Bisnis.com, JAKARTA - Sejak 1980-an, penjualan Air Jordan telah menghasilkan miliaran. Kini, pria di balik kesepakatan legendaris itu menjadi subjek utama dalam film besutan Amazon Studios.
Film "Air" yang disutradarai Ben Affleck tayang perdana pada 5 April 2023 ini mendapat antusiasme tinggi dari para penggemarnya.
Meski, karakter Michael Jordan tidak muncul dalam film ini, namun film ini mengisahkan soal bagaimana bintang lapangan bisa mengubah sejarah dunia basket dan pemasaran olahraga dunia.
Adapun, salah satu sosok yang memainkan peran penting dalam penciptaan lini Air Jordan ini adalah Sonny Vaccaro, yang diperankan oleh Matt Damon.
Walau namanya jarang tersorot media, namun Vaccaro adalah juru kunci dibalik Michael Jordan dan sepatu khasnya Air Jordan melambung tinggi di pasaran. Bahkan, dirinya membantu mengubah Nike menjadi raksasa sepatu seperti sekarang.
Menurut Sports Illustrated, ketika sepatu Air Jordan memasuki pasar pada 1984, produknya ini mampu menembus penjualan hingga US$126 juta atau saat ini setara dengan Rp1,8 triliun dalam tahun pertamanya.
Baca Juga
Lantas, siapa sebenarnya Sonny Vaccaro ini?
Sebelum Sonny Vaccaro terkenal sebagai orang yang menempatkan Air Jordans di pasaran, dia dikenal pad 1970-an karena membayar pelatih bola basket perguruan tinggi untuk menempatkan pemain mereka di Nike Sneakers.
Melansir dari Washington Examiner, dirinya berasal dari Trafford, Pennsylvania, Vaccaro memulai kariernya sebagai penjudi di Las Vegas sebelum bekerja untuk Nike sebagai konsultan promosi di mana dia mengembangkan hubungan dengan lusinan pelatih perguruan tinggi dan sekolah menengah terkemuka.
Dia juga mengawasi pertandingan bola basket all-star sekolah menengah pertama nasional.
Apa Peran Sonny Vaccaro dalam Air Jordan?
Ketika Vaccaro melihat Michael Jordan mencetak poin kemenangan untuk North Carolina Tar Heels pada kejuaraan NCAA 1982 melawan Georgetown, Vaccaro pun mendapat ide untuk membujuk Nike mengontrak atlet dan merancang koleksi sepatu bagi sang calon bintang itu.
Para pemimpin bisnis di Nike awalnya tidak yakin mereka harus mengembangkan strategi pemasaran di sekitar usia 21 tahun, tetapi dengan perusahaan yang merugi di awal tahun 80-an , merek tersebut bersedia mengambil risiko.
Vaccaro pun merayu Jordan selama tiga bulan sebelum dia menandatangani kesepakatan senilai US$2,5 juta selama lima tahun dengan royalti 25 persen untuk setiap sepatu yang terjual.
Jordan pun setuju dan memulai debutnya untuk Chicago Bulls pada 26 Oktober 1984.
Dirinya mengenakan sepasang Nike Air Jordan 1, yang terbukti menjadi strategi pemasaran yang menguntungkan dan menghasilkan jutaan penjualan sepatu.
Dimana Sonny Vaccaro Sekarang?
Mengikuti kesuksesan sepatu Air Jordan, Vaccaro memulai Kamp Bola Basket ABCD pada tahun 1984 dengan Nike, di mana pelatih perguruan tinggi dapat mencari pemain sekolah menengah terbaik di negara ini.
Setelah memulai kamp, Vaccaro dipecat dari Nike pada tahun 1991 tanpa penjelasan publik. "Itu bukan masalah pribadi. Itu hanya bisnis," kata Vaccaro kepada Footwear News.
Dia kemudian bekerja untuk Adidas dan menandatangani Kobe Byrant pada tahun 1996. Dia juga bekerja untuk Reebok, sampai akhirnya mengundurkan diri pada 2007.
Pada 2014, Sonny Vaccaro terlibat dalam gugatan O'Bannon v. NCAA yang menuduh NCAA (National Collegiate Athletic Association) melanggar undang-undang antitrust dengan membatasi penghasilan atlet perguruan tinggi.
Vaccaro sendiri masuk dalam sorotan media lagi, pada 2019 ketikadia menerima penghargaan "Lifetime Achievement Award" dari Naismith Memorial Basketball Hall of Fame.
Selain menjadi penggagas Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional (NBPA), sebuah organisasi yang didirikan untuk membantu para pemain basket profesional dalam perundingan dengan tim dan pemilik tim.
Vaccaro turut dikenal sebagai tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis olahraga basket, khususnya dalam kaitannya dengan perusahaan sepatu basket ternama seperti Nike dan Adidas.
Kini Vaccaro berusia 84 tahun, dirinya mengungkapkan perasaannya bagaimana peraih piala Oscar Matt Damon memerankan sosok dirinya.
“Anda memiliki semua orang ini dalam satu film dengan Matt menjadi saya, dan kemudian menghabiskan waktu pribadi bersamanya, saya tidak akan pernah percaya atau bermimpi bahwa semua ini akan terjadi,” katanya.
Dia menambahkan, dalam pembuatan film tersebut pun pendapatnya sangat dihargai oleh tim produksi.
Menyoal kekayaan, berdasarkan Celebrity Net Worth, pengusaha tersebut diperkirakan memiliki kekayaan bersih US$5 juta atau setara dengan Rp74,7 miliar.
Mengutip dari NSS Sports, ketika Vaccaro pertama kali dipekerjakan oleh Nike pada tahun 70-an, dia hanya dibayar US$500 atau yang saat ini sekitar Rp7,4 juta per bulan. Ketentuan gajinya selama waktunya di Nike tidak jelas.