Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Pontjo Sutowo, Konglomerat di Balik Hotel Sultan

Simak informasi seputar Pontjo Sutowo yang kini berurusan dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) karena masalah Hotel Sultan.
Profil Pontjo Sutowo/JIBI
Profil Pontjo Sutowo/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Nama keluarga Sutowo kembali mencuat setelah pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengambil alih hak kelola Hotel Sultan. 

Hotel yang dikelola PT Indobuild Co tersebut adalah milik Pontjo Sutowo, yang tak lain adalah putra dari Ibnu Sutowo, Direktur Utama pertama Pertamina di era Rezim Orde Baru.

Hotel Sultan dulunya dikenal dengan nama Hotel Hilton yang berlokasi di Kawasan GBK, Jakarta. Hotel ini dibangun oleh perusahaan Inggris, Cementation Company, yang merupakan bagian dari Trafalgar House.

Awalnya hotel tersebut dibangun di atas lahan yang dibebaskan sejak kepemimpinan Presiden Soekarno untuk dijadikan fasilitas olahraga menjelang penyelenggaraan Asian Games tahun 1962. 

Untuk membangun fasilitas tersebut, perusahaan milik Ibnu Sutowo itu ditugaskan oleh pemerintah dengan pemberian Hak Guna Bangunan selama 30 tahun sejak 1973. Penunjukkan Ibnu Sutowo juga berkaitan dengan kedekatannya dengan Presiden yang tengah menjabat kala itu, Soeharto. 

Kini, Setneg mengambil alih Blok 15 Kawasan GBK, tempat berdirinya Hotel Sultan untuk dilakukan revitalisasi. 

Namun, lahan tersebut tak kunjung diserahkan oleh Pontjo Sutowo kendati sudah menunggak kontribusi royalti yang harusnya diberikan kepada negara selama 16 tahun. 

Lantas siapa Pontjo Sutowo?

Pria dengan nama lengkap Pontjo Nugro Susilo ini adalah putra Ibnu Sutowo, seorang tokoh militer di era pemerintahan Soeharto yang mengembangkan Pertamina dan menjabat sebagai Direktur Utama pertamanya. 

Pontjo lahir pada 17 Agustus 1950 dan sempat menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung jurusan Mesin karena kegemarannya pada bidang teknik. Tak sampai selesai, dia kemudian pindah kuliah ke Fakultas Teknik Universitas Trisakti di Jakarta. 

Dia mulai berkecimpung di dunia bisnis dengan modal dari sang ayah yang kala itu menjadi Direktur Utama Pertamina, dengan membangun galangan kapal yang bertujuan membangun industri maritim Indonesia. 

Pontjo kemudian membangun Adiguna Shipyard sambil berbisnis jualan motor tempel kapal impor di daerah Pintu Air, Jakarta Pusat. 

Melalui Adiguna Shipyard, dia membawa perusahaannya membuat berbagai jenis kapal, dari kapal pantai hingga kapal berukuran besar. Awalnya, perusahaan yang dirintis Pontjo hanya membuat tongkang kecil, hingga kemudian bisa membuat kapal berukuran sedang. 

Sampai dengan 1972, Adiguna Shipyard mampu membuat hingga 500 buah kapal tanker dengan bobot mati 3.500 DWT, dan jumlah galangan kapalnya terus berkembang menjadi empat. 

Adiguna Shipyard menjadi perusahaan pelopor yang membuat kapal-kapal berbahan fiber dan menjadi yang pertama kali membawa teknologi fiberglass ke Indonesia yang kini banyak digunakan.   

Melalui perusahaan kapal ini juga membuat kekayaan Pontjo mencapai US$265 juta atau setara dengan Rp4,05 triliun pada 2018. 

Turun dari bisnis sang ayah di Hotel Sultan yang sebelumnya adalah Hotel Hilton, Pontjo mulai masuk ke dunia perhotelan pada 1976. Kemudian dia mengambil alih dan berperan untuk membenahi permasalahan manajemen di Hotel Hilton pada 1982. 

Dengan bekerja di bidang hotel, dia juga aktif di bidang pariwisata dengan bergabung di berbagai organisasi. Dia sempat menjadi ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia pada 1989 sampai 2001. 

Pontjo juga sempat menjadi Ketua Bidang Jasa Pariwisata Indonesia pada periode 1994 - 2002. Selain itu, pada 2001, dia juga pernah terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pimpinan Nasional Masyarakat Pariwisata Indonesia. 

Kiprahnya kemudian mendunia hingga pernah menjadi anggota Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization) dan dipercaya sebagai Presiden ASEAN Tourism Association (ASEANTA), dan berbagai organisasi internasional lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper