Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asa UMKM Merengkuh Digitalisasi, Apa yang Mereka Butuhkan?

Pia (37) dan Indah (28) merupakan sebagian kecil pelaku UMKM dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang berharap dapat menarik keuntungan dari era digitalisasi.
Salah satu pengrajin kain tenun khas Suku Sasak, Lombok di acara program pemberdayaan UMKM Indosat Ooredoo Hutchison di Lombok, Jumat (11/3/2022). Rahmi Yati/Bisnis
Salah satu pengrajin kain tenun khas Suku Sasak, Lombok di acara program pemberdayaan UMKM Indosat Ooredoo Hutchison di Lombok, Jumat (11/3/2022). Rahmi Yati/Bisnis

Bisnis.com, LOMBOK – Pia (37), seorang pengrajin kain tenun cantik khas Suku Sasak dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, setiap hari menjajakan kain-kain hasil tenunannya di kawasan pantai Kuta Mandalika.

Sudah berjualan lebih dari 20 tahun, ibu dua anak ini mengaku usahanya tidak berkembang. Terlebih, dengan segala keterbatasan baik pengetahuan maupun sumber daya untuk bisa mengikuti laju era digital saat ini. Di saat banyak pelaku usaha beralih ke toko daring, Pia hanya bisa berharap kain-kain hasil tenunannya dibeli dan laku terjual pada wisatawan yang melancong ke Mandalika.

Pia menjual segala macam hasil tenun mulai dari sarung, rok hingga kain yang bisa dijadikan selendang atau bahan pakaian lainnya. Semuanya dibanderol mulai dari harga Rp50.000 hingga jutaan.

"Kadang belum tentu laris setiap hari apalagi di masa pandemi. Kadang saya hanya mendapatkan Rp50.000-Rp100.000 sehari. Itu juga saya harus ke Desa Sasak berjualan. Belum lagi untuk biasa modal dan upahnya," ungkap Pia kepada Bisnis di Lombok, Jumat (11/3/2022).

Senada dengan Pia, Indah (28), penjual makanan berupa lontong pecel dan plecing juga berharap usahanya bisa lebih diminati terutama oleh wisatawan. 

Dia mengaku sangat ingin belajar bagaimana bisa menjangkau lebih banyak pembeli. Sayangnya, selain keterbatasan modal, Indah juga tidak paham metode apa yang bisa digunakan untuk menunjang usahanya.

"Saya ingin seperti zaman sekarang, orang bisa memesan lontong saya dari hape saja. Biar orang membelinya tidak harus datang ke warung dan kita antar pesanannya," tutur Indah.

Bak gayung bersambut, harapan-harapan Pia dan Indah ini bisa terwujud dengan adanya program pemberdayaan dari sejumlah operator seluler Tanah Air.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) baru saja meluncurkan program pemberdayaan komunitas yang berkelanjutan di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan UMKM setempat melalui bantuan modal dari platform pinjaman digital perusahaan.

Director & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan bantuan modal tersebut bisa didapatkan masyarakat melalui platform UCan (berkolaborasi dengan Bank QNB Indonesia) dan Bima Kredit (berkolaborasi dengan Maucash).

"Kami terus berkomitmen memberdayakan masyarakat lokal di Mandalika dalam mengembangkan usahanya seiring dengan perkembangan daerah setempat yang cukup pesat," ujarnya saat peluncuran program di Lombok, Jumat (11/3/2022).

Danny, panggilan akrabnya, menilai Mandalika yang terpilih sebagai tuan rumah perhelatan MotoGP Series 2022 sekaligus salah satu destinasi super prioritas Tanah Air harus terus didukung salah satunya lewat program pemberdayaan UMKM. Menurutnya, kesiapan infrastruktur, jaringan komunikasi, dan masyarakat setempat perlu didukung penuh demi kesuksesan acara tersebut yang tentunya akan menjadi kebanggaan Indonesia di kancah internasional.

"Sejalan dengan komitmen kami untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap orang Indonesia serta mendukung akselerasi transformasi digital Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison dengan senang hati turut mengambil peran dalam pemberdayaan komunitas dan UMKM lokal yang berkelanjutan di Mandalika untuk memaksimalkan potensi usaha dan pariwisata setempat dengan bantuan dan pelatihan usaha dari UCan dan Bima Kredit," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Pemberdayaan UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper