Bisnis.com, JAKARTA - Produk obat-obatan kini sudah menjadi kebutuhan yang pokok. Pasalnya, selain untuk pengobatan, kini masyarakat sudah banyak berinvestasi pada kesehatan dengan mengonsumsi vitamin, suplemen, hingga obat peningkat kekebalan tubuh.
Adapun salah satu sarana distribusi obat yang cukup fleksibel ialah melalui bisnis toko obat. Hal ini, karena pengelolaan toko obat cukup dijaga oleh asisten apoteker. Sehingga, untuk mendirikan toko obat mandiri, seseorang hanya perlu memiliki pengetahuan umum yang cukup soal kesehatan dan memahami pengetahuan modal bisnis yang dijalani.
Bahkan, bisnis ini terbilang punya peluang pasar yang besar, mengingat masyarakat dapat memperoleh obat dengan mudah.
Tapi, perlu diingat juga bahwa bisnis toko obat hanya boleh menjual obat bebas dan bebas terbatas yang memang sudah terdaftar di Balai POM serta tidak dapat menerima resep dari dokter.
Tentunya, memulai bisnis baru apa pun bisa menjadi hal yang menakutkan, apalagi di sektor farmasi yang punya pasar kompetitif. Sehingga, sebuah toko obat harus membuat perencahaan untuk menonjol dari yang toko obat lainnya.
Lantas, bagaimana cara membuka toko obat yang laris di tengah ketatnya persaingan bisnis? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Baca Juga
Cara Buka Bisnis Toko Obat yang Laris Manis
1. Rencanakan bisnis
Rencana bisnis adalah panduan bagi Anda untuk menjalankan bisnis. Sehingga, Anda harus mencermati siapa yang akan menjadi target pasar Anda, dan merancang jenis obat yang akan dijual termasuk barang-barang pelengkap lainnya.
Anda juga harus menganalisis kompetitor, untuk merumuskan strategi pemasaran dan penjualan,, menetapkan harga obat sesuai standar harga obat, dan analisis SWOT bisnis Anda. Sehingga, semua perencanaan itu akan menghasilkan proyeksi modal yang harus dibayarkan hingga pendapatan bahkan pengeluaran.
2. Temukan lokasi yang tepat
Lokasi yang Anda pilih dapat menentukan seberapa besar keberhasilan toko obat. Anda harus mencari lokasi yang stategis dan mudah di akses. Terakhir, pikirkan seberapa dekat sumber bisnis lain. Misalnya, dengan Anda membuka toko obat di dekat klinik medis, Anda bisa menemukan banyak sekali pelanggan potensial dan ini akan memberikan dampak penjualan yang baik.
3. Melakukan perizinan
Pendirian Toko Obat (TO) harus mengikuti aturan yang berlaku. Di mana, di Indonesia sendiri telah diatur dalam izin Pedagang Eceran Obat ada pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Sehingga, bagi Anda yang mendirikan Toko Obat, harus mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan membawa persyaratan administrasi yang telah ditentukan.
4. Cari distributor obat resmi
Setelah izin terpenuhi, Anda bisa mencari distribusi obat generik yang lengkap dan terpercaya. Sumber obat ini biasanya sulit dicari ketika Anda baru memulai usaha. Solusinya adalah mencari partner dengan pemain lama atau bermitra dengan apotek yang sudah besar agar stok obat dapat terus terjaga.
5. Pilih SDM Terbaik
Rekrut pekerja yang terdiri dari apoteker, asisten apoteker, dan dua orang pekerja sebagai pelayan toko. Pelayan toko harus menguasai merek-merek obat dan faedahnya. Selain itu, rekrut pelayan toko atau apotek yang ramah dan memiliki pengetahuan tentang obat dan penyakit yang cukup. Ini akan menjadi nilai tambah bagi bisnis Anda.
6. Lakukan Promosi
Agar bisnis Anda makin dikenal, Anda dapat menjalin kerja sama dengan dokter yang berada dalam satu lokasi. Karena dokter biasanya akan merekomendasikan pembeli obat di apotek yang telah bekerja sama dengannya.
Modal Bisnis Buka Toko Obat
Meski, Anda melihat adanya peluang dalam bisnis toko obat, namun penting juga untuk melakukan perhitungan sebelum memutuskan untuk menekuni bisnis ini. Berikut rincian biayanya.
1. Biaya perizinan
Ketika mengurus biaya perizinan agar sebuah toko obat mendapatkan surat izin toko obat. Maka, diperlukan biaya sebesar Rp1 juta.
2. Sewa ruko
Sewa ruko merupakan salah satu hal paling penting dalam memulai usaha apa pun. Terlebih toko obat adalah usaha yang berbentuk fisik, bukan virtual. Bahkan, sewa lokasi bisa menjadi pengeluaran terbesar.
Berdasarkan BFI Finance, Anda bisa menganggarkan biaya untuk sewa lahan sebesar Rp30 juta per tahun. Selain biaya sewa tempat, Anda juga harus mengalokasikan sekitar Rp10 juta untuk merenovasi tempat yang akan Anda sewa, agar toko obat yang Anda jalani, bisa membuat pelanggan nyaman.
3. Biaya peralatan
Selain menyediakan tempat usaha, Anda juga harus melakukan mempersiapkan peralatan pendukung seperti lemari, etalase, meja dan kursi, dan kelengkapan elektronik, seperti TV, kulkas ataupun AC.
4. Modal obat-obatan
Untuk ukuran toko obat berskala kecil atau sederhana estimasi belanja obat awal adalah Rp150 juta.
5. Biaya operasional
Biaya operasional meliputi beberapa hal seperti gaji karyawan, biaya listrik dan air, serta dana cadangan. Adapun, total yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp7 juta. Tentunya, nilai ini masih bisa berubah sesuai dengan berapa banyak karyawan yang dipekerjakan ataupun berapa sering listrik ataupun air digunakan.