Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai di PHK, Pria Ini Sukses Kembangkan Bengkel Beromzet Puluhan Juta per Bulan

Selama masa PPKM ini, terjadi peningkatan bisnis sekitar 20 persen hingga 30 persen dari masa sebelumnya yang sempat sepi.
Ilustrasi /Bosch
Ilustrasi /Bosch

Bisnis.com, JAKARTA -- Di masa pandemi ini, tak sedikit masyarakat yang terdampak akibat dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun bagi mereka yang bisa menangkap peluang, hal tersebut justru dapat menjadi gerbang dalam mencapai keberkahan.

Seperti yang dialami oleh Rudy Wijayanto. Pria berusia 32 tahun ini menjadi salah satu yang terdampak pandemi. Namun, PHK yang dia alami  pada awal 2020 lalu, justru menjadi titik balik Rudy dalam mengembangkan usaha di bidang bengkel spesialis bongkar mesin motor milik orang tuanya di wilayah Cipete, Jakarta Selatan.

Berbekal pengalaman sebagai karyawan IT, Rudy mencoba untuk fokus membantu usaha orang tuanya dengan mengadopsi teknologi sehingga bisnis Bengkel Baging tersebut dapat lebih efektif dan efisien.

“Sebetulnya saya tidak memiliki pengalaman di bidang perbengkelan dan otomotif, pemahaman saya masih sangat minim. Bekal saya ialah ilmu di bidang IT, maka saya langsung berpikir untuk menerapkan digitalisasi dalam operasional harian usaha ini,” ujarnya.

Permasalahan paling utama yang dia lihat dalam bisnis otomotif seperti bengkel ini adalah jarangnya melakukan pencatatan, baik untuk stok barang maupun cash flow. Padahal dengan pencatatan tersebut, maka akan diketahui rata-rata transaksi dalam sehari, jumlah dan ketersediaan sparepart, serta berapa banyak yang harus distok berdasarkan tren permintaan.

Setelah terjun selama 5 bulan di usaha ini, Rudy lantas melihat pencatatan digital bagi inventori usaha bengkel sangat diperlukan untuk dapat merekam data kulakan dari distributor. Lelaki lulusan AMIKOM Solo ini pun mencoba aplikasi pencatatan keuangan BukuKas pada pertengahan Juli 2020.

Sejak itu, Rudy mengubah semua administrasi usahanya, dari mulai keuangan, stok barang, dan lain-lain dalam satu aplikasi. Perubahan bisnisnya pun mulai terasa.

“Kehadiran aplikasi pencatatan keuangan ini benar-benar memudahkan saya dalam bekerja, apalagi ada fitur Hutang yang perlu dibayar dari customer langganan bapak,” ungkapnya.

Menurutnya, proses pencatatan bisa dilakukan secara praktis meskipun saat itu tangan berlumuran oli karena seluruh prosesnya bisa dilakukan melalui ponsel. Untuk laporan setiap minggu pun bisa dengan mudah dilakukan karena cukup buka aplikasi, maka seluruh pekerjaan bisa langsung terpantau.

Tidak hanya mengadopsi sistem digital untuk keuangan saja, Rudy juga memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan penjualan di tengah pandemi. Dia aktif melakukan promosi beberapa sparepart hasil dagangannya melalui marketplace dan sosial media untuk menjangkau pembeli secara luas.

“Kami juga khusus menjual sparepart untuk Vespa. Alhamdulillah pembelinya kini bisa sampai ke seluruh Indonesia,” tuturnya.

Melalui berbagai upayanya tersebut, Rudy mampu mengembangkan bisnis orang tuanya bangkit secara perlahan yang juga cukup terdampak di masa pandemi ini. Dia mengklaim penjualan melalui pemanfaatan teknologi tersebut mampu mendongkrak penghasilan Bengkel Bagong.

Bahkan selama masa PPKM ini, terjadi peningkatan bisnis sekitar 20 persen hingga 30 persen dari masa sebelumnya yang sempat sepi. “Saat ini hampir setiap hari bengkel penuh, dan kami bisa mencatatkan pendapatan kotor kurang lebih menjadi sekitar Rp30 juta hingga Rp40 juta.

Perlahan Rudy juga ingin memperbaiki semua sistem bengkel agar lebih efisien dan bukan hal mustahil meneruskan cita-cita orang tuanya untuk mengembalikan kejayaan bisnis dahulu kala.

Pria kelahiran 1990 ini mengatakan bahwa Bengkel Bagong sebetulnya sudah dibangun sejak tahun 80-an, bahkan dulu sempat memiliki masa kejayaan hingga membuka 3 cabang. Namun karena pengelolaan usaha yang kurang mumpuni, bengkel tersebut sempat bangkrut dan hanya tersisa 1 cabang.

“Harapannya setelah saya punya kendali penuh, saya ingin menyukseskan bisnis bapak dan kalau ada rezeki membuka beberapa cabang lagi,” jelasnya.

Selain menawarkan layanan perbaikan kendaraan berupa bongkar mesin motor dari yang ringan hingga yang berat, Bengkel Bagong juga menyediakan stok beberapa spare part guna melengkapi kebutuhan penggantian spare part kendaraan yang rusak. Adapun range harga layanan bengkel mulai dari Rp50.000 untuk jasa servis hingga Rp250.000 untuk jasa servis besar bongkar mesin motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper