Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rahasia Panna Coffee Pasarkan Kopi dari Semarang Hingga ke Papua

Panna Coffee jadi salah satu usaha sangrai kopi pertama di Kota Semarang.  Edukasi dan komunikasi jadi strategi jitu perluas pasar.
Pekerja memeriksa biji kopi / Bloomberg/Edinson Arroyo
Pekerja memeriksa biji kopi / Bloomberg/Edinson Arroyo

Bisnis.com, SEMARANG - Fritz Januar Ajie, pemilik sebuah usaha penyangraian kopi atau roastery bernama Panna Coffee, perlu menguras keringat buat memasarkan produknya.

Istilah jawa babat alas barangkali cukup representatif buat merangkum usaha Fritz ketika pertama merintis Panna Coffee pada 2016 silam.

"Jadi ya memang tantangannya satu, konsistensi secara mengedukasi market," ungkap Fritz dalam kegiatan Upgrade Skill bersama Tokopedia dan Tiktok: Selalu Untung Lewat Digital yang digelar pada Rabu (8/5/2024).

Edukasi tersebut dilakukan untuk memperkenalkan produk kopi sangrai atau roasted coffee kepada penikmat kopi di Tanah Air, khususnya di Kota Semarang. Pasalnya, saat itu, menikmati kopi dari gilingan biji kopi berkualitas belum banyak diminati oleh konsumen.

Tak cuma konsisten melakukan edukasi, Fritz juga mesti merangkul komunitas pecinta kopi di Kota Semarang dan sekitarnya. Langkah itu mesti dilakukan demi menjalin komunikasi langsung dengan konsumen Panna Coffee. Harapannya, selain mendapat masukan atas produk yang dijual, interaksi tersebut juga menciptakan kedekatan antara Panna Coffee dengan pembelinya.

"Menjaga komunikasi dengan konsumen langsung dan edukasi itu memang harus terus konsisten. Kalau tidak mereka akan gampang dengan mudahnya pindah ke brand lain," jelas Fritz.

Pemanfaatan e-commerce atau lokapasar juga dilakukan Fritz untuk memperluas jangkauan pasar. Fritz memilih Tokopedia lantaran sudah lebih akrab dengan berbagai fitur yang disediakan. Maklum, pria itu sudah lebih dulu menjadi pengguna dan pembeli di Tokopedia sebelum mendirikan Panna Coffee.

Selain faktor kemudahan penggunaan fitur, Fritz juga mengungkapkan alasan lain kenapa Tokopedia menjadi lokapasar pilihan dalam memasarkan produk Panna Coffee.

"Total pegawai di tempat produksi kami itu tidak banyak, jadi total itu hanya 5 orang. Untuk produksi sangat sedikit. Dengan adanya platform seperti Tokopedia ini, kami tidak perlu [pekerja] administrasi, tidak perlu ada stok opnam gudang, kita tidak butuh akuntan, karena penjualan online kita sudah bisa semua. Data kita dari database Tokopedia," jelasnya.

Berbagai kemudahan itu juga dirasakan oleh sekitar 30.000 pelaku UMKM Kota Semarang yang telah bergabung dengan Tokopedia.

Dengan menjadi penjual di Tokopedia, Fritz mampu memasarkan produk Panna Coffe dari Kota Semarang ke konsumen di ujung Pulau Sumatera maupun Papua. Pemanfaatan kanal penjualan daring itu juga efektif menekan pengeluaran.

"Dari harga, dari segmentasi market, Tokopedia memang sesuai dengan produk kita. Jadi itulah yang men-trigger kenapa sampai sekarang saya masih fokus di Tokopedia," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper