Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vanessa Hudson, Bos Perempuan Pertama Qantas yang Telah Mengabdi 28 Tahun

Qantas kini dipimpin oleh bos perempuan pertama Vanessa Hudson yang awalnya merupakan seorang internal auditor.
Vanessa Hudson/bloomberg
Vanessa Hudson/bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Vanessa Hudson resmi menjadi CEO Qantas menggantikan Alan Joyce yang akan pensiun pada November 2023. 

Melansir dari Airline Ratings, Qantas yang merupakan maskapai asal Australia ini dinobatkan menjadi perusahaan penerbangan dengan layanan paling aman seluruh jagat pada awal 2023. 

Posisinya menggeser Air New Zealand yang sempat dinobatkan sebagai maskapai teraman di dunia pada 2022

Meskipun pembicaraan tentang pensiun atau penggantian Joyce telah beredar selama beberapa tahun, terutama saat terjadi krisis, ini adalah pertama kalinya Qantas mengonfirmasi rencana suksesi tersebut, Selasa (2/4/2023). 

Hudson sendiri telah bergabung dengan maskapai dalam berbagai peran selama 28 tahun.

Tentunya, penyerahan kursi CEO kepada Hudson pun bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia telah menjadi sosok penting Qantas Airways melewati krisis pandemi, di mana Hudson mampu mebalikkan rugi menjadi laba sebesar US$978 juta atau setara dengan Rp14,3 triliun selama enam bulan hingga Desember 

Selama 103 tahun sejarahnya, Qantas telah memiliki 12 CEO dan menjadi suatu penghargaan bagi negara, lantaran Qantas memiliki CEO wanita pertama yaitu Vanessa Hudson. 

Lantas, seperti apa sosok dari Vanessa Hudson? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Melansir dari Linkedin, Vanessa Hudson memulai karirnya di Qantas selama 28 tahun. 

Sebagai lulusan sarjana bisnis dan terdaftar sebagai anggota Institute of Chartered Accountants, dirinya memulai karier sebagai Internal Audit Supervisor pada 1994 di Qantas. 

Selang satu tahun, dirinya diangkat Financial Controller - Commercial Division untuk terlibat dalam perencanaan komersial dan strategi penjualan serta distribusi maskapai penerbangan tersebut.

Tak hanya itu, sejumlah jabatan pun pernah dia duduki, mencakup Executive Manager Penjualan dan Distribusi, Senior Vice President untuk Qantas di Amerika dan Selandia Baru, Executive Manager Perencanaan Komersial, dan Executive Manager Produk dan Layanan. 

Di berbagai posisi tersebut, tanggung jawabnya meliputi saluran penjualan, manajemen pendapatan, dan perencanaan jaringan, hingga transformasi di bidang katering, bandara, dan jaringan.

Setelah beberapa kali dirinya dipromosikan, pada 2018 Hudson pun terpilih sebagai Chief Customer Officer di Qantas guna memimpin strategi pelanggan dan pengalaman pelanggan, termasuk pelayanan di kabin, layanan darat, dan teknologi informasi. 

Pada posisi ini, dia memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan inovatif.

Menurut Chairman Richard Goyder, Hudson berhasil mengalahkan hampir 40 kandidat lain dari seluruh dunia, sebagian besar dari mereka adalah pria. 

Hal ini menunjukkan Hudson memiliki kualifikasi dan pengalaman yang luar biasa dalam industri penerbangan. 

Vanessa Hudson akan mewarisi maskapai penerbangan Qantas yang sedang mengalami pertumbuhan laba yang sangat baik ketika permintaan perjalanan udara kembali meningkat pascapandemi Covid-19.

Meski begitu, Hudson juga akan menghadapi tantangan dalam memperbaiki citra Qantas yang sedang mengalami krisis reputasi di mata pelanggan akibat masalah keterlambatan, pembatalan penerbangan, kehilangan bagasi, dan masalah kekurangan karyawan.

Mengutip dari Reuters, saham Qantas pun turun sebesar 2,4 persen pada hari Selasa (2/4) dibandingkan dengan penurunan pasar yang lebih luas sebesar 0,25 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper