Bisnis.com, JAKARTA — Untuk brand atau merek, biasanya seringkali melakukan kesalahan dalam media sosial karena kesalahan dari mereka sendiri.
Bergantung pada bagaimana Anda menggunakannya, media sosial dapat menjadi andalan pemasaran digital yang konsisten menumbuhkan kepercayaan kuat pada pelanggan Anda atau malah menguras sumber daya.
Karena itu, penting dalam mempelajari kecerobohan media sosial yang paling umum dan cara mencegah krisis online sebelum dimulai.
Berikut adalah tujuh kesalahan media sosial terbesar yang dapat menjatuhkan strategi pemasaran media sosial Anda dan bagaimana menghindari kesalahan itu di masa depan, dilansir dari Entrepreneur:
1. Memposting dari perspektif yang salah
Memposting perasaan atau bias pribadi pada akhirnya merusak pesan Anda. Apa pun merek atau industri Anda, menjaga strategi media sosial Anda tetap pada jalurnya berarti mempertahankan suara merek yang konsisten. Pastikan pemasar Anda selalu memposting dari sudut pandang perusahaan dan bukan dari sudut pandang mereka sendiri.
2. Memanfaatkan tren yang salah
Memanfaatkan tren yang salah adalah salah satu cara untuk membuat manajemen media sosial Anda keluar jalur. Sayangnya, ini juga merupakan tren yang terlalu umum di kalangan pemasar sosial dan bisnis kecil yang mencari peningkatan visibilitas dengan cepat. Dengan setiap platform baru, meme, tagar, atau video viral yang muncul di mata publik, pastikan menghindari tren yang salah agar tidak terjadi bencana merek.
3. Masuk ke percakapan yang salah
Ada beberapa kasus di mana bergabung dalam percakapan dapat memperkuat dan bahkan memperkuat pesan Anda, namun sangat penting untuk mencari tahu lebih dahulu. Percakapan yang selaras dengan merek, pelanggan, dan budaya Anda adalah hal yang bagus, tetapi pastikan agar tidak salah sehingga menjadi bahan tertawaan di media sosial atau sampai merusak integritas merk Anda.
Baca Juga
4. Menggunakan berita untuk mempromosikan brand Anda
Berita secara kredibel dapat dimasukkan ke dalam bauran pemasaran media sosial dan memberikan peluang yang kuat untuk promosi merek. Meskipun demikian, tidak jarang bisnis menggunakan barang-barang tersebut secara tidak tepat (juga dikenal sebagai newsjacking), menggunakan peristiwa dunia dengan cara yang bertentangan dengan sentimen publik. Newsjacking adalah kecerobohan platform sosial utama.
5. Menghindari berita dan acara sama sekali
Faktanya, memposting tanpa memperhatikan peristiwa dunia dapat menjadi bumerang bagi bisnis Anda, jangan memposisikan merek Anda sebagai hal yang tidak peka dan mengabaikan masalah. Sentimen pelanggan, perolehan prospek, dan bahkan loyalitas pelanggan dapat terpukul sebagai hasilnya.
6. Menerima komentar negatif
Umpan balik negatif di media sosial dapat menjadi bumerang dengan cepat, menjadi krisis publik yang menjadi viral dan lepas kendali. Respons agresif dan tipe eye-for-an-eye-type seharusnya tidak pernah menjadi pilihan Anda di platform media sosial mana pun. Sebaliknya, yang terbaik adalah menetapkan aturan untuk menangani komentar negatif.
7. Robot posting
Orang-orang bermain media sosial untuk membuat hubungan yang bermakna, dan untuk berinteraksi dengan konten yang memberikan nilai aktual, bukan robot posting yang kaku dan hanya untuk memenuhi aktivitas sosial. Terlibat dengan pelanggan dan menunjukkan empati melalui interaksi pribadi adalah kunci untuk menghindari hal yang terkesan dipaksakan.
