Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis food and beverage memang selalu digandrungi oleh banyak pebisnis. Pasalnya, kebutuhan orang akan makanan tidak akan pernah ada habisnya.
Terlebih, dengan kemunculan pesan antar via aplikasi daring yang memudahkan masyarakat untuk bisa memesan kuliner jenis apapun.
Adapun, salah satu tren makanan yang terus mendapat respon baik di pasaran adalah makanan rumahan. Peluang ini juga tidak disia-siakan oleh Co-founder sekaligus Marketing & Sales Director RM Lokiin, Chaka Ramadhan.
"RM Lokiin ini sebenarnya adalah bagian dari Bruule Group. Di mana, produk makanan rumahan ini hadir karena kecintaan kami semua terhadap makanan rumah ala Indonesia yang kaya akan rempah dan rasa. Selain itu, berkat permintaan orang terdekat juga agar kami memasarkan produk ini jadi alasan bisnis ini didirikan pada 2022,” jelasnya pada Bisnis, Kamis (29/12/2022).
Meski di tengah persaingan ketat akan gempuran tren kuliner saat ini, mulai dari sajian kuliner western hingga kuliner Korea. Namun, Chaka optimis bahwa masakan rumah ala Indonesia dapat terus bersaing dan punya tempat tersendiri di hati pecinta kuliner.
“Indonesia identik dengan makanan rumah. Biasanya dengan masakan akan mengingatkan seorang anak akan sosok ibu yang suka menghidangkan makanan di rumah. Jadi, kami ingin membangkitkan perasaan nostalgia itu, maka untuk bisa terus bersaing, kami terus melakukan inovasi dari segi menu hingga packaging yang unik,” ungkapnya.
Baca Juga
Strategi dalam Pasarkan Kuliner Nusantara
Chaka pun tidak memungkiri, saat awal berdirinya RM Lokiin mengalami sejumlah tantangan, karena sangat sepi pelanggan dan hanya teman terdekat saja yang rutin membeli. Hingga akhirnya, Chaka pun mulai membuat strategi bisnis, dengan mempromosikan produknya melalui media sosial.
Baginya, media sosial memiliki pengaruh besar dalam sebuah usaha. Dalam mempromosikan produknya secara online, Chaka memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp, mulai dari pembuatan konten menarik hingga kerap kali menjemput bola dengan melakukan personal chat kepada konsumen agar hubungan kepada pelanggannya tetap terjaga. Alhasil, menu masakan rumah miliknya mampu mencuri perhatian konsumen.
Mengawali perjalanan bisnisnya dengan berpartisipasi pada offline Bazaar, disitulah Chaka banyak belajar dan mengumpulkan informasi melalui interaksi langsung. Mulai dari mengetahui lebih dalam serba serbi kuliner dari kacamata konsumen, seperti concern yang dimiliki, faktor yang menjadi daya tarik, dan belajar memahami perilaku mengonsumsi konsumen.
Tidak hanya itu, dalam Bazaar pula terdapat ruang pembelajaran bagi Chaka dalam perjalanan bisnis RM Lokiin. Mulai dari stok yang diperkirakan akan laku selama hari pameran, justru hasil penjualan tidak sesuai target. Menjadi pembelajaran besar dalam perjalanan karir di industri ini, Chaka mengkaji apa yang menjadi pemicu kegagalan dan mencari formula penanganannya.
“Dari sana, saya belajar bahwa selain harus rajin mengaktivasi sejumlah platform media sosial, kita juga sebagai pebisnis harus melakukan kolaborasi dengan banyak brand, baik itu F&B maupun non F&B itu akan mendorong makin banyak ide untuk bisa jadi pembeda di pasaran," ungkapnya
Dirinya menjelaskan, hal yang paling diingat ketika RM Lokiin menjadi partner dalam sebuah acara travel. Berkat keberaniannya dalam mengkreasikan masakan nusantara dengan menghadirkan beberapa tampilan yang berbeda, seperti nasi kepal cumi dan beberapa packaging nasi bungkus yang menarik lainnya sebagai solusi para traveller membawa bekal, tak disangka memancing perhatian masyarakat.
"Kami memang ingin menunjukkan meski sebagai masakan rumah, RM Lokiin juga mampu beradaptasi dan secara tidak langsung dengan inovasi tersebut menciptakan awareness di publik,” ceritanya.
Atas segala kreativitasnya membuat bisnis yang baru berjalan dan belum mencapai setahun, tak heran jika keuntungan yang didapat Chaka sudah kembali berkali-kali lipat.
Chaka mengakui bahwa dalam satu bulan total nasi bungkus yang terjual bisa mencapai lebih dari 1.000. Bahkan, tak hanya perorangan, kini perusahaan pun juga melakukan pemesanan masakan di RM Lokiin dalam jumlah banyak.
“Jika dulu dalam sebulan sangat sulit untuk terjual. Tapi, kami terus fokus pada perkembangan bisnis secara bertahap dan mulai menyusun strategi dan rencana eksekusi. Pada akhirnya, bisnis ini meluas dari mulut ke mulut karena yang mencobanya secara langsung pun mengakui kualitas rasa dari nasi bungkus ini,” katanya.
Sesuai dengan tagline ‘Makanan Rumah Kami untuk Kamu ’, ke depannya Chaka fokus mengembangkan usahanya dengan menghadirkan berbagai inovasi dan kreativitas pada produknya. Adapun, target untuk tahun 2023, RM Lokiin akan membuka dua gerai offline di wilayah Jakarta untuk bisa terus memperluas jangkauan konsumen.