Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Tesla Meroket, Kekayaan Elon Musk Kembali Ungguli Jeff Bezos

Kekayaan bersih CEO Tesla, Elon Musk mendapat suntikan sebesar US$10 miliar berkat lonjakan saham setelah kunjungannya ke China.
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah tukar-tukar posisi dengan CEO Meta Mark Zuckerberg awal bulan ini, kekayaan bersih Elon Musk kini telah kembali melampaui kekayaan besar pendiri Amazon Jeff Bezos dan kembali ke posisi orang terkaya kedua di dunia.

Berdasarkan daftar miliarder Forbes, CEO Tesla itu mengantongi peningkatan kekayaannya sebesar US$10 miliar pada Senin (29/4/2024), sehingga total kekayaan bersihnya menjadi US$202 miliar. 

Setelah memperoleh US$1,3 miliar sejak Jumat, Bezos memiliki kekayaan US$198,9 miliar, lebih kecil dari Elon Musk. 

Sebelumnya, pada Maret, setelah menjual 50 juta saham Amazon senilai sekitar US$8,4 miliar, Bezos mengambil alih posisi Musk. Penjualan tersebut merupakan kali pertama Bezos menjual saham Amazon sejak 2021.

Namun, keduanya masih berada di belakang Bernard Arnault, ketua konglomerat mewah LVMH, dan keluarganya. Menurut Forbes, kekayaan keluarga Arnault bernilai US$209,6 miliar setelah mengalami kerugian hampir US$4 miliar.

Lonjakan kekayaan Musk berasal dari investasinya di Tesla, yang dia pimpin sebagai CEO sejak 2008. Saat ini, dia memiliki sekitar 20,5% saham Tesla dan memimpin enam perusahaan lainnya.

Saham Tesla naik lebih dari 12% pada perdagangan Senin setelah Musk melakukan kunjungan mendadak ke China untuk bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang.  

Kenaikan ini membalikkan kerugian selama hampir dua bulan yang disebabkan oleh buruknya penjualan, PHK massal, pengunduran diri eksekutif, dan hilangnya pendapatan.

Pemerintah China pada Minggu untuk sementara menyetujui rencana perusahaan yang berbasis di Austin, Texas itu untuk sepenuhnya meluncurkan teknologi Full Self-Driving (FSD) di negara tersebut.  

Tesla akan menerapkan FSD menggunakan layanan navigasi dan pemetaan Baidu, membangun kemitraan yang telah ada sejak tahun 2020. Asosiasi Produsen Mobil China yang didukung pemerintah mengatakan pada Minggu bahwa Model 3 dan Model Y Tesla mematuhi persyaratan keamanan data China.

Analis Wedbush Dan Ives menilai, jika Musk dapat memperoleh persetujuan dari Pemerintah Beijing untuk mentransfer data yang dikumpulkan di China ke luar negeri, hal ini akan menjadi 'pengubah permainan' dalam percepatan pelatihan algoritme untuk teknologi otonomnya secara global. Dia juga menyebut pertemuan itu sebagai momen penting bagi Musk.

Musk juga sedang mencari persetujuan untuk mentransfer data yang dikumpulkan di China ke luar negeri untuk melatih algoritmanya untuk kendaraan tanpa pengemudi.  

Sejak 2021, Tesla telah menyimpan semua data yang dikumpulkan oleh armada kendaraan listrik China di negara tersebut, seperti yang diwajibkan oleh regulator setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper