Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Perusahaan Farmasi Paling Tajir di Dunia, Ada Pfizer hingga AstraZeneca

Perusahaan farmasi kerap menghasilkan keuntungan miliaran dolar dari tahun ke tahun.
Logo perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer/fiercepharma
Logo perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer/fiercepharma

Bisnis.com, JAKARTA - Tak bisa dipungkiri, ancaman virus global memberikan berkah tersendiri bagi sejumlah perusahaan farmasi dunia

Saat covid melanda, perusahaan farmasi telah berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menemukan solusi yang efektif, termasuk vaksin dan obat-obatan untuk mengobati atau mencegah banyaknya populasi global terinfeksi virus ini. 

Peningkatan signifikan dalam permintaan akan obat-obatan dan produk kesehatan saat penanganan pandemi, nyatanya telah berkontribusi pada pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan farmasi tersebut yang pada gilirannya berdampak positif pada kinerja keuangan mereka.

Bahkan, mereka mampu menghasilkan pendapatan dalam skala miliaran dolar lantaran secara produktif menghasilkan produk, mulai dari kesehatan hingga perawatan medis.

Melansir dari The Richest, berikut daftar perusahaan farmasi terbesar di dunia berdasarkan pendapatan per Juni 2023

1. Pfizer Inc

Pfizer adalah perusahaan farmasi multinasional terbesar di dunia. Mereka berfokus pada penemuan, pengembangan, produksi, dan pemasaran obat resep dan vaksin. Saat ini pendapatan mereka mencapai US$100 miliar atau Rp1.500 triliun

2. AbbVie Inc

AbbVie adalah perusahaan farmasi yang terpisah dari Abbott Laboratories pada 2013., Berkat memproduksi, dan memasarkan produk farmasi, dengan fokus pada penelitian dan pengembangan, pendapatan perusahaan ini mencapai US$58,00 miliar atau Rp870 triliun

3. Johnson & Johnson

Johnson & Johnson adalah perusahaan perawatan kesehatan multinasional yang mencakup segmen farmasi, alat kesehatan, dan kesehatan konsumen. Mereka dikenal karena inovasi ilmiah dan tanggung jawab sosial mereka. Saat ini pendapatannya mencapai US$52,60 miliar atau Rp789 triliun

4. Merck & Co., Inc.

Merck adalah perusahaan farmasi global yang berfokus pada penemuan, pengembangan, dan pemasaran obat resep, vaksin, dan produk kesehatan hewan. Pendapatannya mencapai US$52,05 miliar atau Rp780,7 triliun

5. Novartis International AG 

Novartis adalah perusahaan farmasi multinasional Swiss yang berfokus pada penelitian, pengembangan, dan komersialisasi berbagai produk farmasi. Mereka juga terlibat dalam kemitraan strategis dan akuisisi untuk memperluas penawaran produk dan kehadiran global mereka. Pendapatan mereka saat ini berkisar US$50 miliar atau Rp750 triliun

6. Hoffmann-La Roche AG 

Sebagai perusahaan yang mendapat US$50 miliar atau Rp750 triliun, Roche adalah perusahaan farmasi global yang berbasis di Swiss. Mereka berfokus pada diagnosa kesehatan dan obat-obatan, dengan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan.

7. Bristol-Myers Squibb

Bristol-Myers Squibb adalah perusahaan farmasi global yang berfokus pada penelitian, pengembangan, dan komersialisasi obat resep. Dengan pendapatan US$46,2 miliar atau Rp693 triliun memiliki portofolio obat-obatan yang dipasarkan yang berkontribusi pada kesuksesan finansial mereka.

8. AstraZeneca Plc

AstraZeneca adalah perusahaan farmasi multinasional yang berlokasi di Inggris. Mereka berspesialisasi dalam penelitian, pengembangan, dan pembuatan obat resep di berbagai bidang terapeutik. Pendapatannya saat ini mencapai US$44,4 miliar atau Rp666 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper