Bisnis.com, JAKARTA - Marissa Haryati, merupakan ibu rumah tangga berumur 38 tahun yang berbisnis miniatur berbagai produk mulai dari snack, minuman dan lain-lainnya.
Namun siapa sangka, bisnis miniatur yang ia jalankan yakni dapat mencapai omset sebesar Rp200 juta dalam setiap bulannya. Kini, dirinya bahkan memiliki reseller dari berbagai negara termasuk Arab Saudi, Singapura, Amerika dan Malaysia.
Marissa sendiri menjual produk miniaturnya dari berbagai platform, seperti dari instagram yakni @minie.craft dan @ini.kreasi.
“Awal memulai bisnis, banyak yang menganggap remeh karena sebatas produk tempelan kulkas dan gantungan kunci karena bukanlah produk yang memenuhi kebutuhan manusia (produk primer)” Ucap Marissa kepada Bisnis.
“Namun pada nyatanya, dari bisnis ini dapat menghidupi kehidupan sehari-hari, memiliki beberapa karyawan yang bertahan sampai saat ini, hingga dapat mengirimkan produk ke luar negeri”.
Marissa awalnya melihat bahwa produk miniatur hanya ada di luar negeri seperti dari Jepang. Melihat produk miniatur belum banyak di Indonesia, maka Marissa berdiskusi dengan rekannya dan suaminya hingga memulai bisnis miniatur.
Baca Juga
Bermodal dari art Paper dan printer yang kurang dari lima juta, Marissa kemudian mencoba untuk menjual miniatur seperti Indomie dan snack lainnya yang familiar di masyarakat.
Semakin lama, ragam produknya mulai bertambah dengan menggunakan bahan resin untuk membuat produk miniatur botol. Kemudian, dirinya juga menambahkan produk anting, jepitan dan lain-lainnya karena mengikuti keinginan customer.
Marissa sendiri bahkan juga tidak menyangka bahwa salah satu produk antingnya sempat viral di media sosial, yakni anting yakult.
Terkena dampak pandemi
Dalam menjalankan bisnis, tentu perjalanan yang dilewati tidak selalu mulus. Salah satu pengalaman yang berat adalah ketika berada di masa pandemi.
Dalam masa pandemi, Marissa harus menutup tiga dari lima toko offline yang dimilikinya. Marissa juga memberhentikan hampir setengah dari karyawannya. Kini, toko offline yang masih bertahan yakni di Paris Van Java dan Cihampelas Walk.
“Sempat putus asa, apakah perlu berhenti atau bagaimana. Posisinya sempat bingung di masa-masa itu” Kata Marissa mengingat dirinya memiliki karyawan yang cukup banyak.
Namun, di masa pandemi Marissa malah mendapat orderan lebih banyak lagi dari resellernya di Arab Saudi, terutama untuk produk customnya dan kini masih bertahan. Marissa juga percaya bahwa titik balik dari bisnisnya yakni karena berdoa.
Dalam bisnisnya, kini reseller dengan pengiriman order terbanyak berasal dari Arab Saudi. Dalam sebulan, pesanannya mencapai hingga 10.000 pcs.
Selain itu, cukup banyak end user dari luar negeri yang memesan produknya yakni rata-rata 20-30 pcs setiap ordernya. Namun ada juga yang hanya memesan satu pcs saja.
Marissa juga mengaku tidak menerapkan target khusus untuk mencapai pasar luar negeri. Namun dirinya juga memasang pemasaran baik di marketplace ataupun di media sosial lainnya dan customer luar negeri datang dengan sendirinya.
Selain itu, Marissa juga mengatakan bahwa kualitas produk yang ditawarkan menjadi pertimbangan mengapa customer tetap membeli walaupun jaraknya yang cukup jauh.
“Mereka rata-rata membeli dulu, kemudian suka. Setelahnya mereka membeli lagi dan menjual kembali” Ucap Marissa.
Kini, bisnis Marissa sudah berjalan secara autopilot. Aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga juga terbantu dikarenakan adanya sistem yang menerapkan komisi dan adanya bonus. Anaknya yang kini berada di jenjang 6 SD bahkan ikut membantu menjual produk miniaturnya dengan menawarkan kepada teman-temannya.
Dalam menanggapi mengenai tips memulai bisnis, Marissa mengatakan bahwa hal yang perlu dilakukan adalah memulai dahulu.
“Perempuan terkadang sering ragu. Namun hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah dicoba dahulu. Semua tidak langsung menjadi besar dan lakukan sebisa yang dapat dilakukan. Yang penting adalah jangan menyerah karena ragu-ragu tidak akan membawa kita kepada kesuksesan” Ucapnya.