Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Djoko Susanto Pemilik Alfamart yang Tersebar di Pelosok Tanah Air

Djoko Susanto atau Kwok Kwie Fo, lahir pada 9 Februari 1950 di Jakarta. Pada Agustus 2022,masuk dalam daftar orang terkaya ke-9 di Indonesia.
Pendiri Alfamart Alfa Midi Djoko Susanto./Universitas Bunda Mulia
Pendiri Alfamart Alfa Midi Djoko Susanto./Universitas Bunda Mulia

Bisnis.com, JAKARTA - Profil Djoko Susanto, pemilik Alfamart belakangan sedang jadi sorotan publik ketika salah seorang karyawan Alfamart dituntut minta maaf oleh konsumen yang melakukan pencurian cokelat.

Akhirnya, drama pencurian ini pun ditutup dengan permintaan maaf dari Mariana dan pengacaranya di Kantor Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Djoko Susanto adalah bos besar dari jaringan ritel yang tersebar di berbagai wilayah hingga pelosok Indonesia. Namun, sebenarnya siapa sosok Djoko Susanto yang meraih kesuksesan di sektor perdagangan ritel tersebut? Simak ulasan Bisnis berikut ini.

Profil Djoko Susanto

Djoko Susanto atau Kwok Kwie Fo, lahir pada 9 Februari 1950 di Jakarta. Pada Agustus 2022, nama Djoko Susanto sendiri masuk dalam daftar orang terkaya ke-9 di Indonesia. Forbes mencatat harta kekayaannya per Agustus 2022, kini kekayaannya mencapai US$3,1 miliar atau setara Rp45 triliun.

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires, besaran kenaikannya mencapai 1,51% atau sebesar US$46 juta yang setara dengan Rp628 miliar. Bahkan, diketahui peringkat ini naik drastis, dari tahun sebelumnya yakni 2021, di mana Djoko sempat menempati posisi ke-22 dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Perjalanan Karir Djoko Susanto

Melansir dari Forbes, Djoko merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara. Di balik kesuksesannya sebagai bos ritel Alfamart, dia hanya mengenyam pendidikan dasar saja karena memilih menjaga kios keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta.

Pada umur 17 tahun, Djoko mulai mengelola warung-warung makanan. Dia juga menjajakan rokok dan membuka beberapa warung kelontongan lagi. Usaha dalam bisnis kelontong berjalan baik, hingga sukses membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.

Dari sanalah bisnisnya mulai bertumbuh dengan cepat serta membuat para perokok, pengusaha grosir serta pengecer menjadi pelanggan tetapnya. Sayangnya, tahun 1976 Djoko pernah terpuruk karena peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Arjuna. Namun, Djoko Susanto segera bangkit dan mulai berjualan kembali.

Pengalaman itu lantas tidak menghentikan langkah Djoko, dia mulai bangkit dari keterpurukan di waktu yang relatif singkat dengan mengembangkan inovasi lain yaitu, dengan berjualan rokok. Saat itu, baginya rokok menjadi barang yang selalu laku dan banyak peminatnya.

Dengan keberhasilannya tersebut, membuat Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di tanah air kala itu tertarik untuk bekerja sama. Kemudian, tahun 1985 terjadilah kesepakatan antara Djoko Susanto dengan rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa hingga akhirnya menciptakan 15 kios rokok berhasil dibuka di Jakarta.

Awal Mula Berdirinya Bisnis Alfamart

Kolaborasi antara Djoko Susanto dan Putera Sampoerna akhirnya berjalan dengan lancar. Pada 27 Agustus 1989, keduanya kembali sepakat untuk mengembangkan jaringan bisnis retail minimarket dengan nama Alfa Toko Gudang Rabat. Minimarket inilah yang menjadi cikal bakal kesuksesan Djoko Susanto dengan merek dagang Alfa. Lalu, tahun 1994, nama merek dagang ini berganti menjadi Alfa Minimart.

Namun pada 2005, kerja sama antara Djoko Susanto dan Putera Sampoerna berhenti. Pasalnya, Putera Sampoerna menjual semua perusahaan dan anak perusahaannya, termasuk rokok kepada Phillip Morris. Mengutip dari Forbes, kini Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk telah berada di bawah pengawasan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris dan memiliki lebih dari 18.000 toko di seluruh Indonesia.

Selain bisnis supermarket, Djoko Susanto masih memiliki lini bisnis lainnya, satu di antaranya properti. Divisi propertinya, Alfaland juga mengoperasikan Omega Hotel Management di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Djoko Susanto juga mendirikan Universitas Bunda Mulia di Jakarta pada 2003.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper