Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bermula Dari Reseller, Petani Ini Sukses Jual Ratusan Karpet Bulu Rasfur per hari

Memulai usaha dari modal nekad menjadi modal yang dimiliki Atep Taryadi. Kini dia menjadi produsen karpet bulu rasfur.
Berkah Saluyu mampu memproduksi sekitar 700 hingga 1000 karpet per hari dengan rata-rata penjualan mencapai 600 hingga 600 karpet dalam sehari./istimewa
Berkah Saluyu mampu memproduksi sekitar 700 hingga 1000 karpet per hari dengan rata-rata penjualan mencapai 600 hingga 600 karpet dalam sehari./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Tren dekorasi rumah di masa pandemi ini tampaknya makin naik daun. Apalagi banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya di rumah saja, sehingga mereka ingin agar tempat tinggal menjadi lebih nyaman.

Kondisi ini tentu saja menjadi peluang tersendiri bagi pelaku usaha yang menawarkan berbagai produk home & decoration. Salah satunya ialah Atep Taryadi pemilik usaha Berkah Saluyu yang menawarkan karpet bulu rasfur dengan berbagai jenis ukuran dan ketebalan serta warna-warni yang menarik.

Memang saat ini karpet bulu rasfur tengah menjadi tren di masyarakat. Selain karena dapat mendukung tampilan interior rumah menjadi lebih indah, bulunya yang lembut dan empuk juga membuat rumah terasa lebih nyaman.

Atep sendiri mulanya seorang petani sayur yang memang bermimpi untuk menjadi pebisnis dan memiliki produk sendiri. Akhirnya pada 2017, dia pun mulai memberanikan diri beralih profesi dari petani menjadi reseller yang menjual berbagai macam produk mulai dari baju, mainan anak, hingga karpet.

“Waktu itu saya modal nekat saja. Ternyata dari berbagai produk yang dijual, karpet yang paling diminati konsumen maka saya fokus jual produk itu. Hingga kemudian saya memberanikan diri untuk memproduksi sendiri karpet bulu rasfur,” ujar pria yang tinggal di Kampung Sindangsari, Bandung Barat ini.

Diakui olehnya saat itu dia bersama sang istri benar-benar bermodal nekat karena sebagai petani tentu saja Atep tidak memiliki pengetahuan sama sekali mengenai produksi karpet. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangatnya, dia pun terus mencari berbagai informasi dan mendatangi pabrik-pabrik lokal untuk mencari bahan baku untuk melakukan perbandingan harga dan kualitas.

Setelah mendapatkan bahan-bahan berkualitas yang dibutuhkan, dia bersama sang istri memproduksi sendiri karpet mulai dari memotong bahan, menjahit hingga mengemas dan memasarkan produknya melalui e-commerce seperti Shopee.

Saat awal memulai banyak pihak yang meragukan usaha dan karpet yang dia produksi, bahkan perah sampai ditipu. Namun kondisi tersebut tak lantas membuatnya pantang menyerah justru hal tersebut yang menjadi pemantik semangatnya untuk membuktikan bahwa bisnis Berkah Saluyu yang dia rintis akan terus berkembang.

Apalagi dalam memproduksi karpet bulu rasfur ini, dia benar-benar menjamin bahwa kualitas produk yang digunakan ialah bahan dengan kualitas A bahkan dia memberi garansi dan jaminan tak heran bila produknya makin disukai konsumen.

“Saat memulai bisnis ini banyak tantangan yang saya hadapi tapi saya ingin membuktikan bahwa meskipun saya berasal dari desa kecil dengan segala keterbatasan tetapi produk saya bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Saya percaya asal ada keinginan, semangat, dan niat yang kuat, pasti akan ada jalan,” ujarnya.

karpet bulu shopee
karpet bulu shopee

Betul saja, dengan semangat pantang menyerah tersebut bisnis Berkah Saluyu makin berkembang, permintaannya pun terus meningkat sehingga dia mulai merekrut karyawan dan mencari lokasi yang lebih luas dengan memanfaatkan bangunan bekas yang lebih besar dibandingkan rumahnya.

Sampai akhirnya pada tahun 2019, Atep berhasil membeli tanah dan membangun gudang produksi yang layak dan besar untuk para karyawannya. Melalui bisnisnya tersebut, Atep bisa membantu masyarakat sekitar tempat tinggalnya dengan membuka lapangan pekerjaan baru bagi lebih dari 40 orang yang saat ini menjadi karyawannya.

Sebagai seorang pebisnis, tentu saja Atep terus melakukan berbagai inovasi sehingga produknya terus eksis dan diminati oleh konsumen. Dengan memanfaatkan bahan baku yang sama, dia mencoba berinovasi menciptakan bantal bulu rasfur, boneka, hingga taplak meja.

Adapun untuk range harga produknya dimulai dari Rp24.500 untuk bantal bulu rasfur hingga Rp200 ribu untuk karpet bulu rasfur ukuran panjang 200 cm dengan lebar 150 cm dan ketebalan 4,5 cm.

Atep mengakui pada awal pandemi, Berkah Saluyu sempat terdampak penjualannya pun mengalami penurunan. Meski demikian, Atep tetap konsisten memproduksi karpet bulu rasfur yang menjadi ciri khas bisnisnya.

Konsistensinya tersebut pun berbuah manis, apalagi Atep juga rutin mengikuti berbagai promo dan kampanye yang diselenggarakan oleh sejumlah e-commerce mulai dari 9.9, 10.10, hingga 11.11 Big Sale yang saat ini sedang berlangsung.

“Dengan berbagai rangkaian promo dan inovasi, penjualan kami kembali stabil dan justru meningkat sekitar 30 persen dibandingkan masa sebelum pandemi,” ujarnya.

Saat ini, Berkah Saluyu mampu memproduksi sekitar 700 hingga 1000 karpet per hari dengan rata-rata penjualan mencapai 600 hingga 600 karpet dalam sehari. Bahkan pada saat kampanye akhir tahun, dia bisa menerima pesanan hingga 1.500 produk karpet sehari.

Penjualannya pun kini tak hanya sebatas di dalam negeri saja, melalui program Ekspor Shopee yang diikutinya pada 2019 lalu, kini produk-produk Berkah Saluyu telah tersebar dan dapat dibeli oleh konsumen yang berada di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, hingga Brasil


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper