Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengintip Kekayaan Hilmi Panigoro di Tengah Lonjakan Harga Minyak

Mengintip kekayaan adik Raja Minyak Indonesia, Hilmi Panigoro dari kenaikan harga minyak
Profesor of Management Universitas Indonesia Rhenald Kasali (kedua kanan) bersama Profesor of Management UI Firmanzah (dari kanan), Presdir PT Medco Energi International Tbk. Hilmi Panigoro dan Founder & President of CERAP Nicolas Tenzer menjadi pembicara acara International Conference on Science, Management and Engineering 2018 di Jakarta, Senin (22/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Profesor of Management Universitas Indonesia Rhenald Kasali (kedua kanan) bersama Profesor of Management UI Firmanzah (dari kanan), Presdir PT Medco Energi International Tbk. Hilmi Panigoro dan Founder & President of CERAP Nicolas Tenzer menjadi pembicara acara International Conference on Science, Management and Engineering 2018 di Jakarta, Senin (22/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak global melonjak usai adanya serangan balasan dari Israel ke Iran, yang memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah. 

Pasalnya, sampai dengan Jumat (19/4/2024), harga minyak telah menembus harga US$90 per barel. Hal ini di sisi lain bisa membawa keuntungan bagi pengusaha minyak. 

Salah satunya bagi perusahaan milik Raja Minyak Indonesia, mendiang Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), yang saat ini dikepalai oleh Hilmi Panigoro

Saham MEDC terpantau naik 3,67% pada penutupan perdagangan Jumat (19/4/2024) ke posisi 1.555 per saham. Kenaikan harga saham ini tentunya akan membawa keuntungan bagi pemiliknya, termasuk adik dari mendiang Arifiin Panigoro, Hilmi Panigoro. 

Setelah sang empunya dan pendiri Medco Energi itu wafat pada Februari 2022 lalu, tahta raja minyak seolah enggan berpindah.

Namun, pucuk pimpinan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) masih berada di tangan adik Arifin, Hilmi Panigoro, yang menjabat sejak 2015.

Bersama kakaknya, Hilmi mendirikan Medco pada 1980, bermula dari jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan atau onshore drilling.

Mengutip laman resmi MEDC, Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Utama MEDC itu merupakan kelahiran Bandung, pada 4 April 1955. 

Dia menempuh pendidikan tinggi Sarjana Teknik Geologi dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia yang lulus pada 1981, hingga kemudian mengikuti MBA Core Program Thunderbird University, AS dan selesai pada 1984.

Tak hanya itu, Hilmi juga mendapatkan gelar Magister Sains (MSc) dari Colorado School of Mines, AS pada 1988.  

Ketika menjabat kembali sebagai direktur utama pada 2015, Hilmi disebut turun gunung karena sudah meninggalkan jabatan tersebut sejak 2008 dan menempati posisi komisaris utama pada rentang 2008 hingga 2015.

Dia juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama pada 2001-2008, dan Direktur pada 1998-2001.

Dia diangkat sebagai Direktur Utama MedcoEnergi dengan Keputusan RUPSLB tanggal 25 November 2015 dan juga menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko, serta sebagai Direktur dan Komisaris pada beberapa perusahaan kelompok usaha MedcoEnergi.

Melansir Forbes, kekayaan Hilmi sampai dengan akhir Desember 2023 terpantau mencapai US$2,8 miliar atau sekitar Rp43,3 triliun. 

Adapun, saat ini Hilmi menggenggam 28.339.463 lembar atau 0,11% saham MEDC. Dengan harga saat ini, kekayaan Hilmi dari saham MEDC mencapai Rp44,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper