Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Mengelola Uang Untuk Bisnis UMKM

Jangan remehkan kekuatan dari mengelola keuangan. Keberhasilan muncul saat Anda mampu manajemen keuangan.
Ilustrasi pengelolaan keuangan atau financial planning./ Dok Freepik.
Ilustrasi pengelolaan keuangan atau financial planning./ Dok Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen keuangan dengan baik merupakan aspek krusial dalam menjalankan bisnis, baik besar maupun kecil. Mengelola uang bisa menjadi tugas yang menantang, terutama dalam hal mempertahankan keuntungan.

Dilansir dari Forbes, Sabtu (19/8/2023), jika mengabaikan pengelolaan ulang, Anda harus memulainya sebelum terlambat. Meluangkan waktu untuk mengembangkan praktik manajemen keuangan yang solid dapat menguntungkan bisnis Anda secara signifikan dalam jangka panjang.

Tidak hanya dapat membantu Anda melacak arus kas dan pengeluaran, tetapi juga dapat membantu membuat keputusan yang menguntungkan untuk bisnis. 

Dengan mengendalikan keuangan dan tetap berada di atas tujuan keuangan, Anda dapat menyiapkan bisnis untuk kesuksesan finansial dan merasa percaya diri secara finansial. Jangan remehkan kekuatan dari sedikit manajemen keuangan karena ini berkontribusi pada garis keuntungan yang sehat.

Pengusaha UMKM binaan BRI yang sudah melakukan ekspor, Turidjo mengungkapkan saat memulai bisnis UMKM, maka pebisnis harus disiplin dan konsisten dalam melaksanakan dan mengatur keuangan. Dia menyarankan agar memisahkan uang pribadi dan uang  bisnis.

Selain itu, dia juga menyarankan agar lebih memisahkan akun rekening, agar lebih mudah. Tujuannya, agar uangnya tidak bercampur. Namun, jika kesulitan, sebaiknya belajar cara mengatur keuangan dan mencatat semua arus masuk dan keluar.

Dilansir dari Beginner Bookkeeping, simak tips mengelola uang bagi pekerja lepas, wiraswasta, pemilik usaha kecil yang ingin menjadi lebih baik dalam menangani keuangan:

1. Pisahkan uang pribadi dari uang bisnis

Ini dapat mempermudah Anda dalam mengatur keuangan. Manfaat memiliki rekening terpisah berarti hanya harus berurusan dengan transaksi bisnis dalam sistem pembukuan.

Oleh karena itu, Anda atau pemegang pembukuan tidak membuang waktu untuk memisahkan transaksi bisnis dari transaksi pribadi jika semuanya disatukan menjadi satu rekening.

2. Buka dua rekening bank untuk uang bisnis

Minimal harus memiliki dua rekening bank untuk menyimpan uang, yakni rekening utama dan rekening tabungan. Rekening bank utama adalah untuk menerima pembayaran pelanggan dan membayar tagihan atau pengeluaran untuk pengeluaran. Sementara itu, rekening tabungan akan untuk pajak.

3. Menghemat uang untuk pajak

Sisihkan sebagian dari penghasilan ke dalam rekening tabungan sehingga terlindungi untuk membayar pajak-pajak penting yang akan datang sepanjang tahun atau di akhir tahun.

Anda bisa membagi sekitar 20-30% dari setiap pembayaran yang diterima dari pelanggan ke rekening tabungan sampai Anda dapat mengetahui cara menghitung taksiran pajak. Jumlah pajak yang harus Anda bayar akan didasarkan pada struktur bisnis resmi Anda.

4. Dapatkan pelanggan untuk membayar uang di muka

Bergantung pada jenis bisnis yang dimiliki, pertimbangkan untuk beralih ke sistem pelanggan harus membayar di muka sebelum mereka menerima barang atau jasa Anda. Kemudian beri layanan terbaik untuk mempertahankan mereka. Anda akan merasa lebih bermanfaat, dapat mengumpulkan jenis pelanggan terbaik dengan cara ini, dan arus kas yang sehat untuk bisnis.

5. Bayar tagihan tepat waktu

Anda perlu membayar tagihan tepat waktu untuk menghindari biaya atau bunga keterlambatan pembayaran, menghindari direcoki oleh orang yang mencoba menagih uang, dan mempertahankan reputasi yang baik. Gunakan anggaran untuk membantu menyisihkan cukup uang untuk membayar tagihan.

6. Mengatur anggaran

Carilah sistem templat anggaran baik dengan menggunakan catatan apa saja, seperti spreadsheet, Excel, atau aplikasi sehingga dapat menyisihkan cukup uang untuk membayar tagihan.

Cara terbaik untuk menganggarkan adalah dengan memperkirakan berapa banyak uang yang diharapkan untuk diperoleh dan berapa banyak yang harus dikeluarkan. Anda bisa menggunakan proyeksi arus kas.

Di dalam proyeksi tersebut, Anda dapat memasukkan taksiran penghasilan dikurangi taksiran tagihan dan pembayaran untuk bulan-bulan mendatang. Anda bisa menyesuaikan taksiran dengan menglihat penghasilan atau tagihan aktual yang masuk secara teratur, seperti seminggu sekali.

7. Gunakan lembar arus kas harian

Ketika uang sangat ketat dan Anda harus memeriksa setiap hari pendapatan apa yang telah dibayarkan ke rekening bank, Anda dapat mencoba software atau aplikasi untuk lembar arus kas. Anda dapat memperbaruinya setiap hari sehingga dapat terus mengawasi uang tersebut.

8. Pahami aliran uang pada laporan keuangan 

Laporan memberi tahu dari mana uang itu berasal dan ke mana perginya. Ini dapat membantu membuat keputusan yang baik tentang cara terbaik untuk mengelola aktivitas bisnis untuk memperbaiki situasi keuangan. Dua laporan terpenting adalah laporan laba rugi dan neraca.

9. Hitung rasio utang 

Rasio utang adalah kemampuan untuk melihat apakah perusahaan bisa membayar tagihan atau tidak atau seberapa banyak aset yang dapat diuangkan, seperti uang tunai, peralatan, dan piutang untuk membayar tagihan.

Tagihan yang dimaksud seperti pinjaman, hutang, pembayaran pajak. Rasio utang dapat diperoleh dengan cara membagi total liabilitas dengan total aset.

- Rasio rendah: Persen rasio yang rendah berarti baik-baik saja dan dapat menutupi tagihan Anda.

Contoh: Liabilitas Rp300.000.000 : aset Rp1.000.000.000 = 30%

Rasio tinggi: Persentase rasio yang tinggi berarti tidak baik-baik saja dan tidak memiliki cukup uang untuk menutupi tagihan dan hutang.

Contoh: Liabilitas Rp1.000.000.000 : aset Rp300.000.000 = 333%

10. Lindungi diri dengan asuransi yang tepat

Dapatkan asuransi bisnis sesegera mungkin untuk melindungi diri dari masalah uang. Banyak pemilik usaha kecil tidak mampu membayar klaim keuangan yang diajukan terhadap mereka dan sangat berisiko untuk tidak diasuransikan. Anda perlu mempertimbangkan asuransi properti, asuransi karyawan, asuransi kesehatan, dan banyak lagi.

11. Mencari dukungan dari mentor atau jaringan bisnis

Seorang mentor bisnis dapat membantu dengan langkah-langkah praktis dan saran untuk bekerja lebih baik di dalam dan di bisnis, mengetahui cara memajukan dan mengembangkannya, meningkatkan keterampilan Anda untuk mengelola uang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper