Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Startup Bertahan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global Ala Mandiri Capital Indonesia

Mandiri Capital Indonesia membagikan tips agar Startup bertahan di tengah perlambatan ekonomi global dan ancaman kebangkrutan.
Tips Startup Bertahan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global Ala Mandiri Capital Indonesia
Tips Startup Bertahan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global Ala Mandiri Capital Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini perusahaan startup tengah mengalami badai PHK yang cukup besar.

Karena itu, perlu adanya strategi khusus bagi perusahaan startup itu untuk bertahan di tengah gempuran perlambatan ekonomi global dan ancaman kebangkrutan

Chief Investment Officer PT Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha turut mengatakan kini perusahaan rintisan harus memiliki fundamental bisnis yang kuat di tengah perlambatan ekonomi global. 

“Sekarang, capital bukan jadi aspek yang penting, karena cepat lambat akan habis. Pengelolaan, pembinaan, networking juga patut dipikirkan,” ungkapnya. 

Efisiensi perusahaan rintisan (startup) untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi global juga tidak harus dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Efisiensi banyak caranya, misalnya biaya-biaya operasional apa yang bisa dikurangi, investasi apa yang bisa ditunda, karena winter is here. Sehingga, sinergitas itu penting,” katanya. 

Bagi Dennis, gabungan strategi tersebut bisa mewujudkan inovasi terbaru yang mampu memenangkan pasar.

Direktur Keuangan MCI Rino Bernando pun menambahkan, selain memperhatikan segi internal, bisnis juga perlu terhubung dengan mitra yang tepat di luar perusahaan agar ekosistem bisnis bisa berjalan dengan saling menguntungkan.

“Sebuah kemitraan yang baik akan melakukan identifikasi yang jelas dan menciptakan solusi yang berguna untuk kepentingan keduanya," ujarnya. 

PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) membuka peluang kolaborasi startup untuk mengembangkan beragam potensi bisnis.

Rabbi Amrita Givatama, SVP Investment & Synergy PT Mandiri Capital Indonesia mengatakan, meski jumlah startup yang dijaring makin banyak. Namun, pihaknya juga akan tetap selektif dan dengan mempertimbangkan tinjauan potensi bisnis. 

“Kami juga mengundang unit bisnis yang berbeda. Jadi, kita akan lebih eksplor dalam sesi business matchmaking dan investment session,” ujarnya pada Bisnis, dalam Xponent Mandiri Capital Indonesia: Collaboration & Growth Program, Kamis (16/3/2023). 

PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) merupakan perusahaan modal ventura yang didirikan oleh BUMN yakni Mandiri Group memiliki program Xponent sebagai acara kolaborasi bisnis startup, Xponent merupakan wadah bagi startup untuk bersinergi dengan ekosistem yang ada di Mandiri Group. 

Melalui peran MCI sebagai fasilitator diharapkan startup bisa mendapatkan akses jejaring yang lebih luas, kesempatan bekerjasama secara luas, tidak hanya dengan Mandiri, tapi juga dengan ekosistem bisnis lainnya. 

“Forum ini akan memfasilitasi multistakeholder untuk saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan ide berkaitan dengan digitalisasi,” ujar Dennis. 

Pada program Xponent batch kedua ini ada 33 startups dan 9 unit usaha Mandiri Group yang turut berpartisipasi, di mana lima di antaranya berhasil menghasilkan beberapa penandatanganan nota kesepahaman kerja sama. 

Mulai dari, SME Banking Group dengan Fishlog, SME Banking Group dengan Mekari Group, IT Application Development Group dengan Kecilin, Digital Banking Product Group dan Micro banking dengan Sinbad dan FitAja! dengan Ayoconnect.

Sementara itu, program Xponent batch pertama pada 2022 lalu diikuti 40 startup, 13 unit usaha Mandiri Group. Pada batch perdana tersebut, Xponent berhasil menghasilkan beberapa penandatanganan nota kesepahaman kerja sama, di antaranya, Qoala dengan Mandiri Tunas Finance (MTF), Ringkas dan Ideal dengan Consumer Loans Group di Bank Mandiri, PT Mandiri Utama Finance (MUF) dengan PT Teknologi Usaha Nusantara (Broom.ID), serta Group Micro Development & Agent Banking dan SME & Micro Risk Bank Mandiri dengan PT Crowde Membangun Bangsa (Crowde).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper