Bisnis.com, JAKARTA – Kerajinan macrame atau simpul menyimpul tali dengan beragam jenis simpul atau knot memberikan peluang usaha baru bagi milenial dengan tampilan produk yang cantik dan estetik.
Kreasi macrame yang dapat dijadikan sebagai hiasan saat ini banyak diminati para milenial karena memberikan kesan estetik pada suatu ruangan.
Jakarta Creative Hub pada Pekan Milenial Naik Kelas mendemonstrasikan pembuatan macrame yang dapat dilakukan oleh para milenial. Sejauh ini, produk macrame yang berhasil dibuat adalah barang yang menunjang kebutuhan rumah bahkan mempercantik diri.
Ni Putu Widyaningsih (Puput) dan Ulfa Khairunnisa selaku trainer dari Jakarta Creative Hub menyampaikan bahwa kerajinan yang muncul sejak abad ke-13 tersebut pada awalnya tercipta untuk memanfaatkan sisa tali pada kain yang dijahit.
“Warna macrame yang biasanya digunakan yaitu putih beige, itu untuk dipajang dirumah minimalis, bagus sekali. Kembali lagi, itu adalah peluang bisnis,” kata Puput dalam acara Pekan Milenial Naik Kelas, Rabu (6/4/2022).
Macrame masuk sebagai peluang usaha kala tren masyarakat untuk mendekorasi interior rumah lebih cantik sedang meningkat.
“Banyak produk macrame yang dapat dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti gantungan dinding, tali tas, anting, gantungan kunci, hingga penutup cermin,” kata Puput.
Bila menghitung dari kebutuhan bahan baku, tali ukuran 100 gram dengan ukuran 25 meter seharga Rp6.000 hingga Rp10.000 dapat menghasilkan 100 pasang lebih anting. Melalui modal yang terbilang cukup murah ini dapat menghasilkan cuan dan mengisi waktu luang.
“Bisa dibayangkan ya dengan satu gulung tali bisa dapat berapa anting, dan berapa banyak cuan yang bisa dihasilkan,” ujar Ulfa saat menemai Puput ketika demonstrasi pembuatan macrame.
Ulfa menyarankan kepada para milenial yang ingin berkarya melalui kerajinan macrame dapat memulai dengan belajar simpul. Berbagai jenis simpul yang ada dapat dikreasikan dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual.
“Kurang dari sebulan, itu waktu yang cukup untuk belajar menyimpul macrame, mulai dari yang mudah hingga simpul yang sulit yang jarang digunakan,” lanjutnya.
Para perajin pun dapat berinovasi dan berkreasi dari jenis tali dan beragam warna. Lebih jauh lagi, bila dikembangkan, kerajinan ini dapat membuka peluang usaha dan menyerap tenaga kerja.
Dalam menunjang ekonomi kreatif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan Creative Hub sebagai wadah untuk memfasilitasi individu dan institusi yang memiliki keterbatasan ruang dan akomodasi kreatif.
Jakarta Creative Hub menyediakan berbagai kelas dan bengkel kerja bagi para individu yang ingin berkarya, seperti wood working area, fashion lab, serta digital lab.