Bisnis.com, JAKARTA - Mendirikan apotek merupakan pilihan bisnis yang memiliki peluang bisnis yang menjanjikan baik itu di perkotaan maupun di pedesaan, karena selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Apalagi ketika pandemi Covid-19 mulai melanda yang menyebabkan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan, kebutuhan akan produk kesehatan pun meningkat.
Alhasil, peluang tersebut kian luas, apalagi ketika apotek tidak hanya menawarkan obat, tapi juga digunakan sebagai tempat memperdagangkan peralatan medis hingga menjadi tempat bagi apoteker dalam melakukan praktek profesi farmasi.
Hal inilah yang melandasi Afriyeni Arlis atau akrab disapa Yenny saat mendirikan Apotek Rakyat Sehat di Desa Ungasan, Bali
Besarnya hasrat untuk bisa membantu sesama, membuat Yenny memulai bisnis farmasi di usia awal 30-an sejak Agustus 2022 lalu.
“Terlepas dari pandemi, saya pikir keberadaan apotek juga akan terus membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan produk kesehatan lainnya demi kelangsungan hidup,” tuturnya dalam keterangan resmi yang didapat Bisnis, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga
Ikuti Jejak Sang Ayah
Melalui PT Artha Rayaloka Abadi, Yenny mengungkapkan jiwa bisnisnya ini datang dari mendiang sang Ayah yang sudah menekuni bisnis ini sejak tahun 80-an di Jakarta.
“Namun karena saya sudah menetap di Bali sejak 2018, jadi saya buka [bisnis apotek] di Bali untuk pertama kali,” katanya.
Sebagai orang yang bukan lulusan dari sekolah bisnis dan farmasi, tentu ini menjadi salah satu tantangan bagi Yenny. Namun, dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sifat konsisten kemauannya untuk belajar, justru membentuk dirinya untuk bisa mengenal dirinya sendiri dan keterbatasan yang dia miliki.
Terbukti, meski banyak yang mengatakan bisnis apotek sangat mudah dijalani, tapi dia tak menelan hal itu mentah-mentah. Sebaliknya, dia merasa bantuan orang lain sangat dia butuhkan, utamanya tenaga profesional yang ahli di bidang kesehatan atau medis, sehingga dia bisa menjalani bisnis apoteknya dengan lebih baik.
“Disertai dukungan penuh dari suami dan anak, saya memberanikan diri terjun ke bisnis apotek setelah ayah saya meninggal,” ucap Sarjana Komunikasi Massa dan Magister Keuangan yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai di perusahaan batu bara itu.
Ke depannya, Yenny berharap dapat senantiasa menyediakan berbagai macam kebutuhan obat ataupun farmasi dan memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat luas di Bali. Sehingga seluruh lini masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan obat yang dibutuhkan.