Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mimpi Anak Bos Kelapa Sawit Bachtiar Karim Bangun Jaringan Hotel Rp14,8 Triliun di 4 Negara

Chayadi Karim merupakan putra dari Bachtiar Karim. Ketertarikannya di sektor properti membuat dia kerap membeli hunian mewah di beberapa negara.
Chayadi Karim/Singapore Management University
Chayadi Karim/Singapore Management University

Bisnis.com, JAKARTA - Putra dari pengusaha kelapa sawit Indonesia, Bachtiar Karim yaitu Chayadi Karim, berencana membangun sebuah kerajaan properti senilai US$1 miliar atau Rp14,8 triliun dalam kurun waktu lima tahun.

Chayadi mengatakan, pembelian sejumlah hunian mewah sebenarnya adalah bagian dari strategi keluarga Karim untuk melakukan diversifikasi dari bisnis kelapa sawit yang menjadi sumber utama kekayaan mereka. 

Pria berusia 31 tahun itu menjelaskan visinya yakni membangun portofolio aset akomodasi unggulan dan khusus di Singapura, Australia, Jepang hingga Inggris, dengan fokus pada sektor perhotelan.

Salah satunya, di bangunan paling ikonik di Singapura ‘House of Tan Yeok Nee’ yang keluarganya beli seharga Rp1 triliun pada Maret 2022 lalu.

Punya Hobi Beli Properti Bersejarah

Punya hobi beli properti, dia pun mengembangkan perusahaan real estat keluarganya di Singapura, Invictus Developments.

Invictus yang didirikan sejak 2018 itu, telah menghabiskan sekitar US$236 juta atau Rp3,5 triliun sejak akhir 2019 untuk membeli sejumlah properti.

Mulai dari dua hotel di Australia hingga Royal Darby Park Executive Suites di Singapura

Selama memimpin perusahaan real estate ini, Chayadi juga sudah membeli sejumlah properti, seperti House of Tan Yeok Nee hingga KINN Capsule Hotel, rumah toko, dan unit industri. 

Baginya, membeli suatu properti bersejarah adalah suatu kepuasan. 

"Pada Oktober 2022, Invictus membeli bangunan ikonik lainnya, Harbour Rocks Hotel di Sydney, dari pengembang Australia Robert Magid seharga US$26 juta atau Rp386,4 miliar. Hotel ini, yang berasal sejak 1887, hanya beberapa menit berjalan kaki dari Jembatan Harbour Bridge di Sydney,” ujarnya. 

Saat ini dia pun berencana mengubah House of Tan Yeok Nee menjadi ruang ritel dan kantor yang berisi penyewa utama bergengsi setelah masa sewa saat ini kepada Amity Global Institute, sebuah lembaga pendidikan, berakhir pada tanggal yang tidak diungkapkan. 

Bersama tim, dia sedang mengembangkan konsep kafe premium.

Nantinya, properti ini akan menjadi 'rumah' bagi Invictus, untuk bisnis hiburan dan gaya hidup yang dimiliki oleh sang kakak perempuannya Chayadi, Cindy Karim yang berusia 32 tahun.

Juga akan disulap sebagai kantor keluarga Bachtiar, Harrison Asset Management.

Dari Kelapa Sawit jadi Taipan Properti

Sejak awal, Chayadi memang menunjukkan minat yang berbeda dari kerajaan kelapa sawit keluarganya. 

Setelah lulus dalam manajemen bisnis dari Universitas Manajemen Singapura pada 2015, Chayadi justru memutuskan untuk bekerja di sebuah startup travel sebelum memasuki bisnis properti.

Pada 1990-an Chayadi ingat masa kecilnya diisi dengan kegiatan membantu mendiang kakek mereka, Anwar Karim, mengemas sabun di pabriknya di Medan. Kini, pabrik itu berkembang menjadi Musim Mas Holdings. 

Sampai akhirnya, pada awal 2000-an, sang Ayah Bachtiar dan Ibunya, Dewi Sukwanto, membuka Mikie Holiday Resort.

Resort ini terdiri dari hotel, teater, dan taman hiburan di kota Berastagi, sekitar dua setengah jam perjalanan dari Medan.

Bachtiar, yang berusia 65 tahun, mengatakan senang telah mendorong kedua anaknya untuk menjelajahi minat di luar bisnis kelapa sawit. 

Keluarga tersebut memegang Invictus secara terpisah dari Musim Mas Holdings, perusahaan kelapa sawit utama yang dijalankan oleh Bachtiar dan dua adiknya, Burhan dan Bahari. 

Chayadi mengatakan bahwa saat ini aset Invictus mencapai US$500 juta atau setara dengan Rp7,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper