dari para produsen dan brand fesyen terbaik di Indonesia,” ujar Founder and Chief Executive Officer Hijup, Diajeng Lestari.
Berkat konsistensi tersebut, tak heran bila Hijup yang awalnya dimulai dari sebuah ruangan seluas 3x3 meter, kini dapat menaungi lebih 300 brand fashion lokal, bahkan telah menjadi kiblat fashion muslim di Asia Tenggara.
Sepanjang 10 tahun perjalanannya, Hijup tentu telah melalui proses jatuh bangun hingga bisa bertahan dan berkembang sebesar ini. Terutama di masa pandemi Covid-19 yang sempat membuat bisnisnya terhambat.
Baca Juga
Namun tantangan tersebut justru dijadikan sebagai peluang, terlebih di masa pandemi ini banyak masyarakat yang mulai beradaptasi dengan dunia digital sehingga mendorong para pelaku usaha juga untuk dapat go digital.
Selain itu, di masa yang penuh tantangan ini, Hijup pun ingin mengajak para brand fesyen lokal untuk dapat bertumbuh bersama-sama dengan meluncurkan program Hijup Growth Fund di usianya yang kini telah genap 10 tahun.
“Setelah melewati perjalanan selama 10 tahun, kami ingin mengajak pelaku usaha fesyen muslim dan modest lokal di Indonesia untuk bisa Rise Up with Hijup, tumbuh bersama-sama menjadi sebuah ekosistem sehingga bisa lebih kuat dan dapat mengoptimalkan potensi market yang ada,” tuturnya.
Melalui program ini, para pelaku usaha di industri fesyen muslim dan modest lokal bisa mendapatkan pembiayaan hingga maksimal sebesar Rp 100 miliar sekaligus pendampingan sehingga dapat memaksimalkan potensi dan produktivitasnya.
Bagi pelaku usaha yang ingin mengikuti program Hijup Growth Fund, maka harus terlebih dahulu menjadi tenant dan menjual produknya di situs Hijup. Brand tersebut kemudian akan melewati beberapa tahapan sebelum mendapatkan pendanaan. Misalnya mulai dari tahap pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.
Menurut Diajeng, program Hijup Growth Fund menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, skema “Special Collection” yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan Hijup dengan nominal pendanaan up to Rp 5 miliar.
Kedua, skema “Modal Kerja” dengan nominal up to Rp 2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema “Investasi Corporate” dengan konsep Hijup akan menjadi salah satu pemegang saham brand tersebut dengan nominal pendanaan up to Rp 20 miliar.
“Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing. Kami membuka ruang pembiayaan hingga maksimal senilai Rp 20 miliar kepada satu brand jika proposal bisnis mereka mampu meyakinan komite Hijup Growth Fund,” jelasnya.
Sejak disosialisasikan kepada para tenant Hijup di awal Juli 2021, hingga kini banyak brand yang tertarik untuk bergabung dalam program Hijup Growth Fund. Saat ini Hijup sudah menyetujui dan menandatangani kesepakatan pendanaan kepada dua tenant dengan total pembiayaan senilai Rp22miliar.
“Sebagai pelaku usaha digital, kami ingin menjadi bagian dari kesuksesan pemerintah mewujudkan 30 juta pelaku usaha bisa go digital pada tahun 2023. Berbagai inisiatif dan kolaborasi akan terus dilakukan Hijup sebagai momentum percepatan bisnis perusahaan memasuki dekade yang baru,” ujar Diajeng.