Bisnis.com, JAKARTA - Bos PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yakni Susilo Wonowidjojo terus ramai diperbincangkan, lantaran adanya pengaduan soal kasus yang melibatkan dirinya.
Terlepas dari hal tersebut, konglomerat asal Indonesia ini memperoleh kekayaan dari perusahaan kretek yang didirikan sang Ayah.
Berdasarkan Forbes, harta Susilo mencapai US$3,5 miliar atau setara dengan Rp52 triliun per 2022. Dengan kekayaan yang melimpah, tak heran jika Susilo Wonowidjojo memiliki banyak aset yang tersebar di sejumlah negara.
Salah satunya, sebuah properti mewah di kawasan Benedict Canyon, Los Angeles.
Dilansir dari Dirt, Susilo membeli hunian yang berdiri pada 1993 tersebut senilai US$8 juta pada 9 Januari 2021 atau yang saat ini setara dengan Rp119 miliar.
Transaksi ini dibeli melalui dari mantan istri kedua seorang maestro media Viacom Sumner Redstone, Paula Fortunato, mantan penghuni yang membeli seharga US$4,2 juta pada 2008 atau yang saat ini berkisar Rp62,5 miliar.
Desain dari huniannya pun terinspirasi dari pedesaan Prancis 1990-an dengan suasana pondok gunung.
Rumah tersebut memiliki luas 7.620 meter per segi dengan 5 kamar tidur dan 9 kamar mandi. Dibangun dengan desain yang megah, rumah ini memiliki interior trim kayu dan balok di langit-langit, dinding bata merah, serta lantai kayu.
Ruang tamu dan ruang makannya pun dilengkapi oleh perapian batu bata yang besar serta dikelilingi oleh taman hijau dan tumbuhan merambat, percis seperti kastel-kastel jadul di Eropa.
Benedict Canyon Kawasan Elit AS
Benedict Canyon adalah sebuah kawasan elit yang terletak di Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat. Selain terkenal karena deretan hunian mewah dan ketatnya privasi yang dimiliki penghuni,pemandangan alam yang dikelilingi oleh perbukitan pun membuat area ini jadi menakjubkan.
Bahkan, vegetasi tumbuh dengan subur dan rindangnya pepohonan, menciptakan suasana yang tenang dan asri.
Properti-properti di kawasan ini sering kali memiliki desain arsitektur yang menawan dan fasilitas mewah seperti kolam renang, taman yang luas hingga lapangan tenis pribadi.
Banyak selebriti dan tokoh terkenal, termasuk aktor Bruce Willis dan rapper Drake yang menghuni di kawasan ini.
Sebagai informasi, kekayaan keluarga Wonowidjojo dibangun melalui kesuksesan perusahaan terdaftar yang didirikan pada 1958 oleh Surya Wonowidjojo (nama Tionghoa: Cai Yunhui), ayah dari Susilo Wonowidjojo.
Awalnya, Surya Wonowidjojo memasuki industri rokok dengan bekerja di bisnis tembakau milik pamannya. Keluarga Wonowidjojo bermigrasi ke Indonesia dari Tiongkok dan menetap di Jawa Timur pada 1927.
Kakak tertua Susilo Wonowidjojo, Rachman Halim, mengambil alih kepemimpinan perusahaan sekitar 25 tahun kemudian dan menjalankannya hingga meninggal pada tahun 2008. Susilo, yang merupakan putra ketiga Surya Wonowidjojo, menggantikan almarhum kakaknya sebagai presiden direktur pada 2009.
Sebagai salah satu produsen rokok kretek yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1990, perusahaan ini membangun gurita bisnis, mulai dari konstruksi, pengembangan jalan tol, dan infrastruktur lainnya, seperti Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.