Bisnis.com, JAKARTA - Waralaba masih menjadi salah satu peluang bisnis yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Meski dunia dibayangi ancaman resesi pada 2023 mendatang, tetapi diyakini tidak akan mempengaruhi prospek bisnis waralaba, bahkan diperkirakan omzet bisnis waralaba bertumbuh signifikan di tahun depan.
Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia Tri Raharjo optimistis bahwa bisnis waralaba masih memiliki peluang bisnis yang menjanjikan pada tahun-tahun mendatang. Para pelaku usaha juga tetap percaya diri apalagi pemerintah sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 5,3 persen didukung oleh konsumsi rumah tangga yang masih sangat baik.
“Adanya target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada 2023 menjadi angin segar bagi pelaku usaha sehingga kami pun meyakini di tahun depan bisnis waralaba masih dapat bertumbuh di atas 5 persen,” ujarnya dalam pembukaan Franchise & License Expo Indonesia 2022, Jumat (18/11/2022).
Sementara itu pada tahun ini, bisnis waralaba diproyeksi meningkat 5% dibandingkan 2021 dengan nilai omset mencapai Rp31,1 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja mencapai hampir 700 ribu orang.
Tri optimistis para pelaku usaha waralaba dan lisensi bisa menghadapi kondisi ekonomi dan ancaman resesi global di tahun mendatang. Apalagi mereka sudah mampu melewati masa krisis di kala pandemi yang terjadi selama dua tahun terakhir.
Diakui olehnya pada 2020 ketika pandemi terjadi secara tiba-tiba, banyak pelaku usaha waralaba dan lisensi yang belum siap sehingga hampir 90 persen diantaranya yang terdampak, dan hanya 10 persen saja yang masih bertumbuh positif.
Baca Juga
Namun secara perlahan para pelaku usaha waralaba mulai bangkit. Ini dibuktikan pada awal 2022 ketika dilakukan survey terhadap pelaku industri, hampir 90 persen di antaranya mengaku sudah kembali berjalan normal dengan peningkatan penjualan 80 persen hingga 100 persen seperti masa sebelum pandemi.
“Ancaman resesi ini harus disikapi secara bijak oleh pelaku usaha karena ini bisa menjadi semacam peringatan agar lebih berhati-hati, tapi juga harus optimis karena sebelumnya kita sudah mampu melewati masa pandemi yang sulit,” ucapnya.
Menurutnya bisnis waralaba bisa melewati masa pandemi lebih baik dibandingkan dengan sejumlah usaha bisnis independen karena didorong oleh berbagai faktor termasuk kualitas dan pengalaman kepemimpinan, akses ke modal, skala ekonomi, kesadaran merek dan loyalitas dengan ide dan inovasi.
Dia menambahkan, ada beberapa bisnis waralaba yang masih menarik dan potensial untuk dijalankan pada masa-masa mendatang terutama yang bergerak di bidang makanan dan minuman, bisnis ritel dan minimarket, jasa laundry dan air isi ulang, serta minuman kekinian yang saat ini tengah naik daun.
Hal ini sejalan juga dengan bidang usaha waralaba di Indonesia yang saat ini masih didominasi oleh industri jasa makanan dan minuman 44,9 persen, ritel sebesar 14,17 persen, jasa pendidikan nonformal 11,02 persen, jasa kecantikan atau kesehatan 11,02 persen, serta jasa binatu 7,09 persen.
Untuk mendorong perkembangan bisnis waralaba dan lisensi, Panorama Media kembali menggelar pameran bisnis Franchise dan License Expo Indonesia (FLEI) 2022 mulai 18 hingga 20 November 2022 di Senayan JCC.
Presiden Direktur Panorama Media Royanto Handara mengatakan dalam pameran ini, pihaknya juga menggaet peserta waralaba mancanegara sehingga franchise lokal diharapkan bisa makin melebarkan sayap bisnisnya hingga ke berbagai negara.
Terdapat 350 merek usaha waralaba, lisensi, pendukung usaha retail dan berbagai peluang usaha lainnya yang menawarkan peluang bisnis dalam perhelatan FLEI yang mengusung tema “Limitless Opportunity” ini dengan target 25.000 pengunjung.