Bisnis.com, JAKARTA -- Baru berusia 35 tahun, pebisnis Tanah Air, Edward Tirtanata, berhasil menyulap kecintaannya akan kopi menjadi bisnis dengan pendapatan US$100 juta per tahun.
Bisnis kedai Kopi Kenangan yang dimulai pada 2017 itu berhasil mencatatkan pendapatan hingga US$100 juta atau hampir Rp1,6 triliun sepanjang 2023.
Kopi Kenangan, di bawah Kenangan Brands juga merupakan perusahaan FnB pertama yang mendapat gelar Unicorn, atau perusahaan yang bernilai lebih dari US$1 miliar dengan 800 cabang tak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara di Asia Tenggara.
Sosok di Balik Kopi Kenangan
Di belakang Kenangan Brands ada Edward Tirtanata (35), yang berasal dari keluarga pebisnis dan menjajal dunia bisnis sejak duduk di bangku kuliah.
Edward menempuh pendidikan di Northeastern University di Boston, AS pada 2007. Dia memulai berbisnis dengan menjual kartu pokemon dan bot gaming kepada teman-temannya.
Setelah lulus kuliah, dia kembali ke Indonesia dan membantu bisnis orang tuanya yang bergerak di bidang sumber daya alam.
Banyak mendapat pelajaran, pada 2015 dia berniat membuka bisnisnya sendiri, di bidang konsumsi, dengan membuka toko teh Lewis & Carroll dan membuka sampai dengan 5 outlet. Namun, dia menyadari bahwa toko teh tak memberikan keuntungan sesuai dengan targetnya.
Dia kemudian bertemu dengan teman lamanya, James Pranoto, yang kemudian membanting setir ke bisnis kopi. Pada 2017, muncullah ide Kopi kenangan.
Baca Juga : Kiat Kopi Kenangan Gaet Konsumen di Awal Tahun |
---|
Pria kelahiran Bandung pada 1988 ini, mengawali bisnis Kopi Kenangan, dengan modal hanya Rp150 juta, yang sebagian besar dananya dia investasikan untuk mesin kopi.
Dengan modal terbatas, dia akhirnya memilih konsep grab-and-go untuk sejumlah outlet pertamanya. Konsep ini memungkinkan kafenya bisa dibuka di tempat yang berukutan kecil tanpa perlu biaya untuk mendesain tempat duduk untuk para pelanggan.
Konsep ini pula yang membuat toko kopinya cepat berkembang ke lebih dari 200 cabang di 10 kota di Indonesia hanya dalam dua tahun beroperasi.
Kini Kopi Kenangan sudah semakin berkembang dan bisa meraih pendanaan besar, serta bisa memiliki ratusan gerai di tanah air dan 5 gerai di Malaysia dan Singapura. Di dua negara itu, nama Kopi Kenangan diubahnya menjadi Kenangan Coffee, agar lebih dikenal secara internasional.
Meski hanya bermodal Rp150 juta, Edward mengaku tidak banyak menghadapi tantangan saat memulai bisnisnya.
Adapun, kedai pertama Kopi Kenangan berada di Menara Standard Chartered, Kuningan, Jakarta Selatan yang bisa menjual 700 gelas dalam sehari saat pertama kali dibuka. Tak berhenti di situ, Edwaad juga bermimpi membawa Kopi Kenangan untuk berekspansi ke AS.