Bisnis.com, JAKARTA - Keranjang Belanja Merupakan Online Market Place Pertama Dari Indonesia Timur Aplikasi berkarakteristik Indonesia pertama di Indonesia.
Uniknya, platform e-commerce atau marketplace ini merupakan yang pertama di Indonesia yang memiliki 9 bahasa daerah, di samping bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Lantas siapa di balik keberadaan Keranjangbelanja.co.id ini?
Anton Wijaya pertama kali mendirikan platform e-commerce, yakni Keranjang Belanja di tahun 2020 di bawah naungan PT Kreasi Binar Indonesia
Sebagai, perusahaan start up yang bergerak dibidang penjualan, dirinya memang ingin memberikan pengalaman baru antara mitra dan pengguna aplikasi saat melakukan transaksi jual beli dengan menghadirkan spirit kearifan lokal.
Melansir dari situs resmi kerbelkalatog.com, Keranjang Belanja menjadi platform pertama yang menyediakan 9 ragam bahasa, mulai dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan 7 bahasa Indonesia Timur lainnya.
Baca Juga
Hingga akhirnya, berkat kepiawaian Anton dalam melihat potensi pasar dan kebutuhan masyarakat akan sistem transportasi yang terintegrasi, membuat PT Bosowa Berlian Motor mengakuisisi Keranjang Belanja untuk membantu memasarkan produknya.
Hal ini dilakukan supaya dapat memudahkan layanan after sales diler kendaraan dan memudahkan akses suluruh masyarakat Indonesia Timur dalam kepemilikan kendaraan dan sparepart, utamanya Mitsubishi.
Berbagai Softskill Anton Wijaya
Hasil penelusuran Bisnis soal profil Anton Wijaya pun menemukan bahwa berdasarkan endorsement dari para relasi Anton di Linkedin, mereka menggambarkan sosok Anton sebagai seorang yang punya kemampuan baik dalam manajemen perusahaan, kepuasan pelanggan, anggaran, pemasaran hingga penjualan.
Sehingga tak mengherankan, melihat Anton punya strategi yang baik dan mampu menciptakan kinerja perusahaan profitable
Melansir dari profil Linkedin Anton Wijaya juga tercatat sebagai CEO PT Bosowa Berlian Motor, kini dia juga menjabat sebagai Director in Charge Bosowa Automotive Group dan Managing Director Bosowa Propertindo.
Anton adalah lulusan Teknik Industri dari Universitas Binus yang lulus pada tahun 2002 dan memiliki ketertarikan di bidang otomotif yang sangat besar.
Di 2017 Anton juga sempat menempati jabatan sebagai Chief Operation Officer di TAXI (PT Express Transindo Utama).