Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Perusahaan Investasi Paling Inovatif Versi Forbes

Berikut ulasan Bisnis dilansir dari Forbes terkait perusahaan investasi paling inovatif di fintech
Financial Technology (Fintech)/channelasia
Financial Technology (Fintech)/channelasia

Bisnis.com, JAKARTA - Adanya kenaikan suku bunga sejak perang Rusia terhadap Ukraina dan lonjakan inflasi, tentu telah mendatangkan malapetaka di pasar saham tahun ini.

Namun, meski terjadi gejolak, dilansir dari Forbes pada (8/08/2022) ada empat fintech yang bergerak di bidang investasi terbukti tetap bertahan bahkan kepemilikan aset mencapai miliaran dolar dengan jutaan pelanggan.

Hal ini menunjukkan bahwa financial technology (fintech) terus tumbuh dari tahun ke tahun dengan menyuguhkan inovasi teknologi dibidang keuangan.

Inovasi ini telah memaksa pergeseran paradigma layanan keuangan tradisional menuju modernisasi untuk bisa memberi kemudahan, menjangkau pasar lebih luas agar tetap bertahan.

Berikut ulasan Bisnis dilansir dari Forbes terkait perusahaan investasi paling inovatif di fintech:

1. Guideline

Guideline adalah penyedia 401(k) terbaik untuk usaha kecil karena memiliki biaya rendah dengan pengelolaan rencana secara keseluruhan, pengambilan administrasi rencana, pencatatan dan manajemen investasi.

Rencana 401 (k) sendiri adalah kode dari Layanan Pendapatan Internal AS, berupa jenis rekening tabungan pensiun. Di mana, California telah mewajibkan bisnis dengan lima atau lebih karyawan untuk menawarkan rencana tabungan pensiun melalui program pensiun karyawan (SEP-IRA) yang diberikan oleh pemilik usaha pada karyawannya.

Guideline yang didirikan pada tahun 2016 dan punya kantor pusat di Texas, diketahui telah mengelola lebih dari 30.000 usaha kecil untuk rencana 401(k), di mana jumlah ini naik 50% dibandingkan tahun 2021 lalu. Hal ini tak mengherankan, sebab Guideline menawarkan biaya dasar yang terbilang rendah bagi para pemilik usaha kecil dan karyawan sebesar US$49 per bulan atau sekitar Rp731.000 dan ditambah $8 per karyawan yang berpartisipasi atau sekitar Rp119.000. Tak hanya itu Gudeline juga bermitra dengan penyedia layanan penggajian termasuk Square, Intuit, Gusto dan ADP.

Artinya, walau Guideline merupakan perusahaan yang cukup baru, namun ia memiliki kredensial yang mengesankan.

Ada tiga pemimpin dari perusahaan ini, yakni Kevin Busque sebagai sebagai CEO, yang sebelumnya pernah diketahui mendirikan pasar tenaga kerja lepas, yaitu TaskRabbit. Lalu, ada Mike Nelson sebagai CTO dan Jeremy Caballero sebagai CPO.

Perusahaan Guideline sendiri mendapatkan pendanaan sebesar US$344 juta dari General Atlantic, Generation Investment Management, Greyhound Capital, dan lainnya. Adapun, valuasi terakhir dari perusahaan Guideline mencapai sekitar $1,15 miliar

2. iCapital

iCapital adalah sebuah perusahaan yang bermarkas di New York, di mana perusahaan ini menghubungkan lebih dari 10.000 penasihat keuangan dan ratusan ribu klien bernilai tinggi mereka ke ekuitas swasta, utang swasta, modal ventura, real estate dengan investasi dana minimum US$25.000, tentu dana ini jauh lebih rendah dibanding minimum tradisional untuk dana ini, yang dapat berjalan dari US$1 juta hingga US$10 juta.

Didirikan oleh Lawrence Calcano yang merupakan veteran Goldman Sachs selama 17 tahun; mitra pengelola Dan Vene dan Nick Veronis, mereka berdua kini berinovasi dengan menyediakan layanan "white label" ke lebih dari 140 perusahaan, termasuk Blackstone, The Carlyle Group, Brookfield, UBS, Deutsche Bank, dan Goldman Sachs.

Perusahaan ini pun mendapat pendanaan sebesar US$765 juta dari BlackRock, WestCap , Temasek, dan lainnya. Adapun, capaian valuasi terbaru perusahaan ini mencapai US$6 miliar. Berkat sebagian ekspansinya di seluruh Eropa dan Asia, menjadikan aset yang diinvestasikan melalui platform telah membengkak menjadi sekitar $125 miliar, naik sekitar 70% dalam satu tahun

3. Publik.com

Public.com adalah platform investasi yang menawarkan investasi bebas komisi dalam saham, ETF, dan kripto, serta perdagangan fraksional NFT dan barang koleksi lainnya dan kemampuan bagi pengguna untuk membagikan portofolio dan perdagangan mereka, apabila pengguna mau.

Bermarkas di New York, di 2021 Public.com berhenti menerima pembayaran untuk aliran pesanan, praktik kontroversial yang masih diandalkan oleh saingan perdagangan bebas seperti Robinhood, dan memulai fitur tip opsional.

Pada bulan April diluncurkan sumber pendapatan baru lainnyaz yaknj layanan “Pulse” yang memungkinkan perusahaan yang ingin mempromosikan saham mereka dan cara baru bagi perusahaan untuk terlibat dan memahami investor ritel mereka.

Perusahaan ini pun mendapatkan pendanaan sebesar US$310 juta dari Accel, Greycroft, Tiger Global Management, dan lainnya. Adapun, valuasi terbaru dari perusahaan ini adalah US$1,2 miliar. Lalu, popularitas dari platform ini meledak hingga menjadi tiga juta dari kurang dari satu juta pada akhir tahun 2020.

4. Stash

Aplikasi Stash menawarkan investasi pecahan dalam saham dan ETF, IRA, rekening giro, dan kartu debit dengan biaya bulanan tetap sebesar US$1 hingga US$9. Pendiri dari Stash adalah Brandon Krieg yang berusia 47 tahun, dan Ed Robinson yang berusia 38 tahun, di mana mereka bertemu saat bekerja di tim perdagangan elektronik Macquarie.

Pada bulan Januari Stash meluncurkan fitur Smart Portfolio, di mana Stash akan menyesuaikan toleransi risiko investor, dengan investasi minimum US$5 dan alokasi 4% hingga 6% untuk crypto. Sudah, 500.000 pengguna telah memasukkan uang ke dalam Smart Portfolio.

Bahkan, musim panas lalu, perusahaan yang berada di New York ini mengakuisisi platform literasi keuangan PayGrade dan mengganti namanya menjadi Stash101 yang menawarkan konten pendidikan gratis untuk siswa, guru, dan orang tua.

Perusahaan ini mendapatkan pendanaan sebesar US$467 juta dari Union Square Ventures, Goodwater Capital, Eldridge Industries, dan lainnya, dengan valuasi perusahaan mencapai $1,3 miliar

Terkait pendapatan, disebutkan bahwa tahun 2021, Stash tumbuh 65% menjadi US$86 juta, sementara pelanggan yang membayar tumbuh dari 1,8 juta menjadi 2,4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper