Bisnis.com, JAKARTA — Seringkali seseorang merasa tidak percaya diri, sehingga memikirkan hal negatif dan mengundang dan akhirnya berdampak pada pemikiran yang selalu negatif. Faktanya, keadaan ini akan sulit diubah karena seringkali merasa pesimis sebelum memulai.
Saat seseorang memulai sesuatu yang baru, seperti mulai dari mencoba rutinitas olahraga yang berbeda hingga mempelajari bahasa lain sehingga menciptakan ritual membantu meningkatkan keterampilan kita. Namun jika menyangkut aspirasi yang kurang konkrit dan lebih bersifat emosional dan mental, seperti memperbaiki pola pikir dan menjadi lebih positif, kita cenderung mengalahkan diri sendiri bahkan sebelum memulai.
Untuk membantu kita mulai melihat kehidupan melalui sudut pandang yang lebih bahagia dan positif, kita dapat memperoleh inspirasi dari cara orang-orang optimistis berpikir, hidup, dan mengambil keputusan terutama selama masa-masa sulit.
Orang-orang dengan pandangan optimis percaya bahwa hal-hal baik akan terjadi, dan pada akhirnya, sikap optimistis dikaitkan dengan sejumlah manfaat, termasuk peningkatan keterampilan mengatasi masalah, peningkatan kesehatan fisik, penurunan tingkat stres, dan ketekunan yang lebih tinggi dalam mencapai tujuan.
Seperti dikutip dari realsimple.com pada Senin (13/11/2023), ada beberapa hal utama yang dilakukan orang-orang optimis secara berbeda agar menjadi lebih positif, menurut pakar kesehatan mental seperti:
1. Mereka Membiarkan Diri Mereka Merasakan Segalanya
Toxic positivity adalah kebiasaan yang berbahaya karena tidak memungkinkan kamu mengenali dan mengalami semua emosi, baik dan buruk. Bersikap optimistis tidak berarti selalu bersikap positif atau melihat sisi positif dari segala sesuatu melainkan ini adalah kesalahpahaman tentang optimisme.
Baca Juga
Ketika kamu menghadapi kesulitan, kamu dapat mengambil pendekatan positif dengan berhenti sejenak dan jujur mengenai dukungan apa yang dibutuhkan. Karena optimisme adalah komitmen terhadap harapan yang sungguh-sungguh untuk masa depan, orang-orang yang optimis menjalani hidup mereka dengan memproses momen dan pengalaman mereka dengan jalan ke depan dan rencana untuk tetap melangkah maju, bahkan di hari-hari yang kelam.
2. Mereka Tetap Berada Pada Saat Ini
Jika kamu pernah menderita kecemasan, kamu tahu bahwa sumber dari banyak gejala kecemasan adalah kekhawatiran tentang hal-hal yang mungkin (atau mungkin tidak) terjadi di masa depan, seperti seseorang yang kamu sayangi jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, atau kecelakaan mobil.
Bagian dari menjadi lebih positif adalah mencoba yang terbaik untuk hidup di masa sekarang.
Optimisme adalah tentang mengetahui bahwa satu-satunya momen yang dapat kamu kendalikan atau ubah adalah momen yang kamu alami saat ini. Optimisme datang dari keterlibatan dengan momen di depan kamu dan mengetahui bahwa kamu memiliki alat untuk menangani situasi tersebut atau mempelajari apa yang kamu perlukan untuk pada akhirnya menangani situasi tersebut.
Ketika kamu merasa gelisah atau berputar menuju hal-hal negatif, catatlah apa yang dapat kamu lihat, sentuh, dengar, dan cium saat itu. Melibatkan indra adalah praktik kesadaran yang sangat baik yang akan membantu kamu tetap pada saat ini dan mengeluarkan kamu dari spiral negatif itu.
3. Fokus Pada Kemampuan Bukan Kegagalan
Dua kebenaran muncul secara bersamaan ketika kamu memiliki keterampilan yang mengesankan namun terkadang gagal. Hal yang membedakan orang optimis dengan orang pesimistis adalah apa yang mereka fokuskan: kekuatan atau kelemahan mereka.
Orang yang optimis akan memandang kegagalan sebagai pelajaran, bukan kerugian. Mereka percaya bahwa pembelajaran adalah bagian alami dari semua kemajuan, dan mereka menggunakan hasilnya sebagai kesempatan untuk berefleksi, tumbuh, dan berkembang. Mereka memiliki pandangan positif tentang diri mereka sendiri dan citra diri mereka. Mereka mempercayai diri mereka sendiri untuk mengatasi tantangan dan berhasil mencapai tujuan mereka.
Jika kamu gagal dalam presentasi atau gagal dalam proyek renovasi rumah DIY, jangan menghukum diri sendiri karena tidak sempurna. Jika kamu ingin menjadi lebih positif, biasakan menuliskan kemenangan kamu dan kemudian cobalah untuk memahami kekurangan kamu dengan lebih baik sehingga kamu dapat melewatinya.
4. Berani Mengatakan Tidak
Meski terlihat kontradiktif, salah satu cara untuk menjadi lebih positif adalah dengan mengatakan “tidak” pada lebih banyak hal. Ketika kamu menguraikan tujuan menjadi optimis, tujuan kamu adalah mencari keseimbangan dan kegembiraan, yang kemudian menciptakan sikap positif.
Jika sesuatu secara aktif tidak membuat kamu bahagia atau menguras tenaga kamu dengan cara yang tidak sehat, itu tidak sebanding dengan pengeluaran energi kamu maka katakan "tidak" pada hal tersebut. Meskipun beberapa kewajiban misalnya, seperti mengasuh anak mengharuskan kamu melakukan hal-hal sulit, jika kamu bisa memprioritaskan kebahagiaan kamu jangan takut untuk mengejarnya.
5. Selalu Bersyukur
Rasa syukur bukanlah sebuah tren. Bersyukur adalah cara hidup orang-orang yang optimis dan merupakan langkah mendasar untuk menjadi lebih positif. Seseorang yang optimis sering kali mempraktekkan rasa syukur dengan berfokus pada hal-hal yang mereka miliki daripada kekurangannya. Mereka bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup mereka dan menghargai aspek positif dari pengalaman mereka.
Hal-hal kecil sebagai bentuk tanda bersyukur bisa seperti kebaikan kecil yang kamu lakukan untuk orang lain atau mereka lakukan untuk kamu. Perasaan yang lebih positif ini mempengaruhi pikiran dan persepsi kita dengan cara yang halus tetapi sangat positif. (Ernestina Jesica Toji)