Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hans Wilsdorf, Pria di Balik Mahkota Jam Tangan Rolex

Kemewahan jam tangan Rolex merupakan hasil karya dari Hans Wilsdorf, simak profilnya
Hans Wilsdorf
Hans Wilsdorf

Bisnis.com, JAKARTA – Siapa yang tak kenal dengan Rolex, merek jam tangan yang sangat terkenal di ranah internasional.

Kisah perusahaan dan pendirinya, Hans Wilsdorf, saling terkait. Bahkan setelah kematian pendirinya, perusahaan ini terus bekerja di jalurnya dan menjadi perusahaan arloji nomor satu di dunia.

Awal mula perusahaan ini berawal dari kelahiran pendirinya, Hans Eberhard Wilhelm Wilsdorf.

Lahir di Bavaria pada tahun 1881, Wilsdorf tumbuh di era ketika jam tangan dirancang untuk disematkan pada pakaian atau dibawa dalam saku.

Asal Mula Rolex

Pada tahun 1905, dia mulai bekerja dengan produsen jam tangan kecil Swiss di Bienne yang memproduksi beberapa mesin jam tangan yang sangat ringkas. Tanpa pengalaman di industri arloji, Wilsdorf mulai bekerja sebagai penerjemah. Di tempat inilah dia berpikir untuk menjalankan industri arloji suatu hari nanti.

Wilsdorf kemudian memutuskan untuk pindah ke London pada tahun 1903. Dia mulai bekerja di industri jam tangan Inggris dan berencana untuk membuka bisnisnya sendiri. Dia kemudian bertemu dengan Alfred James Davis dan bermitra dengannya untuk membuat perusahaan arloji sendiri.

Setelah lama mencari nama yang tepat untuk merek perintisnya, nama Rolex muncul di benaknya. Sebuah kata yang singkat namun memiliki arti yang bagus, mudah diucapkan dalam berbagai bahasa, dan mudah diingat.

Kata Rolex memiliki gaya dan otoritas, dan terlihat luar biasa pada pelat jam. Dalam hitungan hari, Hans Wilsdorf telah mendaftarkan merek dagang tersebut.

Dia pun memulai pekerjaannya. Pada awal tahun 1910, ia menerima sertifikat pertama untuk presisi kronometrik yang diberikan untuk sebuah arloji dari Pusat Penilaian Arloji Resmi di Bienne, Swiss.

Kemudian datanglah pengakuan internasional. Model awal ini memiliki ketepatan waktu yang luar biasa sehingga pada tahun 1914, Observatorium di Kew, London, menganugerahinya sertifikat presisi Kelas A.

Hans Wilsdorf, Pria di Balik Mahkota Jam Tangan Rolex

Reputasi perusahaan berkembang, dan pada tahun 1919 dia mendirikan kantor pusat Rolex di Jenewa. Di sana, dengan kemampuannya yang khas untuk menginspirasi orang lain, dia membujuk para pengrajin dan insinyur terbaik dalam pembuatan jam tangan Swiss untuk bekerja bersamanya.

Kehadiran Rolex Oyster, arloji tahan air pertama di dunia yang ikonik pada tahun 1926, memegang peran penting dalam keberhasilan Rolex.

Pada tahun 1927, seorang perenang muda, Mercedes Gleitze, menjadi wanita Inggris pertama yang mengarungi Selat Inggris dengan mengenakan Rolex Oyster. Atlet yang luar biasa ini menjadi testimoni merek Hans Wilsdorf yang pertama.

Pada tahun 1931, hadirlah Rolex Oyster Perpetual. Arloji otomatis pertama perusahaan ini yang dapat berputar sendiri, hanya bergantung pada gerakan pergelangan tangan untuk mendapatkan energi. Rotor Perpetual yang diciptakan oleh Role, juga menandai era baru, era di mana "Semangat Abadi" akan terus mendorong perusahaan untuk maju.

Hans Wilsdorf, Pria di Balik Mahkota Jam Tangan Rolex

Hans Wilsdorf bersikeras bahwa setiap arloji baru harus diluncurkan ke dunia sebagai duta kualitas. Baginya, pemasaran bukan hanya alat penjualan, tetapi juga sarana untuk mengkomunikasikan integritas mereknya.

Perusahaan ini merayakan hari jadinya yang ke-40 pada tahun 1945 dengan meluncurkan Rolex Datejust. Dengan tambahan fitur tanggal, arloji ini menjadi lambang prestise di seluruh dunia.

Hans Wilsdorf bertekad untuk menemukan cara bagaimana memastikan masa depan perusahaan besar yang telah dibangunnya, menjaga budayanya, dan memberikan arah filantropi yang sesuai dengan sifatnya yang bijaksana serta memastikan kesuksesan perusahaan Rolex.

Warisan Rolex

Warisan terbesarnya adalah "karya indah" yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan dan etos yang ia tanamkan untuk mendorong batas-batas yang mungkin, yang menopang setiap aspek kepentingan merek ini. Mulai dari pembuatan arloji hingga dukungannya kepada para testimoni dan mitra yang mencapai puncak pencapaian.

Dalam mewariskan filosofinya kepada Rolex, ia meninggalkan rasa kesinambungan yang mendalam. Filosofi yang mengilhami setiap arloji Rolex dibuat untuk bertahan lama.

Beliau meninggal pada tahun 1960, namun semangatnya tetap hidup dalam nilai-nilai yang ia tanamkan dalam perusahaan.

Rolex dianugerahi peringkat kronometer arloji pertama di dunia. Dari tahun 70-an hingga saat ini, Rolex bersifat evolusioner dan bukan revolusioner. Rolex terus memproduksi jam tangan yang baru dan kreatif dengan menggunakan teknologi baru. Meskipun dirahasiakan, Rolex diyakini memproduksi 2000 jam tangan dalam sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper