Bisnis.com, JAKARTA – Dari melihat ciri wajah seseorang ketika pertama bertemu, Anda dapat mengira-ngira apakah dia kaya atau miskin. Bagaimana caranya manusia melakukan hal tersebut?
University of Glasgow (2024) membuat riset tentang ciri wajah yang umumnya dilihat sebagai ciri wajah kaya dan miskin. Peserta peneliti adalah orang Barat berkulit putih.
University of Toronto (2017) juga membuat riset yang mirip. Dengan melihat wajah orang-orang dengan ekspresi netral–tidak tersenyum atau sedih, para peserta penelitian menilai apakah mereka kaya atau miskin.
Karakteristik Wajah Miskin
Orang dengan hidung yang pesek, mulut yang tertarik ke bawah, dan warna kulit yang gelap dan dingin atau “cool” adalah karakteristik yang dihubungkan dengan orang miskin.
Hal ini dihubungkan juga dengan perasaan yang muncul ketika melihat ciri wajah tersebut. Menurut peserta, ciri-ciri wajah di atas juga mencerminkan: tidak kompeten dan tidak dapat dipercaya.
Selain itu, orang cenderung dapat melihat bahwa orang tersebut miskin dari ekspresi wajahnya. Tanpa memperhatikan gender dan ras, orang yang terlihat lebih sedih dan tidak fit cenderung dianggap miskin.
Baca Juga
Karakteristik Wajah Kaya
Di sisi lain, orang yang dianggap kaya rata-rata memiliki bentuk wajah yang lebih lonjong dengan mulut yang tersenyum secara alami. Warna kulit juga rata-rata lebih terang, dengan wajah yang dianggap cantik/tampan. Ciri ini dihubungkan dengan sifat kompeten yang lebih tinggi, dapat dipercaya, dan hangat.
Orang yang terlihat bahagia secara alami juga dianggap lebih kaya. Kesehatan wajah, kulit, dan tubuh juga dihubungkan dengan kesejahteraan, dan dengan demikian berkaitan dengan kekayaan seseorang.
Stereotipe Wajah Kaya dan Miskin
Kedua penelitian ini sebenarnya menunjukkan, betapa Anda harus hati-hati memukul rata kekayaan atau kemiskinan seseorang berdasarkan wajahnya saja.
Menurut dosen dan penulis penelitian Glasgow, Dr R. Thora Bjornsdottir, “Manusia menilai seseorang hanya dari wajah, dan hal ini banyak konsekuensinya–termasuk merugikan orang yang mereka anggap miskin.”
Bahkan, dari penelitian Toronto, dijelaskan bahwa orang dengan wajah kaya merasakan efek positif lebih banyak dari orang wajah miskin. Contohnya, mereka lebih mungkin untuk diterima ketika melamar pekerjaan.
Ketika Anda mengikuti stereotip kaya dan miskin, sudut pandang Anda juga juga berganti terhadap mereka. Bisa saja, perlakuan Anda antara dua orang menjadi berbeda. Hal tersebutlah yang harus dihindari. (Ilma Rayhana)