Bisnis.com, JAKARTA — Ronald Simorangkir resmi menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Mandiri Capital Indonesia (MCI) per Desember 2023. Dia menggantikan Eddi Danusaputro yang mundur diri pada Juli 2022.
Lantas, siapa sebenarnya Ronald Simorangkir?
Ronald memperoleh gelar sarjana Aeronautika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dilanjutkan dengan gelar MBA dari University of Virginia Darden School of Business.
Dia memiliki pengalaman lebih dari 19 tahun di bidang jasa keuangan dan perbankan sejak berkarir di Mandiri Group. Tepatnya pada 2004, dia menjadi salah satu peserta Officer Development Program (ODP) Mandiri.
“Sebelum menjabat sebagai CEO Mandiri Capital Indonesia, saya memulai perjalanan karier saya di Bank Mandiri pada 2005, dimulai dari posisi sebagai customer service officer. Karier saya kemudian berkembang melalui berbagai peran penting, termasuk sebagai project analyst,” ungkap Ronald saat berbincang dengan Bisnis di Kantor Mandiri Capital Indonesia, Menara Mandiri II lantai 14, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Posisi terakhir yang dia emban adalah Head of Business Transformation yang membawahi strategi dan pelaksanaan transformasi Mandiri Group. Ronald menyebut bahwa selama bertahun-tahun dirinya telah menjabat berbagai posisi yang berfokus pada strategi bisnis, analisis keuangan, dan pengelolaan hubungan perbankan, serta terlibat aktif dalam inisiatif transformasi bisnis Bank Mandiri.
Baca Juga
Pengalaman tersebut, menurutnya, menjadi bekal untuk dirinya memimpin Mandiri Capital Indonesia. Termasuk bagaimana cara mengidentifikasi peluang strategis, mendorong inovasi yang berkelanjutan, dan mengintegrasikan nilai-nilai inti Bank Mandiri dalam setiap aspek bisnis sekaligus membentuk pendekatan yang seimbang dan inovatif dalam mengelola Mandiri Capital Indonesia.
“Melalui hal tersebut, saya berkomitmen untuk membawa Mandiri Capital Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam hal inovasi dan pertumbuhan. Ini mencakup pendekatan yang holistik dalam investasi, di mana kami tidak hanya melihat potensi finansial, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan dari setiap inisiatif,” ungkapnya.
Pendekatan tersebut, katanya, merupakan refleksi dari visi perusahaan untuk memainkan peran penting dalam memajukan ekonomi digital Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, Ronald mengungkap dirinya juga berharap Mandiri Capital Indonesia dapat menjadi katalisator perubahan dan pertumbuhan bagi ekosistem startup di Indonesia, melalui fokus pada pembentukan hubungan kolaboratif antar startup, investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat inovasi dan menciptakan value creation dalam setiap strategi bisnis yang kami lakukan.
“Selain itu, kami juga akan fokus pada integrasi agenda ESG yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, memberikan dampak yang signifikan baik secara finansial maupun sosial,” ungkapnya.
Didirikan pada 2015, Mandiri Capital Indonesia telah memberikan pendanaan pada perusahaan rintisan dari berbagai sektor di antaranya payment solution, fintech peer to peer (P2P) lending, edukasi hingga pertanian.
Beberapa portofolio Mandiri Capital Indonesia sampai saat ini antara lain Yokke, PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN), LinkAja, FitAja, Goto, Bukalapak, Privy, ayoconnect, Kecilin.ID, AgriAku, Crowde, Mekari, Sinbad, Qoala, Investree, KoinWorks, Amartha, iSeller, Greenhope, Cakap, Delos, dan Fishlog.