Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatuh Bangun Bisnis Timothy Ronald, Co-Founder dan Chief Marketing Officer Ternak Uang

Ternak Uang telah memiliki 351.000 lebih pengguna dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 30 persen setiap bulannya.
Timothy Ronald
Timothy Ronald

Bisnis.com, JAKARTA - Timothy Ronald, Co-founder dan chief marketing officer Ternak Uang merupakan sosok yang dikenal oleh generasi muda terutama dalam edukasi mengenai investasi, yakni pasar modal.

Pada umur 20 tahun, Timothy juga dikenal telah memiliki uang sebesar Rp1 miliar. Bersama dengan pendiri lainnya yakni Raymond Chin dan Felicia Putri Tjiasaka, di tahun 2020 mereka membangun startup Ternak Uang, sebuah platform edutech mengenai pembelajaran investasi dan finansial.

Namun sebelumnya, Timothy telah melakukan bisnis dan mempelajari investasi. Timothy bahkan telah memiliki uang Rp100 juta pertamanya ketika berusia 18 tahun. Hal ini diawali dari modal yang dia tabung sendiri.

Awalnya Timothy memulai dengan modal sebesar Rp2 juta yang ia tabung. Namun dikarenakan Timothy belum memiliki kartu kredit untuk membeli barang di China dan Filipina, Timothy meminta tolong kepada orang tuanya.

Melalui berjualan tersebut, setiap bulannya Timothy memperoleh Rp 10-12 juta. Timothy menjual pomade dan secara tidak langsung mempelajari mengenai copywriting. Berbekal pengetahuannya tersebut, Timothy kemudian terjun untuk membuat bisnis marketing agency.

Timothy membuat marketing agency yang berfokus kepada UMKM. Dirinya mematok harga sebesar Rp3,5 juta untuk setiap bulannya dengan kontrak selama 3 bulan.

“Kalau Agency besar menyasarnya mahal-mahal. Gua mikir, kenapa nggak gua buat untuk UMKM.” Ucap Timothy melalui Youtube Raditya Dika (27/04/21).

Pada saat itu, Timothy telah memiliki 7-11 klien dengan estimasi Rp50 juta setiap bulannya saat dirinya berusia 19 tahun. Bisnisnya tersebut berjalan dan akhirnya terdampak efek dari pandemi.

Saat pandemi Covid-19, tepatnya di tahun 2020, Timothy mengaku bahwa kliennya juga merasa terdampak sehingga beberapa ada yang mebayar dengan setengah harga dan ada yang tidak membayar. Pada saat ini, Timothy berpikir peluang lainnya untuk memeroleh pendapatan.

“April itu mulai hilang (klien). Jadi gua rasa, oke, gua perlu source of income baru” Ucapnya.

Akhirnya, Timothy terjun dalam platform Tiktok yang berfokus pada finance dan saham dan menjadi orang pertama yang membahas dalam bidang tersebut. Timothy kemudian cukup dikenal oleh generasi muda hingga akhirnya membangun Ternak Uang.

Ternak Uang sendiri berfokus untuk mendorong literasi finansial dan investasi, terutama untuk membantu menggerakan roda perekonomian nasional. Ternak Uang telah memiliki 351.000 lebih pengguna dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 30 persen setiap bulannya.

Untuk membagikan pengalamannya, Timothy lewat Ternak Uang akan menggelar rangkaian kelas investasi bersama praktisi pasar modal yang bertajuk Ternak Uang Masterclass. Pelatihan ini akan diadakan selama sebulan penuh, dengan mentor-mentor yang merupakan praktisi pasar modal berpengalaman dan bersertifikasi.

Pelatihan yang dibuka untuk masyarakat umum ini akan mengajarkan materi-materi seputar investasi mulai dari level pemula hingga level menengah. Seluruh materi yang diajarkan di Ternak Uang Masterclass diadaptasi dari silabus pelatihan untuk sertifikasi profesi pasar modal, yaitu Wakil Manajer Investasi (WMI) dan sertifikasi profesional asal Amerika Serikat, Chartered Financial Analyst (CFA) level 1.

Timothy Ronald mengatakan meningkatnya ketertarikan masyarakat untuk terjun dalam pasar modal perlu dibarengi dengan kesiapan pengetahuan yang dibutuhkan. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan yang berkualitas, terpercaya, dan terbuka untuk semua orang.

"Alasan inilah yang mendasari kami untuk mengadakan Ternak Uang Masterclass yang bisa diikuti oleh semua orang dengan latar belakang apapun dengan harga yang juga lebih terjangkau.” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Ternak Uang Masterclass akan diisi langsung oleh mentor-mentor  diantaranya adalah Luthfi Ridho (pakar ekonomi selama lebih dari 15 tahun), Dr. (cand) Edwin Sebayang, MBA., CSA., CIB. (praktisi pasar modal senior yang kini menjabat sebagai Kepala Riset MNC Securities), Andre Varian, CFA., FRM., PFM. (praktisi pasar modal yang telah mengantongi berbagai sertifikasi keuangan internasional), Chris Apriliony, CSA. (praktisi pasar modal dan Director BestStockPick), Bramantya Egin, CFA., FRM. (Head of Product IndoPremier Investment Management), dan Kartika Sutandi, CFA (praktisi pasar modal berpengalaman dan Co-founder Jarvis Asset Management). Seluruh kelas dilaksanakan secara virtual dengan total 7 sesi.  

Total materi yang diajarkan akan terdiri dari 6 topik silabus pelatihan WMI dan CFA level 1, yaitu Pengenalan Investasi, Analisis Ekuitas, Analisis Laporan Keuangan, Analisis Pendapatan Tetap, Behavioral Finance dan Technical Analysis, Analisis Ekuitas dan Valuasi. 

Salah satu mentor, Kartika Sutandi, CFA menyampaikan geliat masyarakat untuk belajar investasi perlu disambut baik. Cukup jarang menemukan satu rangkaian kelas yang mampu menghadirkan materi berkualitas dengan para pengajar yang terdiri dari sederet praktisi pasar modal berpengalaman. Untuk itu, saya mengapresiasi Ternak Uang untuk berinisiatif menghadirkan Ternak Uang Masterclass, khususnya dengan harga yang lebih terjangkau dan terbuka untuk diikuti oleh semua orang.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper