Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sosok Pendiri Masdar, Perusahaan UEA yang Bakal Bangun PLTS di IKN

Sosok Sultan pendiri Masdar, Sultan Al Jaber, yang bakal bangun PLTS di IKN
Sultan Ahmed Al Jaber/masdar.ae
Sultan Ahmed Al Jaber/masdar.ae

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali kedatangan investor jumbo dari Uni Emirat Arab. Ada Masdar yang berencana bangun PLTS Jumbo.

Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan energi terbarukan itu dikabarkan berminat untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) IKN. Saat ini, rencana tersebut masih dalam proses studi kelayakan. 

Masdar merupakan perusahaan energi terbarukan yang berpusat di Abu, Dhabi, UEA. Perusahan ini mengembangkan pembangkit listrik skala utilitas, proyek jaringan komunitas, penyimpanan energi, sistem yang berfokus pada efisiensi, dan proyek demonstrasi teknologi.

Pada 2006, pemerintah UEA mendirikan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC (Masdar) guna memanfaatkan serta membangun keahlian dan kepemimpinan UEA di sektor energi global sekaligus mendukung diversifikasi ekonomi dan sumber energinya untuk kepentingan generasi mendatang.

Masdar juga didirikan oleh Sultan Ahmed Al Jaber, siapa dia?

Dr. Sultan Al Jaber adalah warga Uni Emirat Arab yang lahir pada 31 Agustus 1973 di Uni Emirat Arab. Di usianya ke- 50 tahun dia masuk dalam daftar 5 orang Arab paling berkuasa di UEA. 

Al Jaber menempuh pendidikan dan menyabet gelar Sarjana Sains di bidang Teknik Kimia dari University of Southern California di Amerika Serikat. Dia juga meraih gelar Doktor Filsafat di bidang Bisnis dan Ekonomi dari Coventry University di Inggris Raya, serta gelar Magister Administrasi Bisnis dari California State University di Los Angeles.

Punya Segudang Pengalaman

Telah menjalani kariernya selama tiga dekade, sebagian besar dihabiskannya untuk bekerja di sektor energi, infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. 

Pada 2006, Al Jaber ditunjuk menjadi pendiri Masdar dan CEO, dan diangkat menjadi Chairman pada Maret 2014. Di bawah tangan dinginnya, dia membawa Masdar memperluas investasinya dalam energi terbarukan untuk menurunkan ketergantungan negara pada minyak dan untuk mendulang pengaruh politik.

Kemudian, pada 2009, dia juga yang memimpin upaya Masdar mewakili UEA untuk menjadi tuan rumah kantor pusat Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA). Sejak itu, Al Jaber juga masih terus menjabat sebagai ketua Masdar, dan mengarahkan arah strategisnya. 

Al Jaber juga memegang beberapa peran kepemimpinan dan posisi penasihat serta memberikan nasihat tentang berbagai isu yang terkait dengan Energi, Ekonomi, Komunikasi Strategis, dan Pembangunan Berkelanjutan. 

Sepanjang satu dekade, sejak 2009 - 2019, Al Jaber juga menjabat sebagai ketua Abu Dhabi Ports Company. Di bawah kepemimpinannya, AD Ports juga berhasil berkembang pesat, menghasilkan laba dua tahun lebih cepat dari rencana bisnis yang disetujui. 

Selama masa jabatannya, Al Jaber mengawasi penyelesaian Pelabuhan Khalifa, pelabuhan air dalam yang paling cepat berkembang di Abu Dhabi serta Zona Industri Khalifa Abu Dhabi (KIZAD), zona perdagangan, industri, dan logistik bebas terpadu pertama di Abu Dhabi. 

Al Jaber juga sempat bertugas di Kelompok Tingkat Tinggi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Energi Berkelanjutan untuk Semua. Selama masa jabatannya, dia menerima berbagai penghargaan termasuk penghargaan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa "Champion of the Earth" pada 2012, yang diberikan kepada para visioner dan pemimpin luar biasa di bidang kebijakan, sains, dan kewirausahaan.

Kemudian, pada 2013, Al Jaber juga diangkat sebagai komandan kehormatan Most Excellent Order of the British Empire (CBE) oleh Ratu Elizabeth II. 

Selanjutnya, pada 2019, Al Jaber menerima penghargaan pencapaian seumur hidup dari Perdana Menteri India, Narendra Modi, atas kontribusinya terhadap keamanan energi, membangun jembatan menuju ekonomi Asia yang sedang berkembang, dan membentuk kembali model bisnis energi tradisional.

Pada Juli 2020, Al Jaber lantas diangkat sebagai ketua Emirates Development Bank, mitra utama dalam menyediakan layanan keuangan untuk pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan di UEA.

Selanjutnya, pada akhir 2022, masih menaungi Masdar, dia membawa perusahaan tersebut berinvestasi di 40 negara. Di bawah kepemimpinannya, Masdar juga melakukan restrukturisasi yang membawa TAQA, ADNOC dan Mubadala sebagai pemegang saham.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper