Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepak Terjang Alfred Escher, Pendiri Credit Suisse Sekaligus Politikus Termuda di Dunia

Alfred Escher muda adalah seorang politikus dan pendiri Credit Suisse, bank terbesar di Swiss, simak profilnya
Patung Alfred Escher, founder Credit Suisse
Patung Alfred Escher, founder Credit Suisse

Bisnis.com, JAKARTA - Giliran saham Credit Suisse yang anjlok ke level terendah sepanjang masa, lantaran Saudi National Bank (SNB) pemegang saham terbesarnya tak mau menyuntikkan modal.

Sampai akhirnya, investor dilanda kepanikan dan memicu aksi jual saham Credit Suisse. Insiden kebangkrutan Silicon Valley Bank pekan lalu, memang membuat sentimen negatif bagi perbankan terus meluas. 

Akan tetapi, siapa sebenarnya pemilik dari bank yang sempat memiliki aset US$829,5 miliar atau setara dengan Rp12.813 triliun ini?

Kehidupan Awal Alferd Escher 

Alfred Escher merupakan pendiri Credit Suisse yang menjadi salah satu tokoh terpenting dalam sejarah politik dan ekonomi Swiss. 

Alfred Escher merupakan pengusaha sekaligus politikus di abad ke-19 dan pendiri Swiss modern. 

Bahkan, sampai saat ini sosoknya dianggap sebagai kekuatan pendorong di balik transformasi negara agraris terbelakang menjadi negara yang terkenal di seluruh dunia karena kompetensi keuangan dan ekonominya.

Escher lahir pada tahun 1819 di sebuah negara yang memiliki banyak masalah struktural utama, mulai dari pendidikan, perekonomian dan minimnya aksesibilitas. 

Dilansir dari House of Switzerland, Alfred Escher dibesarkan sebagai anak dari keluarga bankir dan pedagang Zurich yang berpengaruh dan terpandang. 

Terlepas dari latar belakangnya yang konservatif dan istimewa, dia berambisi untuk menjalankan politiknya sebagai seorang liberal yang berorientasi pada kemajuan. 

Perjalanan Karier Alfred Escher

Pada usia 25 tahun, dia terpilih menjadi anggota parlemen kanton Zurich dan dua tahun kemudian, dia menjadi anggota termuda Dewan Nasional Swiss dalam sejarah dunia. 

Sejak awal, Escher dikenal sebagai raja kereta api, karena kegigihannya untuk membangun infrastruktur kereta api sebagai prioritas, memutuskan membiayai transportasi ini secara pribadi. 

Dengan makin berkembangnya jalur kereta api hingga keinginannya untuk membangun terowongan kereta api terpanjang, yang saat ini bernama Gotthard Base, ternyata ini menjadi awal pijakan dibentuknya banyak lembaga, mulai dari dibangunnya perguruan tinggi ETH Zurich hingga lembaga perbankan. 

Baginya, dengan mendirikan ETH Zurich pada 1855 sebagai lembaga pendidikan dan penelitian Swiss, tentu ini bisa menjadi kesempatannya dalam menyerap banyak tenaga terampil yang terdidik agar bisa berkontribusi dalam pembangunan proyek kereta api. 

Mendirikan Credit Suisse

Pada 5 Juli 1856, Escher juga mendirikan Schweizerische Kreditanstalt yang saat ini bernama Credit Suisse. 

Awalnya, pendirian bank ini dilakukan untuk menyediakan pendanaan untuk proyek perkeretaapian di Swiss, agar bank asal Prancis tidak mempengaruhi sistem perkeretaapian di Swiss

Bank ini dirancang seperti Crédit Mobilier, yang didirikan dua tahun sebelumnya untuk mendanai proyek perkeretaapian di Prancis. Bedanya, Credit Suisse menerapkan kebijakan peminjaman yang lebih konservatif, serta fokus pada pinjaman jangka pendek dan menengah.

Pada tahun pertamanya, seperempat pendapatan bank ini berasal dari Swiss Northeastern Railway yang dibangun oleh perusahaan milik Escher, yakni Nordostbahn.

Selain mendanai, proyek kereta api Eropa dan sistem tenaga listrik di Swiss, Pada dekade 1900-an, bank ini mulai beralih ke perbankan ritel karena makin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah, serta karena adanya kompetisi dari bank asal Swiss yang lain, seperti UBS dan Julius Bär.

Setelah mendirikan Credit Suisse, Alfred Escher menjabat sebagai ketua dewan selama lebih dari 20 tahun, dari tahun 1856 hingga 1877 dan sekali lagi dari tahun 1880 dan tutup usia pada 1882. 

Lalu, mulai tahun 1990 hingga 2000, bank ini melakukan sejumlah akuisisi untuk meningkatkan pangsa pasarnya, antara lain terhadap Winterthur Group, Swiss Volksbank, Swiss American Securities Inc. (SASI), dan Bank Leu. 

Pemegang saham institusional terbesar di Credit Suisse meliputi Qatar Investment Authority, Harris Associates, Dodge & Cox, Norges Bank, dan Olayan Group

Bank ini melakukan restrukturisasi pada tahun 2002, 2004, dan 2006. Bank ini adalah salah satu bank yang paling tidak terdampak oleh krisis keuangan 2008 di AS. 

Melansir dari Le Temps, pada Agustus 2022, terungkap pemegang saham pertama Credit Suisse ternyata orang Amerika, yaitu Harris Associates yang memegang lebih dari 10 persen saham grup tersebut. 

Pada 25 Januari 2023, Saudi National Bank sebagai investor utama memegang 10 persen saham, Qatar Investment Authority (QIA) meningkatkan kepemilikannya di Credit Suisse Group menjadi 6,87 persen dan Harris Associates melaporkan kepemilikan di bawah 3 persen.

Harris Associates melaporkan telah keluar dari semua posisi Credit Suisse pada Maret 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper