Bisnis.com, JAKARTA — Nama Hermanto Tanoko kembali menjadi sorotan setelah sukses menyalip sejumlah taipan terkaya di Indonesia. Kini, dia menempati urutan terkaya kedua setelah Prajogo Pangestu.
Berdasarkan data terbaru Forbes, Hermanto Tanoko kini memiliki kekayaan mencapai US$34,2 miliar atau setara dengan Rp552 triliun.
Kekayaan Crazy Rich Surabaya ini resmi melampaui Low Tuck Kwong dan Keluarga Hartono.
Lonjakan kekayaan Hermanto Tanoko tak lepas dari perusahaan cat miliknya PT Avia Avian Tbk. (AVIA) dan juga sejumlah perusahaan lainnya yang sahamnya melonjak.
Dia turut mengepalai bisnis air mineral melalui PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) yang sahamnya melonjak 86,05% selama enam bulan terakhir.
Hermanto juga menaungi bisnis properti melalui PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE), dan bisnis industri bahan bangunan seperti melalui PT Cahaya Asa Keramik Tbk. (CAKK) yang sahamnya melesat 51,69% dalam tiga bulan terakhir.
Baca Juga
Selain itu, bisnis lainnya ada dari sektor perbankan melalui Bank Danamon, BDMN, dan bisnis ritel melalui PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) dan PT Mega Perintis Tbk. (ZONE).
Profil Hermanto Tanoko
Kesuksesannya di bisnis tak didapatnya dalam semalam. Pria yang lahir di Malang, Jawa Timur pada 17 September 1962 itu menjalani hidup sulit semasa kecilnya.
Dia merupakan lulusan dari STIE IBMT Surabaya dan mendapatkan gelar Magister Manajemen di sekolah yang sama pada 2001. Semua dia biayai sendiri dari hasilnya merintis bisnis bersama ayahnya.
Anak dari Soetikno Tanoko dan Soeryani itu memulai bisnis dengan menjual sayuran dan baju sebelum akhirnya membangun usaha cat Avitex.
Hermanto sejak kecil juga sering dibawa sang ayah untuk berjaga toko catnya, dan apotek yang dibelinya beberapa tahun setelah membangun toko cat tersebut. Di usianya yang baru 14 tahun, dia sudah menjadi pengelola apotek sendiri.
Selama menjaga toko sang ayah, dia banyak belajar dan mengasah kemampuan berbisnisnya hingga mampu membuat ayahnya menjadi ramai.
Usai lulus kuliah, dia kembali bergabung di perusahaan sang ayah yang mulai melebarkan sayap menjadi pabrik cat pada 1 November 1978. Pabrik itu didirikan di Sidoarjo, Jawa Timur dan memproduksi cat kayu dan besi.
Perusahaan tersebut kemudian merambah ke sektor cat tembok dengan merek Avitex. Dalam perusahaan itu, dia menjabat sebagai Managing Director of Operation.
Setahun kemudian, setelah kakaknya, Wijono Tanoko turut bergabung, mereka akhirnya mengembangkan perusahaan catnya menjadi PT Avia Avian dan mulai memproduksi produk cat lain.