Bisnis.com, JAKARTA - Anak muda yang selalu ingin tampil gaya dan fashionable pasti tidak asing lagi dengan merek H&M. Simak kisah Stefan Persson, Sang Taipan yang kini menjadi pewaris H&M salah satu ritel fesyen terbesar di dunia.
Stefan Persson mengawali jejak karirnya sebagai kepala cabang Hennes & Mauritz atau H&M pertama di Inggris pada 1976. Dia bergabung ke bisnis keluarga setelah menyelesaikan studi di Stockholm University dan Lund University.
Persson lahir di Stockholm pada 1947, pada tahun yang sama ketika ayahnya, Erling membangun Hennes & Mauritz atau H&M yang awalnya menjual pakaian wanita, Hennes.
Bisnis ayah Persson berlanjut dengan menjual pakaian pria setelah Erling membeli peritel Mauritz Widfross pada 1968. Ketika ayahnya menjadi Chairman, Stefan diangkat menjadi managing director dan CEO pada 1982 selama 16 tahun.
Saat ini, peran utamanya di perusahaan adalah sebagai ketua dewan. Adapun. kursi kepemimpinan diserahkan kepada anaknya pada 2009, meski pada tahun lalu, Karl-Johan Persson menyerahkan kursi CEO kepada Helena Helmersson. Dia juga pernah menjabat di dewan Electrolux, INGKA Holding BV, SEB, Custos, dan Stockholm School of Entrepreneurship.
Persson tercatat menjadi orang terkaya Swedia dan mencapai peringkat 15 di Eropa. Menurut Bloomberg Billionaire Index, dia menjadi yang paling tajir ke-96 dengan total kekayaan US$20,4 miliar.
Keluarga Persson mengendalikan keputusan operasional dan strategis perusahaan, termasuk semua saham kelas A H&M yang memiliki 10 kali hak suara saham kelas B. Sebagian besar sahamnya dipegang melalui Ramsbury Investment yang merupakan kendaraan investasi keluarga.
Perusahaan yang berbasis di Stockholm ini melaporkan pendapatan 187 miliar kronor Swedia atau US$20,2 miliar pada November 2020. Deretan grup termasuk COS, Weekday, dan Monki. Hal ini menjadikan H&M pengecer pakaian berlabel terbesar kedua di dunia.
Selama tiga dekade terakhir, perusahaan telah berekspansi ke seluruh Eropa dan AS, di mana Erling menganut ide menjual pakaian trendi yang terjangkau atau terkadang disebut sebagai ‘disposable chic’.
Sejak 2007, H&M telah membuka cabang di Hong Kong, Shanghai, Tokyo, Meksiko, Melbourne, dan Moskow. Secara total, perusahaan ini memiliki sekitar 4.700 toko di seluruh dunia.
Selain dikenal sebagai penguasa H&M, Bloomberg juga mencatat Persson memiliki deretan properti kelas atas. Persson memiliki tanah di Ramsbury Estate, salah satu perkebunan penghasil vodka terbaik di Inggris.
Perkebunan tersebut seluas 19.000 hektare yang termasuk West Berkshire dan North Hampshire. Kawasan itu meliputi area perburuan, menembak, dan wilayah memancing. Harga per hektare di lokasi itu ditaksir mencapai 11.400 pound sterling.
Dia juga merupakan pemilik Ramsbury Property yang mengelola properti perkantoran di Stockholm, Paris, dan London. Tak hanya itu, Persson juga disebut sebagai pembeli misterius properti di Oxford Street, London yang ditempati oleh peritel Debenhams senilai 400 juta euro atau US$465,66 juta pada 2016.
Persson juga membeli properti di Regent Street di London seharga 225 juta euro atau US$261,82 juta yang merupakan blok sejumlah gerai label fesyen ternama seperti Banana Republic dan Armani Exchange.